Pernikahan Tersembunyi: My Imperfect CEO

Cuti



Cuti

0Dulu, Aiden berpikir bahwa memutuskan untuk menyembunyikan semuanya dari Anya adalah keputusan yang terbaik. Ia pikir dengan bersikap brengsek bisa membuat Anya melupakannya dan menjalankan hidupnya yang baru.     

Ia bahkan tidak ragu untuk terlihat seperti pria brengsek dan memanfaatkan Keara dalam permainannya.     

Ia tidak ingin menyakiti Anya dan berharap bisa mengurangi rasa sakit yang dirasakan Anya, dibandingkan mengetahui status mereka yang sebenarnya.     

Tetapi pada akhirnya, ia lah yang menyaktii Anya.     

Ia bahkan membuat Anya hampir kehilangan rahimnya. Ia hampir membuat Anya tidak bisa memiliki anak lagi.     

Anya mengalami pendarahan hebat karena meminum obat aborsi dalam dosis besar.     

Di bawah ancaman Aiden, para dokter yang mengoperasi Anya akhirnya berusaha keras untuk menyelamatkan rahim Anya. Tetapi sayangnya tubuh Anya sudah terlalu terluka dan sulit bagi Anya untuk bisa hamillagi.     

Meski demikian, Anya tetap memilih untuk pergi dari rumah, tanpa membawa apa pun. Ia tidak ingin memiliki hubungan dan tidak ingin terlibat lagi dengan Keluarga Atmajaya.     

Aiden membuka laman internet dan mencari tahu mengenai zodiak Anya. Benar seperti yang ia pikirkan, Anya adalah wanita Scorpio.     

Anya tidak seperti Scorpio pada umumnya, yang memiliki keinginan balas dendam dan mengendalikan orang lain. Tetapi benar ia selalu merasa curiga dan tidak aman.     

Katanya, wanita Scorpio adalah wanita yang cantik dan dingin, tetapi Anya tidak seperti itu. Anya memang cantik, tetapi ia sangat hangat, bisa membuat semua orang di sekitarnya luluh.     

Katanya, wanita Scorpio sangat pengertian dan lembut. Meski demikian, mereka cukup kuat untuk menghadapi apa pun. Mereka tidak bisa menunjukkan kelemahannya. Tetapi begitu menemukan pasangan yang tepat, mereka akan menunjukkan sisi lemahnya dan bergantung pada pasangannya.     

Aiden mengakui bahwa poin itu sangat akurat. Anya adalah wanita kuat yang mampu menanggung segalanya.     

Namun, poin yang berikutnya membuat mata Aiden memerah. Wanita Scorpio adalah wanita yang sangat setia. Begitu ia mencintai seorang pria, ia tidak akan pernah melupakannya hingga mati.     

Aiden tidak mampu berkata-kata. Ia merasa benar-benar bodoh.     

Ia adalah seorang CEO perusahaan ternama, tetapi saat kantornya masih sibuk, ia malah mencari berita mengenai zodiak di internet. Apakah ia sudah gila?     

Mungkin ia hanya ingin memahami Anya lebih dalam, berharap ia bisa menebus semuanya.     

Anya tidak menginginkan uang dan saham darinya. Lalu, apa yang bisa Aiden berikan untuknya?     

…     

Setelah satu minggu di rumah sakit, Anya sudah tidak sabar untuk pulang.     

Dokter mengatakan bahwa ia harus tinggal sekitar tiga hari lama dan menunggu persetujuan dokter lain agar bisa keluar sebelum melewati prosedur rumah sakit.     

Tidak butuh waktu lama, Aiden langsung mendapatkan berita bahwa Anya akan segera keluar dari rumah sakit. Selama di rumah sakit, diam-diam Aiden mengunjunginya saat Anya sedang tertidur lelap.     

Tara tahu bahwa Aiden sering datang untuk mengunjungi Anya. Tetapi ia memutuskan untuk berpura-pura tidak tahu dan tidak memberitahu Anya.     

Tidak hanya itu, Aiden juga menuruti nasihat dari Nico. Ia menyuruh semua pengawalnya untuk menjaga Anya dari jauh, dari tempat yang tidak terlihat.     

Berita yang tiba-tiba ini membuat hati Aiden serasa tenggelam. Anya akan segera keluar rumah sakit. Apakah itu artinya, Anya akan segera pergi?     

Semua barang-barangnya sudah ia masukkan ke dalam koper dan dibawa ke rumah sakit.     

Ia tidak akan kembali ke rumah itu.     

Setelah keluar dari rumah sakit, di mana Anya akan tinggal?     

Malam itu, setelah mengetahui rencana Aiden dari Nico, Tara mencari alasan, mengatakan bahwa ada sesuatu yang terjadi pada keluarganya sehingga ia tidak bisa menemani Anya di rumah sakit.     

Anya tidak mencurigainya. Tara sudah menemaninya selama seminggu di rumah sakit. Ia sudah sangat bersyukur. Tara juga punya keluarga sendiri yang harus ia urus.     

