Pernikahan Tersembunyi: My Imperfect CEO

Kontrak Kerja



Kontrak Kerja

0"Ibu, aku pernah diculik oleh Imel? Mengapa aku tidak mengingatnya?" tanya Anya dengan penasaran.     

Diana ingat apa yang ia dan Aiden bicarakan ketika ia bangun dari komanya. Aiden tidak ingin Anya ingat mengenai masalah penculikannya dulu.     

"Aku pernah membicarakannya dengan dokter. Katanya kamu terluka cukup parah sehingga menyebabkan trauma. Kamu merasa kenangan itu terlalu menyakitkan sehingga memilih untuk melupakannya," pada akhirnya, Diana masih menghormati keputusan Aiden dan tidak menceritakan mengenai masalah penculikan itu pada putrinya.     

Anya tertawa, "Ibu, aku tidak selemah itu. Aku tidak tahu apa yang terjadi saat itu. Aku begitu pengecut hingga melupakan kejadian itu …"     

"Kamu pasti melupakan kejadian itu karena sangat menyakitkan untukmu. Tanyakan saja pada ibu. Kalau ibu tahu, ibu akan menceritakannya," kata Diana.     

"Tidak ada. Semuanya sudah berakhir," Anya memutuskan untuk tidak bertanya.     

Sebenarnya, Anya ingin tahu apakah Aiden ada di ingatannya yang hilang itu?     

Apakah mereka pernah bertemu sebelumnya? Bagaimana pertemuan mereka sebenarnya? Mengapa Aiden mengingatnya, tetapi ia tidak mengenalnya?     

Namun, Anya memutuskan untuk memendam semuanya.     

Meski ia mengetahui masa lalu mereka sekali pun, tidak ada yang bisa diubah. Ini adalah takdir mereka.     

"Saat Esther pulang tadi, ia bertanya apakah kamu berniat kembali bekerja?" tanya Diana.     

"Kerja di mana?" Anya tertegun mendengarnya. Sebelum bercerai, ia bekerja sebagai sekretaris di Atmajaya Group. Mana mungkin ia kembali menjadi sekretaris Aiden?     

"Tentu saja di Iris. Kamu juga akan ikut serta dalam kompetisi parfum, tetapi kamu tidak memiliki tempat untuk berlatih. Kalau kamu bekerja di Iris, kamu bisa menggunakan ruangan Esther," kata Diana.     

Ruang parfum Anya yang ada di tamannya juga sudah tidak ada karena sekarang taman itu telah menjadi milik Atmajaya Group, kecuali taman vanilinya. Ruang parfum itu sekarang telah dipindahkan ke rumah Aiden.     

Tetapi lebih tidak mungkin lagi ia pergi ke rumah Aiden …     

Ia benar-benar membutuhkan tempat untuk berlatih sekarang.     

"Namanya masih Iris? Tetapi Iris adalah milik Aiden. Aku tidak mau berhubungan dengan Keluarga Atmajaya lagi," kata Anya.     

"Setelah kamu pergi dari Iris, Aiden tidak pernah kembali ke Iris lagi. Ia membiarkan Esther yang mengurus semuanya. Dan kamu adalah kepala parfumeur di Iris. Tentu saja kamu harus kembali bekerja setelah pergi ke luar negeri selama dua tahun," kata Diana sambil tersenyum.     

"Aku sangat menyukai ruang parfum miliki Bu Esther. Tetapi aku tidak ingin kembali bekerja di Iris," Anya mengerutkan bibirnya. "Kalian semua tahu hubunganku dan Aiden. Sekarang aku dan Aiden telah berpisah. Tidak mungkin aku kembali bekerja di Iris. Kalau tidak, bagaimana orang akan memandangku."     

"Anya, kamu akan kelelahan kalau kamu selalu memikirkan pendapat orang lain. Ditambah lagi, Esther bertanya padaku, apakah kamu menandatangani kontrak kerja saat bekerja di Iris?" tanay Diana.     

"Kurasa iya. Memangnya ada apa dengan kontrak kerja itu?" Anya terkejut mendengar pertanyaan itu.     

"Ibu juga tidak mengerti. Tanyakan saja pada Esther langsung. Ibu ingin mandi," Diana menepuk pundak Anya. "Kalau kamu tidak mau kembali bekerja, coba bicarakan pada Esther. Mungkin saja ia bisa meminjamkan ruangannya padamu."     

"Hmm … Ibu mandi lah. Aku akan menelepon Bu Esther," Anya tetap tidak mau bekerja di Iris lagi. kalau bisa, ia tidak keberatan kalau harus membayar uang sewa untuk meminjam ruang parfum Esther.     

