Pernikahan Tersembunyi: My Imperfect CEO

Sengaja



Sengaja

0Tangan Anya terlihat sedikit goyah sehingga gelas yang ia pegang terjatuh, menumpahkan anggur berwarna merah yang masih memenuhi gelas itu.     

Dalam sekejap mata, anggur merah di tangan Anya tumpah ke dada Jessica.     

Anggur merah itu membuat gaun Jessica yang berwarna krem langsung menjadi kotor. Saat ini, ia sedang mengenakan hak setinggi 10 cm sehingga saat melihat Anya menumpahkan anggur itu, ia tidak bisa menghindar.     

"Astaga!" seru Anya dengan suara pelan. Tangannya menggantung dengan kaku di udara.     

Wajah Jessica langsung beruabh menjadi mengerikan. Tidak hanya Anya saja yang melihatnya tetapi semua orang yang berada di sana.     

Anya memasang tampang penuh dengan penyesalan. ia melangkah maju dan berkata dengan penuh minta maaf, "Jessica, aku benar-benar minta maaf. Aku lupa aku masih memegang gelas di tanganku …"     

Jessica benar-benar marah hingga seluruh tubuhnya gemetaran.     

Tetapi Anya malah tersenyum, menyembunyikan kepuasan di dalam hatinya.     

Jessica berniat untuk menyerang Anya. Tetapi saat melihat kedatangan Aiden, ia langsung berpura-pura manis dan berkata, "Tidak masalah. Aku yakin kamu tidak sengaja menumpahkan anggur itu padaku karena aku tidak sengaja menumpahkan anggur di tanganku padamu sebelumnya …"     

Tidak ada satu orang pun yang mengatakan bahwa Anya sengaja melakukannya. Tetapi kata-kata Jessica seolah menggiring opini publik dan menuduh Anya telah menumpahkan anggur itu dengan sengaja.     

"Aiden, kamu lihat kan? Tolong bantu aku menjelaskan. Aku benar-benar tidak sengaja. Jessica tidak sengaja menumpahkan anggurnya padaku dan meminta maaf padaku. Aku ikut panik, ingin bilang padanya bahwa tidak apa-apa dan tidak memegang gelasku dengan benar …" Anya berhenti berbicara dan memandang ke arah suaminya dengan muka memelas.     

Aiden langsung melepaskan jasnya dan memakaikannya di pundak Anya. Setelah itu ia merangkul Anya dan mendekatkan tubuh istrinya itu ke dalam pelukannya. "Kamu sudah besar, tetapi masih menumpahkan minumanmu seperti anak kecil. Apa yang bisa kamu lakukan tanpa aku?"     

Meski menegurnya, Aiden mengatakannya dengan penuh kelembutan.     

"Kalau begitu jangan jauh-jauh dari aku. Kalau tidak, aku akan ceroboh dan mempermalukan diriku seperti ini," Anya mengerutkan bibirnya dengan sedih.     

Semua orang di sana bukanlah orang bodoh. Mereka semua tahu bahwa Anya sengaja. Tetapi apa yang bisa mereka lakukan kalau Aiden melindungi Anya? Bahkan Jessica pun hanya bisa berdiri di sana dengan canggung.     

Ia berpura-pura polos dan berkata, "Aiden, aku juga tidak berhati-hati. Aku tidak sengaja …"     

"Ya benar! Jessica tidak sengaja, tetapi Anya sengaja membalasnya!"     

"Aku tidak mengerti. Jessica tidak sengaja menumpahkan anggur itu, tetapi mengapa Anya harus membalasnya. Jahat sekali."     

Orang-orang itu adalah para pengikut Jessica. Tentu saja mereka akan langsung membelanya.     

"Aku rasa Anya hanya tidak sengaja. Karena semuanya hanya salah paham, lebih baik tidak usah dibesar-besarkan. Bajuku kotor, aku akan pergi ke kamar mandi dulu." Jessica memancarkan senyumnya yang lembut dan menawan bak wanita dewasa.     

Aiden mengerutkan keningnya saat melihat hal itu.     

Tetapi karena identitas Jessica yang merupakan teman lamanya dan juga partner perusahaannya, tidak mudah untuk menyerang Jessica.     

"Nadine, bantu Jessica untuk mengganti bajunya," kata Aiden.     

Nadine merasa enggan, tetapi ia menutupinya dengan sebaik mungkin. Ia tersenyum dan mengajak Jessica menuju ke arah ruang istirahat.     

Tara langsung bergegas menghampiri Anya dan melihat noda anggur di bajunya. Tara terlihat kesal. "Kamu sudah mengganti pakaianmu dengan pakaian cadangan. Bagaimana bisa kamu memaafkan orang yang menumpahkan anggur pada bajumu di pesta anakmu?"     

