Pernikahan Tersembunyi: My Imperfect CEO

Dipermalukan di Pestanya Sendiri



Dipermalukan di Pestanya Sendiri

0"Yura, kamu menginjak gaunku," Anya memandang ke arah Yura dengan dingin.     

"Anya, Natali kan saudaramu sendiri. Setelah memaksanya untuk bunuh diri seperti itu, apakah kamu pernah memimpikan tentangnya? Awalnya Natali lah yang merupakan tunangan Aiden, tetapi kamu malah memisahkan mereka dan memojokkan Natali hingga akhir hidupnya. Aiden menikahimu hanya karena menyukai wajahmu. Jelas sekali bahwa kamu adalah pengganti Keara. Sebagai pengganti, kamu bahkan berani membunuh yang asli. Apakah kamu tidak takut karma? Mengapa kamu malah hidup dengan nyaman seperti ini?" Yura menunjuk ke arah Anya dan menghinanya terang-terangan.     

Anya merasa dadanya sesak. Ia tidak ingin membahas semua masalah ini dan hanya berkata dengan suara dingin. "Aku tidak perlu menjelaskan semuanya kepada orang seperti kamu. Sekarang, pergilah!"     

"Benarkah? Dua tahun lalu, kamu berhubungan dengan Raka. Apakah anak itu benar-benar anak Aiden? Selain Raka, kamu juga dekat dengan Jonathan Srijaya dan hampir saja menjadi ibu tiri dari anaknya. Apa yang sebenarnya Aiden lihat dari kamu? Ia sudah tertipu. Kamu benar-benar pandai menipu orang," Yura terus menghina Anya.     

Para wanita yang dibawa oleh Yura pun langsung ikut menimpali.     

"Benar-benar murahan."     

"Sepertinya bukan di sini tempat yang tepat untukmu, tetapi di rumah pelacuran."     

"Tidak heran bau parfum-mu sangat menyengat. Ternyata itu untuk menutupi semua kebusukanmu."     

Anya mengepalkan tangannya dengan erat. "Tolong jaga ucapan kalian. Berbicaralah dengan sopan."     

"Kami akan bersikap sopan, tetapi tergantung pada siapa lawan bicara kami. Tidak ada gunanya untuk bersikap sopan pada seorang pelacur. Apakah kau pikir bahwa pesta ini bisa membuktikan bahwa anak itu adalah anak-anak Aiden dan menghapus semua masa lalumu? Aku masih punya foto ranjangmu dengan Raka!" Yura mencibir saat mengatakannya.     

Anya begitu marah saat mendengarnya. Ia tahu bahwa semua orang di sini hanya ingin mengepungnya dan mencari kesalahannya.     

Dan begitu Yura menyebutkan mengenai foto ranjang, Anya langsung ingat apa yang pernah terjadi dulu.     

Foto itu diambil saat Raka sedang berada di rumah sakit. Raisa yang mengajaknya menuju ke kamar rumah sakit tersebut. Kemudian ia memukul Anya hingga pingsan dan membawanya ke ranjang kakaknya.     

Setelah itu, foto itu digunakan oleh Natali agar Raka tidak memutuskan pertunangan mereka.     

Tidak disangka, sekarang foto itu ada di tangan Yura. Yura bahkan menggunakan foto itu untuk mengancam Anya.     

Anya sudah tidak tahan lagi berada di sana. Ia tahu bahwa para wanita yang tidak punya otak ini sangat mudah untuk dikelabui oleh Yura.     

Tidak ada gunanya ia menjelaskan. Akan lebih baik kalau ia bisa segera pergi dari sana.     

"Benar-benar menjijikkan. Apakah tidak ada yang menyarankan pada Aiden untuk melakukan tes DNA?" tanya seseorang dengan tajam.     

Anya mengabaikan orang tersebut dan memandang ke sekitarnya, menemukan bahwa Jessica berada tidak jauh darinya.     

Jessica memandangnya dengan sinis. Ia tidak ikut campur dan tidak mau terlibat dalam urusan Anya, tetapi ia tetap memandangnya dengan tatapan yang angkuh dan menghina.     

Setelah melihat tatapan itu, Anya tahu bahwa orang-orang yang sengaja menyulitkannya ini kemungkinan besar adalah orang-orang suruhan Jessica.     

Baik Tara maupun Nadine sama-sama mengingatkan kepadanya bahwa Jessica adalah teman sekelas Aiden saat kuliah. Wanita itu bukan wanita biasa. Ia juga menyukai Aiden dan sekarang merupakan saingan nomor satunya.     

Awalnya Anya tidak memedulikannya karena ia percaya pada Aiden. Tetapi sekarang ia merasa sangat marah karena wanita itu sengaja ingin cari masalah dengannya.     

Tangan Anya memegang gaunnya dengan erat. Saat Yura tidak memperhatikan, ia langsung menariknya dengan paksa, membuat Yura terpeleset dan terjatuh ke lantai.     

