Pernikahan Tersembunyi: My Imperfect CEO

Menunjukkan Wajahnya



Menunjukkan Wajahnya

0"Tuan, Tuan Nico sedang melakukan siaran langsung. Sepertinya ia sedang makan malam di rumah Nyonya Diana. Ia bilang akan menunjukkan wanita cantik yang makan malam dengannya hari ini," kata Harris dengan hati-hati. "Apakah wanita itu maksudnya …"     

Begitu mendengar kata-kata Harris, Aiden mengambil alih ponsel tersebut dan melihat komentar dari orang-orang yang muncul di layar.     

Walaupun wajah Anya tidak terekam oleh karema, Aiden bisa langsung mengenalinya saat Anya melewati kamera.     

"Apa ia tidak punya kerjaan lain," kata Aiden dengan dingin.     

Aiden merasa kesal dengan komentar-komentar pria yang ingin melihat wajah Anya. Beraninya mereka ingin melihat wajah Anya.     

"Tuan Nico biasanya mengadakan siaran langsung kalau sedang suntuk," kata Harris.     

Nadine yang berada di samping pamannya ikut penasaran. Ia juga ingin melihat siaran langsung kakaknya. Selama ini, ia tidak berani melihatnya karena takut keberadaannya akan ketahuan.     

"Paman, bisakah aku melihatnya?" Nadine melongok dan melihat berbagai macam makanan terlihat di layar. Ia menelan ludahnya, "Aku jadi lapar!"     

"Berani bilang lapar?" Aiden memandang keponakannya itu dengan kesal. Ia sudah sangat kesal dengan siaran langsung Nico. Dan sekarang, ada satu keponakan lain lagi yang harus ia urus.     

Mengurus Nico saja sudah melelahkan. Tetapi sekarang rasanya seperti ada dua Nico.     

Nadine langsung kembali ke kursinya dengan patuh. Sekarang ia adalah seorang pendosa. Ia tidak berhak untuk makan!     

Siaran langsung itu kembali berlanjut. Setelah semua makanan diletakkan di atas meja, Nico kembali memegang ponselnya. "Aku akan menunjukkan kepada kalian makanan kami malam ini."     

Lalu sebuah komentar tiba-tiba saja masuk. "Di mana wanita cantiknya? Aku tidak mau melihat makanan, aku mau melihat wanita cantik yang memakai celana jeans!"     

Nico berbalik dan melihat ke belakangnya. Hari ini Tara sedang mengenakan sweater dan rok, sementara Anya mengenakan kaos dan celana jeans.     

'Dasar! Pria memang serigala yang sedang mencari mangsa. Mereka bisa tahu wanita cantik tanpa perlu melihat wajahnya,' gerutu Nico dalam hati.     

Hari ini, ia memang akan makan malam dengan para wanita cantik.     

Meski sudah berumur, Diana dan Esther adalah wanita-wanita cantik yang berpengaruh di industri parfum. Anya tidak hanya cantik, tetapi juga berbakat hingga bisa memenangkan kompetisi parfum internasional. Tara juga merupakan seorang wanita cantik yang mandiri dan sukses. Dalam dua tahun saja, ia sudah bisa mendirikan lima cabang klinik gigi dengan kemampuannya sendiri.     

Siapa yang tidak mengenal keempat wanita ini?     

Mana mungkin Nico akan menunjukkan wajah mereka pada serigala-serigala kelaparan ini?     

"Aku akan menunjukkan makanan saja! Ada banyak daging panggang hingga makanan penutup," kata Nico sambil mengarahkan kameranya ke arah meja makan dan menunjukkan makanan satu per satu.     

Tetapi semua penonton siaran langsungnya menolak. Mereka lebih tertarik pada wanita cantik yang akan makan malam bersama dengan Nico. Makan malam yang ditunjukkan oleh Nico sama saja seperti makana malam mereka.     

Nico tertawa sambil menggerakkan kameranya perlahan menyorot sepatu putih yang sedang dikenakan oleh Anya. setelah itu, kameranya perlahan naik dan merekam kaki jenjang Anya yang dibalut oleh celana jeans panjang.     

Pada saat yang bersamaan, tiba-tiba saja ia mendapatkan sebuah pesan dari pamannya. Isi dari pesan itu terlihat dari notifikasi yang muncul dari bagian atas layar ponselnya.     

Aiden : Kalau kamu berani menunjukkan wajahnya dalam siaran langsungmu, kamu akan menanggung akibatnya.     

Tangan Nico langsung gemetar karena ketakutan oleh ancaman Aiden. Tangannya yang lain langsung terulur untuk menutupi kameranya. Tetapi sayangnya, saat tangannya terguncang, bibir dan hidung Anya tertangkap kamera.     

