Pernikahan Tersembunyi: My Imperfect CEO

Keluarga Srijaya



Keluarga Srijaya

0"Mengapa anak itu memanggilmu mama?" tanya Aiden sambil memandang Anya lekat-lekat.     

Anya tertegun sejenak saat mendengarnya, tetapi kemudian ia bereaksi dengan cepat.     

Aiden pasti salah paham. Apakah ia harus menjelaskannya?     

Hari ini, Aiden kembali ke rumah Keluarga Atmajaya dan mengetahui mengenai hubungan mereka yang sebenarnya. Sekarang, Aiden sudah tahu bahwa Anya bukanlah keponakannya.     

Seperti yang Tara katakan, kalau Aiden tahu bahwa Anya bukan keponakannya, apakah Aiden akan melepaskannya?     

Aiden masih mencintainya. Ia tidak akan pernah melepaskannya begitu saja.     

Mungkin ini adalah saat yang tepat untuk memanfaatkan Alisa. Kebetulan Alisa juga akan ke Indonesia.     

"Ibu Alisa meninggal saat melahirkannya. Alisa tidak memiliki ibu dan ia menyukaiku," kata Anya dengan tenang.     

"Apakah kamu menolakku karena kamu ingin menjadi ibu tiri bagi anak bernama Alisa itu? Apakah pria itu menyukaimu? Atau ia membutuhkanmu untuk membantu mengurus putrinya?" tanya Aiden.     

Aiden mendengar dengan jelas bahwa pria itu sibuk dengan pekerjaannya sehingga mengirim putrinya kepada Anya.     

Ketika mendengar kata-kata Aiden, Anya merasa marah. "Aiden, kita sudah bercerai. Dengan siapa aku ingin berhubungan adalah hakku."     

"Apakah kamu yakin kita sudah bercerai?" tanya Aiden dengan wajah serius.     

"Apa maksudmu?" Anya merasa bingung melihat ekspresi Aiden.     

"Ada beberapa klausa dalam surat cerai itu yang kamu coret dan tidak kamu penuhi sehingga sampai saat ini kita masih suami istri," kata Aiden. "Kamu masih memiliki suami, tetapi berhubungan dengan pria lain. Apakah kamu tahu apa artinya ini?"     

"Aku hanya mencoret dua klausa dalam surat cerai itu, aku tidak menginginkan uangmu atau pun sahammu. Siapa orang di kota ini yang tidak tahu mengenai masalah kita? Selain itu, Keluarga Mahendra tidak menyukaiku sehingga aku tidak bisa kembali bersama dengan Raka. Untung saja, ayah Alisa tidak peduli dengan masa laluku dan Alisa sangat menyukaiku. Apakah kamu pikir aku bisa memilih? Jangan rusak kebahagiaanku!" kata Anya.     

Aiden baru menyadari semuanya ketika Anya mengatakannya.     

Semua orang menganggap Anya adalah mantan kekasihnya. Pria mana pun di kota ini tidak berani mengencani mantan Aiden Atmajaya.     

Dengan identitas itu, sulit bagi Anya untuk mendapatkan pasangan dan menikah.     

Aiden memberikan uang dan saham Atmajaya Group untuk memastikan Anya bisa hidup dengan nyaman setelah mereka bercerai, tetapi Anya tidak mau menerimanya.     

Seorang wanita janda tanpa uang dan tanpa latar belakang keluarga yang hebat …     

Tentu saja, wanita semacam itu tidak akan mau menyia-nyia pria yang bersedia menerima semua masa lalu kelamnya tanpa syarat.     

Tidak heran Anya sudah melupakan cinta mereka. Anya bahkan tidak keberatan pria tersebut sudah menikah dan memiliki anak. Ia bahkan bersedia menjadi ibu tiri.     

Aiden menatap wanita di hadapannya dengan hati yang hancur. Wanita yang begitu dicintainya ternyata harus menderita seperti ini.     

Dan semua itu karena perceraian mereka dua tahun lalu.     

Dua tahun berlalu, Aiden masih mencintainya sepenuh hati. Tetapi Anya lebih memilih untuk menjadi ibu tiri dibandingkan kembali padanya.     

"Anya, aku minta kamu pikirkan baik-baik. Dua tahun lalu adalah kesalahanku dan keluargaku. Aku akan mencari tahu siapa yang melakukan ini dan membalaskan semuanya untukmu. Jangan memutuskan terlalu cepat. Meski kamu tidak mau kembali kepadaku sekarang, setidaknya beri aku kesempatan untuk mengejarmu lagi," kata Aiden.     

"Kamu ingin kesempatan kedua? Bagaimana dengan anakku? Apakah ia mendapatkan kesempatan kedua untuk lahir dan melihat dunia ini? Kembalikan anakku kepadaku dan aku akan memberimu kesempatan kedua," suara Anya terdengar hambar.     

Kening Aiden berkerut mendengarnya. Anya tidak ingin kembali kepadanya sehingga ia sengaja membahas mengenai masalah anak.     

"Kamu masih muda. Kita bisa memiliki anak lagi," jawab Aiden.     

Bianglala itu kembali turun perlahan, semakin dekat menuju ke tanah. Tetapi Anya masih bergeming dan tidak ingin mengubah pendiriannya.     