"Aduh …" teriak Yura.     

Anya ingin pergi dari sana, tetapi beberapa wanita sudah mengepungnya. Mereka semua adalah wanita dari keluarga terpandang, tetapi kelakuan mereka berubah menjadi menjijikkan.     

"Mari kita copot bajunya!" tidak tahu siapa yang mengatakannya, tetapi jelas mereka ingin mempermalukan Anya.     

Seseorang langsung memegang pinggang Anya, sementara beberapa orang memegang tangannya. Meski banyak orang mengepungnya, Anya tidak takut. Ia berontak, mengayunkan tangannya dan menendang dengan kakinya.     

Meski tubuhnya mungil, Anya memiliki segudang kekuatan.     

Ia selalu membantu ibunya bekerja di taman dan bahkan bisa mengangkat karung pupuk sendirian.     

Aiden punya ruang fitness khusus di rumahnya, dengan segala peralatan yang sangat lengkap. Saat tidak ada pekerjaan, Anya akan berolahraga.     

Sementara itu, para wanita yang mengepungnya bukan mengandalkan kekuatan, tetapi mengandalkan jumlah. Kebanyakan dari mereka adalah wanita kelas atas yang lemah lembut dan manja.     

Mereka tidak bisa bertarung sehingga merasa bahwa Anya sangat sulit untuk dikendalikan.     

Anya berontak. Ia tidak mau dipermalukan di pesta anaknya seperti ini. Tekadnya begitu kuat hingga ia mendapatkan tenaga yang sangat besar untuk mengusir para wanita itu.     

Dengan tubuh mungilnya, ia menendang, memukul, mencakar …     

Ia tidak mau dipermalukan di pestanya sendiri!     

Ia menendang kaki salah satu wanita dan membuatnya terjerembab. Beberapa wanita lain ikut terjatuh bersamaan dengannya.     

"Cepat bangun. Kalian berat!" Yura yang berada di bawah berteriak kesakitan.     

Anya memanfaatkan kesempatan itu untuk berlari ke dalam ruangan. Tanpa sadar, ia menabrak seseorang dan kebetulan orang yang ia tabrak itu adalah Aiden.     

"Ada apa?" Aiden langsung melindunginya dalam pelukannya. Ketika Anya mendengar suara suaminya, Anya langsung merasa tenang dan memeluknya, "Mereka ingin mempermalukanku dan menelanjangiku."     

Aiden mengerutkan keningnya dengan marah. "Siapa yang berani membuat masalah di pesta Keluarga Atmajaya?" raung Aiden dengan keras.     

"Aiden, kami hanya ingin melihat gaun Anya karena gaunnya sangat bagus. Jangan salah paham. Kami hanya ingin tahu siapa perancangnya," para wanita itu langsung bangkit berdiri dari lantai. Saat mereka hendak kabur, pengawal Aiden langsung menghentikan mereka.     

"Apakah kamu baik-baik saja?" Aiden memandang ke arah Anya dengan khawatir.     

Anya tahu bahwa para wanita ini adalah anak-anak orang penting. Aiden merasa kecewa, tetapi Anya tidak ingin memperpanjang masalah.     

"Aku tidak apa-apa. Aku mengalahkan mereka semua, bukankah aku kuat?" Anya merapikan penampilannya dan tertawa pelan.     

Aiden merasa hatinya sakit. Istrinya sedang memaksakan diri untuk tertawa demi kebaikannya.     

Ia mengulurkan tangannya untuk merapikan rambut Anya yang sedikit berantakan dan kemudian menggenggam tangannya. "Ikuti aku. Jangan jauh-jauh dariku."     

Melihat situasi yang hangat itu, Jessica merasa sangat marah. Wajahnya terlihat buruk rupa, tetapi tiba-tiba saja mata Aiden memandang ke arahnya.     

Tatapan Aiden terlihat dingin, membuat Jessica terkejut dan sedikit gemetaran.     

Anya mengikuti arah pandang Aiden dan berkata pada suaminya. "Hubunganmu dengan wanita itu adalah urusanmu. Seharusnya kamu mengakhirinya dengan benar. Jangan menyeretku dalam masalah seperti ini." Anya terdengar dingin saat mengatakannya.     

"Aku akan mengurusnya nanti," Aiden mengecup puncak kepala Anya.     

"Kalau kamu tidak bisa mengurusnya, lebih baik kamu tidak usah pulang malam ini," Anyas sedikit menjauh dari Aiden dengan kesal. Ia sedang merajuk. "Aku akan ganti baju. Ngomong-ngomong, Yura bilang ia memiliki foto ranjangku dengan Raka. Apakah kamu tidak mau menanyakannya?" kata Anya sambil memandang Yura.     

"Aiden, ini hanya salah paham. Aku hanya bercanda," suara Yura gemetar karena ketakutan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.