Anya juga merasa kesal. Tetapi apa yang bisa ia lakukan?     

Ia sudah berusaha yang terbaik untuk membalas wanita itu. "Kalau dia datang sebagai tamu, seharusnya ia bersikap selayaknya tamu. Ia menginginkan suami orang lain dan menyuruh orang-orangnya untuk menyerangku. Apakah kamu lihat tadi ia sengaja menumpahkan anggur itu ke bajuku?" Anya terlihat dingin saat mengatakannya.     

"Ia terlalu pintar menutupi kejahatannya sehingga tidak ada yang tahu kalau ia sengaja. Tetapi semua orang tahu bahwa kamu sengaja membalasnya. Lain kali, kamu harus lebih pandai menyembunyikan aksimu," Tara mengajak Anya untuk menuju ke ruang ganti.     

"Aiden, kamu harus percaya padaku. Aku tidak sengaja," Anya berpura-pura menjadi gadis yang manis dan lembut, sambil mengedipkan matanya berulang kali pada Aiden.     

Aiden menggelengkan kepalanya saat melihat kelakuan istrinya. Tetapi ia juga tidak bisa menegur Anya saat melihat betapa manisnya istri kecilnya itu.     

Anya tersenyum lebar saat melihatnya. "Aku tidak peduli. Kalau aku tidak membalasnya tadi, aku tidak akan bisa tidur dengan tenang."     

Tara menggelengkan kepalanya dengan pasrah. "Ya, ya, kamu merasa lega sekarang. Tetapi bagaimana dengan pendapat orang-orang di luar sana?"     

Anya mendengus. "Kalau aku peduli terhadap apa yang mereka pikirkan, aku tidak akan menumpahkan anggur itu. Biarkan saja mereka membicarakan aku. Aku sama sekali tidak peduli. Aiden bisa menyelesaikan semuanya untukku."     

"Kamu membuat masalah dan Aiden akan menyelesaikan semuanya untukmu. Sepertinya hidupmu sangat nyaman ya, Nyonya Atmajaya," kata Tara dengan gemas. "Apakah kamu tidak takut ayah mertuamu marah? Lihat saja, menantu pertamanya, Bibi Maria sangat menawan dan anggun. Nadine yang dibesarkan oleh Bibi Maria juga sama menawannya dengan ibunya. Tetapi bagaimana denganmu …"     

"Apakah aku benar-benar keterlaluan?" Anya merasa bersalah setelah mendengarkan kata-kata Tara.     

Bagaimana pun juga, hari ini semua orang datang untuk merayakan kelahiran putranya. Rasanya tidak etis kalau ia memperlakukan tamunya seperti ini.     

Ditambah lagi, beberapa dari mereka adalah teman Jessica dan beberapa yang lainnya mengenalnya, meski tidak terlalu dekat.     

"Anya memang benar-benar luar biasa …"     

"Dasar wanita murahan, hanya bisa mengandalkan kekuatan prianya."     

"Dia sangat licik. Sebelumnya, ia berhasil merebut Aiden dari Natali hanya karena wajahnya yang mirip dengan Keara. Setelah Keara kembali pun, ia bisa mempertahankan posisinya di samping Aiden dan menyingkirkan Keara. Jangan tertipu oleh wajahnya yang polos."     

"Dia benar-benar terlihat polos dan murni, tetapi sebenarnya hatinya sangat buruk. Aku merasa kasihan pada Jessica. Ia sudah membantu semua orang untuk meminta maaf, tetapi ia malah harus dipermalukan seperti ini."     

"Bagaimana bisa Aiden menikahi wanita seperti itu? Sungguh angkuh …"     

"Apalagi kemampuannya selain bisa melahirkan anak kembar untuk Aiden?"     

Indah melihat Anya mengganti pakaiannya untuk kedua kali dan belum kembali juga. Ia khawatir suasana hati putrinya itu memburuk karena apa yang terjadi hari ini sehingga ia mengambil inisiatif untuk mencarinya.     

Saat ia baru saja pergi beberapa langkah, seseorang menghentikannya. "Indah, apakah kamu lihat apa yang terjadi? Anya sengaja menyiramkan anggur pada Jessica di hadapan umum. Wajahya sangat mirip dengan putrimu, Keara. Aiden mau dengannya hanya karena wajahnya mirip dengan putrimu. Menjijikkan sekali."     

"Kamu bilang Anya sengaja menyiramkan anggur itu? Siapa yang menyiramkan anggur itu terlebih dahulu? Kamu bilang Anya menjijikkan? Bagaimana dengan kalian yang hanya bisa membicarakan orang di belakang? Kalian bahkan jauh lebih menjijikkan," Indah mendengus dengan dingin dan berbalik pergi, mengabaikan para wanita gosip yang menjijikkan ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.