Pernikahan Tersembunyi: My Imperfect CEO

Kemungkinan untuk Menang



Kemungkinan untuk Menang

0"Maria benar. Kita tidak boleh menyakiti Tara. Ivan, bagaimana kalau kamu bertunangan dulu dan mengundur pernikahanmu dengan Raisa?" kata Bima sambil memandang Ivan.     

"Biarkan Nico menikah dulu. Aku tidak terburu-buru," jawab Ivan dengan tenang.     

"Sudah berapa usiamu? Bagaimana kamu tidak khawatir? Bahkan keponakanmu saja akan segera menjadi ayah!" ketika melihat Ivan tidak menentangnya, Imel menjadi sangat marah.     

Selama dua tahun terakhir, Bima mengabaikannya. Heru juga sudah meninggalkannya. Sementara itu, Ivan memberitakan bahwa ia sakit.     

Melihat kehidupannya selama ini, Imel hanya bisa merasa menyesal.     

Menyesal mengapa kehidupannya tidak bisa jauh lebih baik.     

Menyesal mengapa ia tidak bisa menikah dan menjadi Nyonya besar Atmajaya.     

"Semuanya sudah setuju kalau begitu. Panggil Harris ke sini," kata Bima.     

Setelah Heru mengundurkan diri dari jabatannya, Bima tidak mencari asisten baru. Kalau ada yang ingin ia lakukan, ia akan meminta tolong pada Harris, yang sekarang telah menjadi asisten Bima dan juga Aiden.     

Harris bergegas masuk ke dalam rumah, "Tuan, Anda memanggil saya."     

"Hubungi Raka dan umumkan pertunangan antara Ivan dan Raisa terlebih dahulu," kata Bima.     

Kemudian, Harris memberikan iPad yang dibawanya kepada Bima. "Tuan, ini adalah salinan klarifikasi yang dibuat oleh relasi publik Atmajaya Group."     

Bima mengambil iPad tersebut dan membacanya, kemudian ia memberikannya kepada Imel. "Lihatlah. Aku rasa tidak ada masalah."     

"Aku punya foto lama di ponselku yang mungkin bisa kamu gunakan," setelah membaca salinan tersebut, Imel merasa klarifikasi itu masih kurang cukup.     

Karena Ivan dan Raisa adalah teman sejak kecil, tentu saja mereka membutuhkan foto masa kecil mereka.     

Ivan adalah anak yang hangat sejak kecil. Pada saat itu, kalau saja Imel dan Diana tidak bermusuhan, mungkin Anya atau Raisa yang akan menjadi menantu Imel.     

Ia ingin mengamati perkembangan antara Keluarga Tedjasukmana dan Keluarga Mahendra, kemudian memutuskan siapa yang lebih cocok untuk putranya, Anya atau Raisa.     

Tidak disangka, setelah mengakhiri pertunangannya dengan Keara, pada akhirnya Ivan bertunangan dengan Raisa, salah satu gadis yang Imel anggap sebagai pilihan untuk anaknya.     

Sejak awal, Imel memang berniat unutk memilih pasangan Ivan di antara Anya dan Raisa. Itu sebabnya, ia sering mengambil foto saat mereka bermain bersama.     

Sejak kecil, Raisa sangat menyukai kakaknya ke mana pun Raka pergi.     

Selama tidak ada Anya, Raisa akan selalu mengikuti Raka bermain dengan Ivan dan meninggalkan jejak digital.     

Foto itu diabadikan oleh Imel dengan kameranya. Tetapi akhirnya semuanya berguna.     

Sebelum datang ke rumah Keluarga Atmajaya, Imel sengaja mencari foto itu di komputernya dan mengeditnya sehingga terlihat sedikit buram karena lama.     

Harris menerima ponsel tersebut dan memeriksa foto yang cocok sebelum dikirimkan kepada Ivan. Setelah itu, Ivan lah yang akan memilih foto akhirnya dan memberikannya kepada Harris untuk diumumkan ke hadapan umum.     

Setelah mendapatkan persetujuan Raka, Harris segera menjalankan rencana mereka.     

Dengan ini, semua masalah berakhir dengan pertunangan antara Raisa dan ivan.     

Hubungan masa kecil yang disebarkan itu membuat semua orang iri. Mereka merasa sangat tersentuh melihat kisah cinta Raisa dan Ivan.     

Foto Ivan sedang mengajari Raisa bermain bola …     

Foto Ivan berlari di tanah lapang dengan Raisa di punggungnya …     

Foto Ivan dan Raisa sedang duduk di atas kuda, memegang tali kekangnya bersamaan …     

Foto-foto itu sudah cukup untuk meluluhkan hati semua orang.     

Walaupun setelah kembali ke Keluarga Atmajaya, Ivan tidak menghubungi Anya, ia tetap berhubungan dengan Raka. Setiap tahun, ia akan mengirimkan hadiah ulang tahun untuk Raisa.     

Di foto hari ulang tahun Raisa, Raka dan Ivan berdiri di sisi kanan dan kiri Raisa, menunjukkan kedekatan hubungan mereka.     

Harris langsung mengumumkan melalui website Atmajaya Group bahwa Ivan adalah wakil CEO Atmajaya Group sehingga pernikahannya ini bukanlah masalah kecil.     

Nico segera mengunggahnya di media sosialnya dan menyampaikan ucapan selamat.     

