Pernikahan Tersembunyi: My Imperfect CEO

Menumpahkan Anggur



Menumpahkan Anggur

0"Aiden, ini hanya salah paham. Aku hanya bercanda," suara Yura gemetar karena ketakutan.     

Aiden merasa wanita di hadapannya itu sangat konyol. Apakah Yura sehebat itu sehingga bisa menyebabkan mati listrik dan kebakaran di rumah sakit.     

Aiden tidak yakin bahwa Yura yang melakukan semuanya. Ia tahu betul bahwa ada seseorang yang berada di belakang Yura.     

Ia sengaja menghentikan penyelidikan agar Yura merasa aman dan kembali ke Indonesia.     

Aiden tidak menyangka Yura akan benar-benar kembali dan bahkan berani datang ke pesta Keluarga Atmajaya.     

"Bawa mereka!" kata Aiden, menyuruh para pengawalnya membawa semua wanita yang berani mencari masalah dengan istrinya.     

"Ayah, tolong aku!"     

"Aiden, aku bersalah. Yura yang memintaku untuk datang. Aku tidak melakukan apa pun."     

"Aiden, aku tidak bermaksud. Yura yang menyuruhku."     

"Aiden, jangan tangkap aku. Aku mengaku salah."     

Para wanita itu langsung memohon ampun pada Aiden. Sebagian besar dari mereka tidak datang sendiri, tetapi datang bersama dengan keluarga mereka.     

Tetapi para ayah, yang melihat putrinya dibawa, tidak punya keberanian untuk menghentikan Aiden. Mereka harus segera mencari Bima dan meminta bantuan padanya!     

Bima sedang berbincang-bincang dengan Galih dan Indah. Ia mendengar bahwa terjadi sesuatu pada menantunya dan kemudian ia melihat orang-orang ini datang untuk meminta tolong padanya.     

"Bima, anak-anak itu hanya bercanda. Kami akan mendidik mereka dengan keras setelah kembali nanti. Bisakah kamu meminta tolong pada Aiden untuk melepaskan mereka?" orang yang mengatakannya adalah Eka, ayah Jessica.     

Akhir-akhir ini, Atmajaya Group dan Hermawan Group seing bekerja sama. Ditambah lagi, Aiden dan Jessica adalah teman sekelas. Kalau Eka yang meminta, Bima pasti akan mengabulkan.     

Tetapi orang yang mereka permalukan adalah Anya. Para wanita itu benar-benar tidak punya otak. Apakah mereka tidak bisa melihat bahwa Aiden sangat menyayangi dan melindungi Anya? Mereka mencari masalah dan berniat untuk mempermalukan Anya.     

Bukankah itu sama saja dengan cari masalah sendiri?     

"Eka, Anya adalah menantu yang diakui oleh Keluarga Atmajaya dan ibu dari kedua cucuku. Mereka memperlakukan Anya seperti ini di pesta anak-anaknya. Kalau Aiden melepaskan mereka, bagaimana dengan harga diri keluargaku?" kata Bima dengan serius. "Aku sudah tua. Aku tidak ingin ikut campur dengan urusan anak-anak lagi."     

"Aku tahu. Tetapi bukan berarti menantumu tidak bersalah. Ia membuat semua anak-anak itu terjatuh ke lantai dan sangat malu. Ditambah lagi, Aiden menangkap mereka. Ini adalah pesta untuk merayakan kedua cucumu, ini adalah acara yang sangat bahagia. Tidak baik kalau ada keributan," Eka masih berusaha untuk membujuk Bima.     

"Lalu, apa yang kalian sarankan?" Bima memandang ke arah Jessica yang berada di samping Eka.     

"Mereka telah mempermalukan Anya. Kalau begitu, suruh mereka minta maaf di depan umum," kata Jessica.     

"Katakan saja pada Aiden sendiri. Kalau Aiden setuju, aku tidak keberatan," kata Bima. Ia tidak mau ikut campur dalam urusan anaknya. Biar Aiden yang mengurusnya.     

…     

Di ruang tunggu, para wanita itu sedang berdiri berjejeran sambil menangis. Mereka tidak berani bergerak dari tempat mereka masing-masing.     

"Aiden, aku mengenal anak-anak ini dan juga orang tua mereka. Mereka hanya khilaf, tidak bermaksud untuk mencari masalah dengan istrimu. Demi hubungan kita, tolong bantu aku untuk meminta maaf pada Anya. Jangan dimasukkan ke hati," kata Eka.     

Aiden memandang para wanita yang gemetaran itu dengan dingin. Sebelumnya, mereka berusaha untuk melucuti pakaian Anya dengan ganas di taman. Mereka memamerkan taring dan cakar mereka.     

Tetapi sekarang mereka menangis dan berpura-pura lemah.     

Jessica merasa sangat kecewa mengenal para wanita yang memalukan ini.     

