Pernikahan Tersembunyi: My Imperfect CEO

Membantu



Membantu

0"Bu Esther, aku tidak tahu di mana salinan kontrak kerjaku. Aku akan menemuimu besok dan mempelajari kontrak kerja itu," kata Anya dengan khawatir.     

"Aku bisa memfotonya dan mengirimkannya padamu. Diskusikan masalah ini dengan ibumu," tidak lama setelah Esther menutup telepon, ia langsung mengirimkan fotonya.     

Anya memperbesar foto tersebut dan melihat dengan jelas bahwa masa berakhir kontrak kerjanya adalah tiga tahun.     

Ada penjelasan yang menyebutkan bahwa perusahaan memberikan kesempatan pelatihan untuk karyawan dan menanggung semua biayanya. Oleh karena itu, disepakati bahwa karyawan harus bekerja selama tiga tahun sebelum meninggalkan perusahaan.     

Kalau kesepakatan itu tidak dijalankan sesuai dengan kontrak kerja, Anya harus membayar penalti sebesar 3 kali lipat.     

Namun, kontrak itu tidak menyebutkan berapa besar uang pelatihan yang perusahaan keluarkan untuk Anya.     

Anya tidak bisa mengelak bahwa ia telah banyak belajar di Iris. Berkat bimbingan dari Esther dan juga kesempatan yang disediakan oleh Aiden, Anya bisa meningkat dengan cepat.     

Di bawah bimbingan Esther dan juga ibunya, Anya bahkan bisa memenangkan kompetisi parfum.     

Kalau semua itu dianggap sebagai pelatihan dan Anya harus membayar tiga kali lipat dari penalti karena telah melanggar kontrak kerja, mungkin walaupun sudah bekerja seumur hidup sekali pun Anya tetap tidak akan bisa membayarnya.     

Ditambah lagi, ada klausa sebuah klausa lain yang membuat Anya panik. Sebelumnya, Anya tidak menganggapnya sebagai masalah yang serius karena ia tidak pernah berpikir akan berpisah dari Aiden dan selamanya akan bekerja untuk Iris. Tetapi sekarang ia baru menyadari kesalahannya.     

Dalam kontrak tersebut, dituliskan bahwa Anya tidak diperbolehkan untuk bekerja di perusahaan lain dalam bidang industri parfum selama dua tahun setelah meninggalkan perusahaan mereka.     

Dengan kata lain, setelah mengakhiri masa kerjanya dengan Iris pun, Anya tidak bisa bekerja di industri parfum selama dua tahun.     

Seorang parfumeur yang tidak bisa bekerja di industri parfum selama dua tahun. Bukankah itu sama saja dengan membunuh karirnya?     

Harris adalah asisten yang terbaik. Ia selalu memikirkan mengenai Aiden dan menipu Anya hingga mati.     

Anya bisa melihat dengan jelas bahwa selama ada Harris di sisi Aiden, ia tidak akan pernah bisa menang.     

Selama dua tahun terakhir, ia telah belajar dengan keras di luar negeri dan menghabiskan banyak uang ibunya.     

Ibunya sudah tua dan sedang menabung untuk masa tuanya. Anya tidak bisa meminta bantuan ibunya untuk membayar pelanggaran kontrak ini.     

Sepertinya, ia hanya bisa patuh dan kembali bekerja pada Aiden.     

"Arghhhh!" Anya memukul bantal di sofa dengan marah. "Aiden, kamu benar-benar bos yang jahat! Sialan!"     

…     

Di bandara, Aiden baru saja keluar dari pesawat ketika ia bersin beberapa kali.     

"Tuan, apakah Anda sedang flu? Anda harus menjaga kesehatan Anda," Harris memberikan jaket Aiden kepadanya.     

"Paman, mengapa kamu menggunakan baju tipis di hari yang dingin seperti ini? Ngomong-ngomong, mengapa tidak ada wartawan di sini?" Nadine mengenakan baju yang super tebal. Ia bahkan menggunakan topi untuk menutupi wajahnya.     

"Kamu sama bodohnya dengan kakakmu," kata Aiden dengan dingin.     

"Err …" Nadine mengedipkan matanya dengan polos dan menjauh dari Aiden, memilih untuk berjalan di samping Harris. "Di mana aku akan tinggal malam ini?"     

"Di rumah Tuan. Besok saya akan mengantar Anda ke rumah ibu Anda," jawab Harris.     

"Suruh ia pergi ke rumah Nico saja. melihatnya membuatku semakin kesal," sela Aiden dengan marah.     

"Paman, apakah kamu tidak takut aku sedih saat mendengarmu mengatakan hal itu tepat di hadapanku?" tanya Nadine dengan memelas.     

"Apakah perlu aku ingatkan, apa yang telah kamu perbuat?"     

Nadine menundukkan kepalanya dan tidak berani mengatakan apa pun. Sekarang ia adalah pendosa besar dan tidak berhak untuk melakukan apa pun.     

Setelah kembali ke mobil, Harris melaporkan situasinya pada Aidne.     