Esther langsung mengangkat panggilan Anya saat nada dering berbunyi dua tiga kali, "Anya, bagaimama? Apakah kamu mau kembali bekerja di Iris?"     

"Aku tidak ingin bekerja di Iris. Tetapi apakah aku bisa menyewa ruang parfummu untuk sementara waktu?" tanya Anya.     

"Kalau kamu bekerja lagi di Iris, kamu bisa menggunakannya sesuka hati. Aku bisa mencarikan semua bahan-bahan yang kamu butuhkan," kata Esther sambil tersenyum.     

"Ibu tahu sendiri hubunganku dengan Aiden. Bagaimana mungkin aku bisa kembali bekerja di Iris. Ditambah lagi, Keara's Parfume ada di depan Iris. Bagaimana kalau aku bertemu dengan Keara lagi?" Anya menertawai dirinya sendiri dengan canggung. Ia benar-benar tidak ingin kembali.     

"Setelah aku kembali dari pengobatanku, aku menemukan kontrak kerjamu. Walaupun kamu pergi dua tahun lalu, kamu tidak mengerjakan tugasmu sebagai kepala parfumeur. Sementara itu, di kontrakmu, kamu telah menandatangani tiga tahun kontrak kerja dengan Iris. Kamu harus kembali bekerja hingga kontrakmu berakhir," kata Esther dengan serius.     

Anya merasa malu. Ternyata benar ia telah menandatangani kontrak kerja, tetapi ia melupakannya.     

Tidak disangka-sangka, Esther menemukan kontrak kerja itu.     

Anya bertanya, "Apakah Bu Esther sendiri yang ingin aku kembali atau ada seseorang yang memintamu untuk memaksaku kembali?"     

"Tentu saja aku ingin kamu kembali. Setelah Aiden membeli Rose Scent dulu, apakah kamu ingat apa yang kamu katakan untuk mempertahankanku?" tanya Esther dari telepon.     

"Aku …" Anya merasa tenggorokannya tercekat. Ia tidak bisa berkata-kata.     

"Kamu yang bilang padaku bahwa aku paling memahami Rose Scent dan tidak ada siapa pun yang mencintai Rose Scent lebih dari pada aku. Kamu yang memintaku untuk tetap tinggal sebagai manajer dan bilang padaku bahwa aku tidak bisa melawan Imel seorang diri. Kamu bilang padaku agar menggunakan kekuatan Aiden untuk mengalahkan Imel. Itu sebabnya aku bertahan. Tetapi kamu melarikan diri, sementara Imel masih menguasai dunia parfum," kata Esther.     

"Apa yang akan kamu lakukan kalau aku tidak mau kembali?" tanya Anya.     

"Kalau kamu tidak mau membalas dendam lagi dan membiarkan Imel bahagia, aku akan pergi dari Iris. Aku hanya akan menjadi pemegang saham yang menunggu bonus tahunan. Tetapi kamu yang akan kesulitan karena kontrak kerjamu. Kontrak itu masih belum berakhir dan kamu masih harus bekerja satu tahun lagi. Kalau kamu keluar lebih awal, kamu harus membayar biaya ganti rugi dalam jumlah besar," kata Esther dengan sengaja.     

"Ganti rugi?" Anya tertegun sejenak. Ketika ia menandatangani kontrak itu, tidak ada yang memberitahunya mengenai ganti rugi ini.     

"Harris yang membuat kontrakmu. Ia menggunakan kontrak kerjaku dulu dan menambahkan beberapa pasal baru. Anya, lain kali kalau kamu mau menandatangani suatu kontrak, kamu harus membacanya baik-baik. Kontrak ini bisa menjadi kematianmu," Esther mengatakan hal tersebut tetapi senyumnya terlihat senang. "Tidak ada celah dalam kontrak ini."     

Anya merasa terjebak. Harris!     

Dulu, Harris juga yang menipunya untuk menandatangani perjanjian menggunakan tamannya sebagai jaminan saat menikah dengan Aiden.     

Harris sengaja menipunya agar Anya tidak bisa minta cerai begitu saja dari Aiden dan mendapatkan harta Aiden.     

Kalau Anya tidak bisa membayar hutangnya, Aiden bisa melakukan apa pun pada taman itu.     

Pada awal menikah dengan Aiden, Anya sangat berhati-hati dan tidak berani membuat Aiden marah karena taman itu ada di tangan Aiden.     

Sekarang, Esther mengatakan padanya bahwa kontrak kerjanya yang ia tandatangani dua tahun lalu ternyata belum berakhir. Dan Harris lah yang membuat kontrak tersebut.     

Entah mengapa, Anya merasakan firasat buruk di hatinya.     

Firasat buruk ini terasa sangat hebat.     

Ia merasa penderitaannya akan terulang kembali …     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.