"Demi hubungan kita, aku akan melepaskan mereka," kata Aiden dengan dingin.     

Para wanita itu akhirnya bisa pergi dari sana dan ikut bersama dengan Jessica untuk meminta maaf pada Anya. Tetapi Aiden tidak berniat melepaskan Yura.     

Anya baru saja keluar dari kamar setelah berganti dengan gaun candangannya. Rambut dan riasannya pun sudah dirapikan.     

Ia melihat Jessica datang bersama dengan sekelompok wanita yang tadi mencari masalah dengannya. Saat memandang ke sekelilingnya, Anya sadar bahwa semua orang sedang memandangnya.     

Jessica melangkah maju sambil tersenyum. "Anya, mereka tadi hanya bercanda, tetapi sepertinya candaan mereka keterlaluan. Mereka semua adalah temanku. Aku meminta maaf atas tindakan mereka."     

Wajah Anya tetap dingin saat mendengarnya.     

Saat Yura menginjak gaunnya tadi, Jessica hanya memandangnya dengan tidak peduli.     

Jessica sama sekali tidak berniat melerai atau membantunya. Tetapi sekarang ia berpura-pura sebagai orang baik dan meminta maaf atas nama semua wanita ini.     

Kalau Anya tidak memaafkanya, ia akan terlihat sangat buruk di hadapan semua orang.     

Tetapi ia juga tidak bisa memaafkan atas apa yang mereka perbuat sebelumnya.     

Ditambah lagi, Jessica adalah saingannya. Para wanita yang tidak punya otak ini pasti telah diperintah oleh Jessica untuk melakukan semua ini.     

Apakah para wanita ini tidak lelah dengan drama?     

Anya merasa sangat kesal, tetapi kalau Jessica ingin bermain-main dengannya, ia akan siap melayaninya!     

"Jessica, jangan terlalu serius seperti itu. Kalau mereka memang hanya bercanda, aku tidak akan mempermasalahkannya," Anya tersenyum dengan tenang dan anggun.     

"Kamu tidak marah?" tanya Jessica.     

Senyum tipis tetap berada di wajah Anya. Tetapi hatinya berkata lain.     

Bagaimana ia tidak marah? Ia hanya tidak mau dibodohi oleh Jessica di hadapan semua orang …     

Kalau ia menolak untuk memaafkan para wanita ini dan membuat keributan, semua wartawan akan menceritakannya sebagai wanita yang arogan dan angkuh.     

"Kalian semua adalah tamu. Mana mungkin aku marah pada kalian," kata Anya sambil melihat ke sekitarnya dan menemukan suaminya sedang menghampirinya. "Kalau itu hanya bercanda, aku tidak akan menganggapnya serius."     

"Kalau begitu, ayo kita minum dan melupakan masalah ini," Jessica mengangkat gelasnya sambil tersenyum. Ia mengangkat gelasnya dan menumpahkan isinya di gaun Anya!     

"Ah!" teriak Jessica, wajahnya terlihat sangat kaget.     

Ia melihat gelas di tangannya dan kemudian melihat ke arah gaun Anya. Wajahnya tampak seolah ia merasa sangat bersalah dengan kecerobohannya. "Ya Tuhan, aku minta maaf. Aku benar-benar minta maaf …"     

Jessica terlihat sangat tulus saat meminta maaf. Tetapi Anya bukan orang bodoh. Ia tahu Jessica sengaja ingin mempermalukannya, tetapi dengan cara yang lebih cerdik dibandingkan para wanita bodoh sebelumnya.     

Sebagai seseorang yang cukup terkenal, Jessica sering datang ke pesta semacam ini. Mana mungkin wanita yang anggun seperti itu menumpahkan anggur di gelasnya, padahal tidak ada yang sedang terjadi?     

Ia melakukannya dengan sengaja!     

Mata Anya menyipit. Ia tahu bahwa maaf yang disampaikan oleh Jessica sama sekali tidak berarti.     

Maaf itu hanyalah omong kosong belaka.     

Hari ini, teman-teman Jessica sengaja ingin melucuti pakaiannya dan mempermalukannya di depan umum.     

Sekarang, ia berpura-pura ingin meminta maaf, tetapi menumpahkan anggur ke gaunnya.     

Apakah seperti ini cara mainnya?     

Apakah ia berniat untuk mempermalukannya dan membuatnya menjadi bahan tertawaan di pestanya sendiri?     

Anya tersenyum dengan anggun dan mengibaskan tangannya. "Tidak apa-apa. Aku yang kurang hati-hati."     

Mulutnya berkata tidak apa-apa, tetapi tangannya bergerak dengan sangat cepat. Kalau Jessica berpura-pura, Anya bisa melakukan hal yang sama!     

Tangan Anya terlihat sedikit goyah sehingga gelas yang ia pegang terjatuh, menumpahkan anggur berwarna merah …     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.