"Tuan, saya sudah memberitahu Bu Esther agar menyuruh Nyonya kembali ke Iris. Dua tahun lalu, saya meminta Nyonya untuk menandatangani kontrak kerja. Menurut kontrak kerja tersebut, Nyonya harus bekerja selama tiga tahun sebelum mengundurkan diri. Kalau ia melanggar kontrak, ia akan dikenai biaya tiga kali lipat dari biaya pelatihan. Kalau saya menghitungnya, ia harus membayar sekitar 1 milyar karena telah meninggalkan perusahaan selama dua tahun. Ditambah lagi, kalau ia memilih untuk mengundurkan diri dari pekerjaannya, ia tidak diperbolehkan bekerja di industri ini selama dua tahun," kata Harris sambil mengamati wajah Aiden dengan hati-hati.     

Aiden memandang Harris dengan ekspresi yang tidak tertebak, membuat jantung Harris berdebar dengan kencang. Ia tidak tahu harus berbuat apa.     

"Mengapa aku tidak tahu kamu ternyata selicik ini?"     

Nadine tidak ingin ikut campur, tetapi melihat Aiden marah pada Harris, ia tidak bisa diam diri. Di tempat ini, satu-satunya yang bisa ia andalkan adalah Aiden.     

Ia langsung menyela. "Paman, kalau bibi tidak bisa meninggalkan pekerjaannya, ia terpaksa harus menetap di Indonesia. Kalau kamu bisa memanfaatkan satu tahun ini, kamu bisa kembali mengejarnya. Harris melakukan semua ini untukmu."     

Aiden terdiam sejenak dan kemudian wajahnya terlihat lebih tenang. "Kerja yang bagus."     

"Ini sudah menjadi pekerjaan saya," Harris menghela napas lega. Diam-diam, ia menatap ke arah Nadine yang mengedipkan matanya ke arah Harris dengan manja.     

Harris selalu melakukan semua pekerjaannya dengan berhati-hati. Dua tahun lalu, ia meminta Anya untuk menandatangani kontrak kerja itu karena takut Anya tidak benar-benar mencintai Aiden dan meninggalkan Aiden setelah mendapatkan Iris.     

Bagaimana pun juga, awalnya Anya mau menikah dengan Aiden untuk menyembuhkan ibunya.     

Setelah itu, dengan bantuan dari Aiden, Anya bisa bekerja di industri parfum dan bahkan mendapatkan bimbingan langsung dari ahlinya, Esther Widyantara.     

Aiden telah memberikan tempat bekerja, ruang parfum dan bantuan dari Esther untuk membimbing Anya. Kalau Anya bisa mengepakkan sayapnya, bukankah ia akan meninggalkan Aiden?     

Oleh karena itu, Harris menambahkan dua klausa tersebut untuk menjebak Anya hingga mati.     

Sekarang, sepertinya kekhawatirannya itu tidak salah. Anya benar-benar memiliki sayap yang kuat. Ia tidak hanya berhasil memenangkan kompetisi parfum, tetapi juga berhasil lulus dari Akademi Parfum di Perancis hanya dalam dua tahun.     

Anya tidak mau kembali bekerja ke Iris, tetapi kontrak itu mengikatnya. Ia tidak akan pernah bisa melarikan diri.     

"Katakan padanya, tiga hari kemudian ia harus kembali bekerja. Apakah penalti sebesar 1 milyar tidak terlalu kecil?" tanya Aiden.     

Harris mengangguk dan setuju. "Ia baru saja kembali dari luar negeri. Dengan statusnya saat ini, setidaknya ia harus membayar 10 milyar sebelum bisa mengundurkan diri."     

"Paman, itu tidak seperti yang kamu katakan sebelumnya. Kamu bilang Harris sengaja menipu bibi. Tetapi sekarang kamu malah menaikkan penaltinya dari 1 milyar menjadi 10 milyar. Bukankah itu terlalu kejam?" kata Nadine dengan panik.     

Awalnya ia hanya ingin membantu Harris. Tetapi sekarang ia sama saja dengan membuat bibinya menderita.     

"Keluarlah dari mobil. Aku tidak ingin satu mobil dengan orang bodoh," kata Aiden sambil menatap keponakannya dengan kesal.     

Nadine langsung memohon ampun pada pamannya. "Paman, apakah kamu tega membiarkan seorang gadis di bandara sendirian larut malam seperti ini? Aku tidak akan berbicara lagi," Ia langsung menutup mulutnya dan meminta bantuan pada Harris.     

"Tuan, tolong maafkan Nona Nadine. Biar saya yang membimbingnya lain kali," kata Harris.     

"Iya, Paman. Aku akan belajar dari Harris," Nadine langsung mengangkat tangannya, bersumpah pada pamannya.     

Harris melihat wajah muram Aiden dan kembali berusaha, "Tuan, Nona Nadine memang sangat polos. Mungkin ia bisa bekerja dan membantu di Iris agar semakin berkembang."     

"Benar, Paman. Aku juga akan membantumu untuk kembali bersama dengan bibi," kata Nadine, memanfaatkan kesempatan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.