Ditambah lagi, tubuhnya perlahan sudah mulai membaik.     

Tidak ada masalah apa pun pada kesehatannya kecuali anemia ringan. Hanya dengan beristirahat beberapa hari saja, ia akan kembali pulih.     

Luka fisik memang cepat atau lambat akan segera sembuh, tetapi Anya tidak tahu butuh waktu berapa lama untuk menyembunyikan luka di hatinya.     

Sekitar jam satu pagi, Anya merasakan tangan memegang wajahnya saat ia tertidur.     

Ia mengulurkan tangannya, berusaha untuk menepis tangan itu, tetapi malah memegangnya.     

"Suamiku, tidurlah. Jangan berisik." Tanpa sadar, Anya memeluk tangan itu dan menguburkan kepalanya sebelum tertidur kembali.     

Aiden membeku di tempatnya. Ia berusaha untuk menarik kembali tangannya, tetapi tidak mampu.     

Ia benar-benar tidak tahu harus berbuat apa sekarang.     

Dalam hatinya, ia berharap Harris bisa menemukan Nadine dan memberitahunya bahwa memang ada seseorang yang sengaja mengubah hasil tes DNA itu.     

Tetapi Nadine menghilang lagi. Harris masih terus berusaha untuk mencarinya di Hong Kong.     

Sementara itu, Anya akan segera pergi dari rumah sakit ini. Apa yang harus ia lakukan?     

Membiarkan Anya pergi? Atau mempertahankan Anya di sampingnya?     

Anya mulai terbangun dari tidurnya. Ia tidak membuka matanya, tetapi tahu bahwa tangan yang ia peluk saat ini adalah tangan Aiden.     

Aiden datang menemuinya di saat ia tertidur.     

Apakah ini pertama kalinya Aiden datang? Atau Aiden datang setiap malam?     

Anya tidak ingin bertanya dan ia tidak ingin tahu. Ia hanya membalikkan tubuhnya dan memunggungi Aiden.     

Aiden kehilangan tempatnya. Memandang punggung kecil Anya di tempat tidur, ia tidak ingin pergi. Tetapi ia juga tidak punya keberanian untuk memeluknya.     

Anya hanya bisa berusaha menahan tangisnya.     

Setelah diam cukup lama, akhirnya Aiden bangkit berdiri dan meninggalkan kamar.     

Sebelum menutup pintu kamar tersebut, Aiden menatap ke arah Anya lekat-lekat. Matanya penuh dengan keengganan dan rasa tidak berdaya, serta penyesalan yang begitu mendalam.     

Anya bisa mendengar suara pintu ditutup, diikuti dengan isak tangisnya. Ia hanya menarik selimutnya untuk menutupi kepala dan menangis hingga lelah menenggelamkannya.     

…     

Dengan bantuan Raka, Anya bisa melewati prosedur rumah sakit dengan mudah dan langsung menuju ke bandara.     

"Anya, apakah kamu tidak mau memberitahu Aiden?" tanya Raka. Ia tahu Aiden masih mencintai Anya. Setidaknya, ia ingin mereka bertemu untuk terakhir kalinya sebelum berpisah.     

"Aku tidak ingin melihatnya," jawab Anya dengan suara pelan.     

"Kamu mungkin tidak akan pernah bertemu dengannya lagi. Apakah kamu tidak akan menyesal?" Raka mengangkat posnelnya dan hendak menelepon, tetapi ia mendengar Anya berkata, "Aiden datang ke kamarku tadi malam."     

"Apa?" Raka terkejut mendengarnya.     

"Aku juga baru tahu. Menurutmu, apa yang sebenarnya Aiden inginkan? Ia bilang ingin menceraikan aku dan membunuh anakku. Tetapi ia tetap menyuruh pengawalnya untuk menjagaku. Sampai saat ini pun, ia tidak mau mengatakan alasan mengapa ingin menceraikan aku. Aku benar-benar lelah dan aku hanya ingin pergi," bisik Anya.     

Pada akhirnya, Raka memutuskan untuk tidak menelepon Aiden, "Baiklah kalau begitu. Aku tidak akan meneleponnya dan tidak akan memberitahu siapa pun."     

Raka sengaja mengambil cuti selama satu minggu untuk mengantar Anya bertemu dengan Diana di India dan kemudian mengantar Anya hingga ke Perancis.     

Ia berkata bahwa ia tidak akan memberitahu siapa pun, tetapi Raka sudah memberitahukan 'liburannya' pada Nico sebelum meletakkan ponselnya.     

Ia tidak tahu apakah Nico memahami kode darinya atau tidak.     

Ia tidak tahu apakah Nico akan memberitahu Aiden.     

Biarkan takdir yang memutuskan.     

Setelah melihat kiriman dari Raka, Nico merasa sangat iri!     

Tetapi kemudian ia bertanya-tanya. Perusahaan mereka sangat sibuk, sama halnya dengan perusahaan Raka. Bagaimana bisa Raka mengambil cuti di tengah-tengah kesibukan untuk berlibur.     

Mengapa Nico merasa ada sesuatu yang salah?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.