Nico : Selamat kepada paman dan bibiku. Aku mendoakan kebahagiaan untuk kalian. Cinta masa kecil adalah bukti bahwa cinta sejati itu nyata.     

Keluarga Mahendra langsung mengikuti Atmajaya Group, mengumumkan pertunangan antara Raisa dan Ivan di website mereka.     

Raisa merasa sangat puas dengan pertunangan ini.     

Setidaknya ini bukan pernikahan. Kalau suatu hari nanti pria yang ia sukai muncul, ia bisa membatalkan pertunangan ini dan mengejar kebahagiaannya.     

Ivan adalah pria yang baik dan akan membahagiakannya.     

Yang penting, ia tidak harus menikah dengan Nico.     

Mengenai masalah Nico dan Raisa yang pergi ke hotel, Atmajaya Group menjelaskan bahwa Ivan sedang beristirahat di hotel tersebut. Raisa dan Nico pergi ke hotel itu untuk menemui Ivan.     

Pada akhirnya, masalah ini berakhir dengan sukses.     

Mereka semua memutuskan untuk makan malam bersama di rumah Keluarga Atmajaya.     

Anya merasa sangat tidak nyaman berada di sana. Ia benar-benar ingin pulang, tetapi ia masih harus terjebak dengan makan malam.     

Sementara itu, Maria menyeret tubuhnya yang masih lemah untuk mengurusi dapur.     

"Kalau kamu kurang sehat, biar aku yang mengurusnya," Imel menawarkan bantuan, tetapi Maria langsung menolaknya.     

"Tidak mungkin aku membiarkan tamu repot-repot di rumah ini," Maria langsung menyuruh salah satu pelayan membawakan teh untuk Imel dan mengabaikan tawaran bantuannya.     

Nico sedang bermain catur dengan Bima sementara Ivan sedang duduk di taman sambil minum teh. Anya dan Tara duduk di sofa sambil berbincang-bincang.     

Begitu keluar dari dapur, Imel merasa bosan dan mengambil inisiatif untuk duduk di sofa.     

Melihat Imel datang dari jauh, Anya langsung menepuk tangan Tara dan mengajaknya pergi, "Tara, ayo pergi dari sini."     

Tara langsung mengerti isyarat dari Anya. mereka bangkit berdiri dan berjalan menuju ke arah taman.     

Tidak ada satu orang pun di Keluarga Atmajaya yang memperhatikan Imel. Pada akhirnya, Imel tidak punya pilihan lain selain duduk di samping Bima dan menyaksikan permainan caturnya.     

"Tidak peduli apa pun yang ia lakukan dan katakan, ia adalah ibu kandung dari Ivan. Mengapa Keluarga Atmajaya memperlakukannya seperti ini?" tanya Tara.     

Anya memelankan suaranya dan berkata, "Kematian ibu Aiden mungkin ada hubungannya dengannya. Saat ini, ayah Aiden masih melindungi Imel. Tetapi Aiden tidak akan membiarkan masalah ini selesai begitu saja."     

"Apa maksudmu?" Ivan tiba-tiba saja berdiri dari kursinya dan menatap Anya dengan terkejut.     

Anya juga terkejut mendengar Ivan yang ikut nimbrung pembicaraannya. Ia dan Tara berbicara dengan suara yang sangat pelan. Ditambah lagi, ia tidak melihat siapa pun ada di taman.     

Kalau ia tahu Ivan ada di sana, ia tidak akan pernah mengatakannya.     

Ivan melangkah maju dan memegang pundak Anya dengan cukup keras. "Anya, apakah benar yang baru saja kamu katakan?"     

Anya memandang ke sekelilingnya, memastikan keadaannya aman.     

Tara juga langsung memeriksa sekitarnya. Setelah yakin tidak ada siapa pun di sana, Tara mengangguk.     

"Kakak Aiden sudah menyelidikinya setengah jalan, tetapi tidak tahu mengapa ia menghentikan penyelidikan itu. Kemudian, Aiden menemukan bahwa di malam ibunya meninggal, pelayan rumahnya menghilang. Ia menduga bahwa pelayan itu yang melakukan sesuatu pada ibunya. Asisten Heru lah yang membawa pelayan itu," kata Anya. Kemudian, ia melanjutkan dengan hati-hati. "Kak Ivan tahu sendiri hubungan antara asisten Heru dan ibumu. Sekarang, Aiden tidak bisa menyelidikinya karena dihalangi oleh ayahnya. Aku harap kakak tidak berpihak padanya. Ia tidak akan pernah mendapatkan apa pun dari Keluarga Atmajaya. Jangan mendukungnya," kata Anya, mengingatkan Ivan.     

Anya tidak tahu apakah Ivan benar-benar tidak ingin bersaing dengan Aiden atau hanya berpura-pura.     

Ia takut selama ini Ivan hanya berpura-pura mengalah dan menunggu kesempatan yang tepat untuk menjatuhkan Aiden.     

Kalau saja, ia tidak memedulikan ibunya yang ingin merenggut seluruh harta Keluarga Atmajaya, Ivan bisa menjadi putra kedua Keluarga Atmajaya, memiliki hubungan yang baik dengan saudara, keponakan dan keluarganya.     

Tetapi kalau Ivan memilih untuk membela ibunya, selamanya ia akan dicap sebagai anak haram.     

Anya tidak bisa berhenti berpikir, kalau Ivan mengambil resiko melawan Aiden untuk mendapatkan Atmajaya Group, seberapa besar kemungkinannya untuk menang?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.