"Tubuh yang indah, leher yang panjang, dagu yang tajam…"     

"Hidungnya mancung dan bibirnya sangat indah …"     

"Wanita itu pasti sangat cantik …"     

Meski ada beberapa orang yang memuji Anya, ada juga yang menghinanya.     

"Matanya tidak terlihat. Mungkin ia jelek."     

"Rambutnya juga tidak terlihat. Mungkin wanita itu botak!"     

Nico merasa kesal dengan komentar-komentar tersebut. Bibinya sangat cantik! Beraninya orang-orang ini menghina bibinya!     

Pamannya bilang ia hanya tidak boleh menunjukkan wajahnya kan? Berarti ia hanya perlu menghindari wajahnya!     

"Dasar kalian, hanya bisa iri saja. wanita ini sangat cantik dan rambutnya sangat indah!" Nico menunggu hingga Anya berbalik untuk mengerjakan sesuatu dan ia langsung menunjukkan rambut panjang Anya yang indah ke arah kamera.     

"Wow, rambut panjangnya sangat indah."     

"Kakinya juga sangat jenjang."     

"Meski hanya pakai kaos, ia sangat cantik."     

"Perlihatkan wajahnya!"     

"Kami butuh wajahnya!"     

Para penonton menuntut agar Nico menunjukkan wajah Anya dalam siaran langsung tersebut. Tetapi mana mungkin ia melakukannya? Pamannya bisa membunuhnya sekarang juga!     

"Aku akan mengakhiri siaran langsung ini. Sebelum mengakhirinya, aku akan membuat hujan champagne!" Nico meminta pengawalnya untuk mengeluarkan tiga botol champagne. Ia berdiri di tengah sementara salah satu pengawalnya membuka botol champagne dan menyemprotkan isinya yang mahal itu ke tubuh Nico.     

"Dasar gila," gerutu Tara saat melihat Nico.     

Anya tertawa kecil. "Biarkan saja. Biarkan Nico bersenang-senang."     

Akhirnya, setelah siaran langsung itu berakhir, Hana langsung membawakan handuk bersih agar Nico bisa mengeringkan rambutnya. Kemudian, ia mengganti pakaiannya dan meminta pelayan untuk merendam pakaiannya yang sekarang agar tidak rusak.     

Anya masuk ke dalam rumah untuk mengambil selimut dan memberikannya pada Nico agar tidak kedinginan. "Apa ada yang melihat siaranmu?"     

"Tentu saja. Aku sangat terkenal di media sosial. Bahkan ada beberapa orang yang ingin endorse dariku. Mereka menawarkan 50 juta sekali endorse. Apakah bibi tidak ingin melakukan siaran langsung seperti aku?"     

"Gila ya? 50 juta sekali endorse?" Tara terkejut mendengarnya. Sebagai dokter gigi, harus berapa kali ia membetulkan gigi orang untuk mendapatkan uang sebesar itu.     

Sementara Nico hanya perlu mengunggah 1 endorse-an untuk mendapatkannya.     

"Aku butuh uang. Dua tahun terakhir ini, banyak masalah yang menimpa keluargaku. Aku tidak bisa terus bergantung pada ibu atau kakekku. Jadi aku harus mencari cara untuk mendapatkan uang sendiri."     

"Bagaimana mungkin kamu tidak punya uang? Kamu kan mendapatkan gaji dan bonus yang besar dari Atmajaya Group?" Tara memandangnya dengan curiga.     

"Aku memang mendapatkan bonus akhir tahun, tetapi bonus itu selalu langsung masuk ke tabungan yang dipegang ibuku. Katannya, tabungan itu untuk istriku nanti dan ibuku takut aku akan menghabiskannya," Nico mengerutkan bibirnya. "Aku memang terlihat seperti anak orang kaya. Tetapi aku juga bisa mencari uang sendiri."     

"Mudah bagimu untuk mendapatkan uang," bisik Tara dengan suara pelan.     

"Membuka tutup botol champagne itu cukup berbahaya. Kalau orang yang membukanya tidak berpengalaman, tutupnya bisa mengenai Nico dan melukainya. Ditambah lagi, ia harus basah karena tiga botol champagne. Modal yang ia keluarkan untuk menarik perhatian orang tidaklah sedikit," kata Anya.     

"Dua botol champagne yang lainnya itu sebenarnya isinya tidak penuh," Nico tertawa saat mengatakannya. "Aku pintar, kan!"     

Keceriaan dan ketangguhan Nico membuat Diana dan Esther pun ikut tersentuh.     

Diana dan Esther tahu bahwa Anya ingin mendekatkan Tara dan Nico kembali sehingga mereka memutuskan untuk membantunya.     

Memang hanya Nico yang bisa melengkapi Tara dan Tara yang bisa melengkapi Nico.     

Mereka diciptakan untuk satu sama lain.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.