"Aiden, kamu sudah melewatkan saat-saat di mana aku mencintaimu dan rela meninggalkan karirku untuk memiliki keluarga denganmu. Kamu sudah melewatkan kesempatan itu dan tidak akan pernah bisa mendapatkannya kembali. Sekarang aku hanya ingin bekerja dan meniti karirku. Aku tidak ingin kembali seperti dulu. Apakah kamu mengerti?" Anya berusaha untuk membuat hatinya sekeras batu.     

"Aku tidak pernah membatasi mengejar mimpimu. Aku tidak akan mengganggu karirmu. Aku hanya ingin tahu, apakah kamu benar-benar sudah tidak mencintaiku lagi?" mata Aiden membara saat menatap ke arah wanita di hadapannya.     

"Aku adalah wanita gampangan. Saat kecil, aku ingin menikah dengan Ivan. Saat remaja, aku jatuh cinta pada Raka. Setelah itu, aku menikah dan jatuh cinta padamu. Sekarang, aku jatuh cinta pada Jonathan. Kami saling mencintai. Selama pria itu tampan, aku menyukainya," Anya sengaja menjawab seperti itu untuk membuat Aiden marah.     

Semakin Aiden marah kepadanya akan semakin baik.     

Ia tidak ingin kembali kepada Aiden. Ia tidak mau kejadian yang sama terulang kembali.     

Meski ia masih mencintai Aiden, cinta saja tidak cukup untuk bertahan hidup.     

Saat ini, cinta tidak penting untuknya …     

Ia sudah merasakan kekecewaannya terhadap cinta …     

Anya menatap ke arah Aiden dengan tatapan berani dan kembali berkata dengan tenang. "Hubungan kita sudah berakhir dua tahun lalu. Aku sudah melupakanmu dan sekarang saatnya kamu melupakan semuanya."     

Ketika mendengar nama itu, sebuah ingatan langsung muncul di benak Aiden.     

Jonathan. Tidak heran suaranya terdengar sangat familier.     

Aiden menatap ke arah Anya dengan ekspresi yang tidak tertebak, "Apakah kamu mengetahui siapa Jonathan itu sebenarnya?"     

Secara otomatis, dalam hati Anya menjawab bahwa ia tidak mengetahui latar belakang Jonathan dan jawaban itu terpancar dari wajahnya.     

Begitu melihat ekspresinya, Aiden tahu bahwa Anya tidak mengetahui keluarga Jonathan.     

"Kalau kamu ingin berhubungan dengan Jonathan, kamu akan sering bertemu dengan Keara. Mereka adalah sepupu," kata Aiden dengan tenang.     

Anya merasa sangat terkejut mendengarnya.     

Keara? Mengapa Keara lagi?     

Tidak bisakah Keara pergi dari kehidupannya?     

"Jonathan adalah putra sulung dari Keluarga Srijaya. Dua tahun lalu, setelah Lisa kawin lari dan meninggalkan keluarganya, Keluarga Srijaya membawa kembali Jonathan ke dalam keluarga mereka," kata Aiden sambil memandang wajah Anya.     

Anya merasa sangat terkejut mendengar berita yang tidak terduga ini, "Kalau benar Jonathan adalah putra sulung Keluarga Srijaya, mengapa ia tidak mengirim Alisa kembali ke rumahnya? Tetapi menitipkannya kepadaku?"     

Aiden merasa geram mendengar pertanyaan itu. "Kamu tidak tahu apa pun, tetapi kamu ingin menjadi ibu tirinya?"     

"Itu … Itu terserah aku!" jawab Anya dengan kaku.     

Ketika bianglala mereka tiba di tanah dan terbuka, Aiden langsung menggandeng tangan Anya dan mereka keluar bersama-sama.     

"Jonathan menikah dengan wanita yang tidak disukai oleh keluarganya. Ia memilih untuk meninggalkan keluarganya dan pergi bersama wanita itu," kata Aiden sambil mengamati wajah Anya.     

"Lalu?"     

"Keluarga Srijaya bersedia menerima Jonathan kembali selama ia mau menceraikan wanita itu. Pada saat itu, istri Jonathan menyembunyikan kehamilannya untuk menjaga anaknya. Tetapi Keluarga Srijaya mengetahuinya dan menyuruh seseorang untuk mengaborsi anak itu. Akhirnya, anak itu lahir secara prematur, sementara itu ibunya meninggal karena perdarahan," kata Aiden.     

Anya menatap Aiden dengan tidak percaya, tetapi ia tahu Aiden menceritakan hal yang sebenarnya.     

Karena semua itu telah terjadi padanya.     

Ia berada di kamar operasi …     

Ia mengalami pendarahan hebat …     

Meski saat itu Anya dalam keadaan setengah sadar, ia bisa mendengar Aiden berteriak pada dokter dan memaksa para dokter itu untuk menyelamatkannya.     

Apakah ia harus lega karena ia selamat, sementara ibu Alisa meninggal?     

"Keluarga Srijaya tidak menyukai istri Jonathan karena wanita itu tidak memiliki latar belakang keluarga yang hebat. Mereka bahkan tidak ingin mengakui bahwa Alisa adalah darah daging mereka. Kalau tidak menitipkannya kepadamu, kepada siapa lagi Jonathan bisa meminta bantuan?" Aiden mengatakannya dengan sinis.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.