Pernikahan Tersembunyi: My Imperfect CEO

Mengurus Taman



Mengurus Taman

0Melihat putrinya yang kelelahan, Indah langsung menghampirinya. "Anya, kalau kamu lelah, pulanglah dulu dan beristirahatlah. Nanti kalau ibumu sudah bangun, kami akan langsung menghubungimu."     
0

"Ibu dan ayah saja yang beristirahat. Aku amu tetap di sini," Anya bangkit berdiri dan menghampiri Jonathan. "Kak, tolong antar ayan dan ibu pulang."     

Karena sekarang Jonathan adalah saudara sepupunya dan usianya lebih tua, Anya merasa tidak pantas memanggilnya dengan nama seperti dulu.     

"Kami akan kembali besok. Kamu juga jaga kesehatanmu," Jonathan mengangguk.     

"Aiden, jaga Anya baik-baik. Ia baru saja melahirkan. Jangan sampai terkena flu," sebelum pulang Indah sempat mengingatkan Aiden terlebih dulu.     

"Aku akan menjaga Anya. Maaf kami tidak bisa mengantarmu," jawab Aiden.     

"Tidak usah mengantar ayah dan ibu," Indah melangkah maju dan memberikan cardigannya pada Anya. "Rumah sakit ini dingin saat malam hari. Jangan sampai kamu sakit."     

"Ibu, aku tidak kedinginan. Dan ibu juga sedang tidak enak badan …" begitu Anya hendak mengembalikan cardigan milik Indah, Galih sudah selangkah lebih cepat, melingkupi tubuh istrinya dengan jaketnya. "Pakai saja. Ibu bisa pakai punya ayah."     

Akhirnya Anya mengangguk. Merasakan cinta dari kedua orang tuanya membuatnya merasa sangat hangat.     

...     

Setelah mengantar Galih dan Indah pulang, Jonathan kembali lagi ke rumah sakit dan menceritakan semua yang terjadi di rumah keluarganya pada Anya dan Aiden.     

"Anya, bibiku sangat menyayangimu. Selama ini keluargaku selalu memperlakukannya dengan buruk. Aku berharap kamu bisa memahaminya," kata Jonathan.     

Diam-diam, mata Aiden memandang Jonathan dengan tatapan menilai. Ia tahu bahwa apa yang Jonathan katakan itu bukan demi kebaikan Anya atau pun Indah, tetapi karena ia takut keluarganya akan terdampak dalam masalah ini.     

"Fany begitu ingin menyelamatkan suaminya, tetapi kamu mengabaikannya dan memaksanya untuk menggunakan cara yang ekstrem agar suaminya bisa keluar dari penjara. Kamu juga ikut bertanggung jawab atas semua yang terjadi," kata Aiden tanpa ampun.     

"Aku … Aku memang bertanggung jawab. Karena aku tidak bisa mengurus keluargaku dengan baik, akhirnya hal ini terjadi. Aku benar-benar minta maaf," kata Jonathan dengan tulus.     

"Ibu berusaha untuk melindungimu dan Lisa karena kalian adalah keluarganya. Tetapi Keluarga Atmajaya sudah membantumu untuk mendapatkan posisimu saat ini agar kamu bisa mengurus keluargamu, agar kamu bisa menghentikan ayah dan ibumu melakukan kejahatan. Tetapi pada akhirnya, kamu tidak bisa melakukan tugasmu dengan benar. Setelah apa yang terjadi pada ibu, kamu masih meminta bantuan dariku?" Aiden mencibir.     

Jonathan tertegun karena kata-kata Aiden, tetapi ia tidak bisa membantahnya. Karena Aiden memang benar.     

Meski Toni berada di dalam penjara, Fany juga memiliki kuasa yang cukup besar sehingga sulit baginya untuk mengambil alih Srijaya Group. Dengan bantuan dari Aiden, ia bisa menjadi pemimpin dari Srijaya Group.     

Namun, ia terlalu sibuk dengan pekerjaannya hingga ia tidak tahu apa yang terjadi di rumahnya.     

Mendengar bahwa ibu Anya terluka, Jonathan tahu bahwa ia tidak bisa lepas dari tanggung jawabnya sebagai kepala Keluarga Srijaya, apalagi setelah semua bantuan yang Keluarga Atmajaya berikan padanya. Ia tidak bisa menjelaskan ketidakmampuannya untuk memimpin keluarga ini.     

Itu sebabnya ia mengantar Galih dan Indah pulang, setelah itu ia kembali untuk meminta maaf pada Anya dan Aiden.     

"Kamu benar. Aku tidak mampu untuk mengurus orang-orang di sekitarku padahal aku sudah mendapatkan bantuan darimu. Aku benar-benar minta maaf. Suatu hari nanti, aku akan membalas semua kebaikanmu. Kapan pun kamu butuh, kamu bisa langsung mencariku," Jonathan terlihat sangat tulus meminta maaf. Ia benar-benar merasa bersalah.     

Anya akhirnya memahami apa yang Aiden dan Jonathan bicarakan.     

Sebelumnya ia sama sekali tidak tahu bahwa, untuk menghindari bahaya yang terjadi padanya, diam-diam Aiden membantu Jonathan untuk mengamankan posisinya sebagai kepala dari Keluarga Srijaya dan Srijaya Group. Dengan harapan, Jonathan juga bisa mengendalikan keluarganya.     

Aiden merasa sedikit tenang karena mendengar bahwa Jonathan tidak mengijinkan Fany untuk keluar dari rumah.     

Tetapi siapa yang tahu bahwa dari rumahnya sekalipun, Fany masih bisa menyuruh orang untuk melukai Diana.     

Ada banyak hal yang menyebabkan kejadian ini menimpa Diana.     

Kecerobohan Jonathan karena tidak bisa menjaga Fany dengan benar ...     

Kelalaian Aiden karena kurangnya pengawal yang bisa melindungi seluruh keluarganya …     

Kekeraskepalaan Diana karena tidak mau meninggalkan tamannya, walaupun tahu Anya dan seluruh keluarganya sedang diincar bahaya ...     

Mereka semua tidak mau ada hal buruk yang terjadi. Tetapi orang jahat selalu ada dan tidak ada yang bisa menghentikan mereka untuk berbuat jahat.     

Untung saja, Diana sudah melewati kondisi kritisnya.     

Namun, bukan berarti tindakan Fany bisa dimaafkan begitu saja.     

Aiden mengelus kepala Anya yang masih bersandar di pundak Aiden. "Apakah kamu mendengarnya? Selama kamu butuh, kamu bisa memanggilnya."     

"Aku tidak menginginkan apa pun. aku hanya inginibu bangun dan baik-baik saja," wajah Anya masih terlihat pucat. Suaranya terdengar pelan dan lemah.     

Walaupun ibunya sudah melewati masa kritis, sampai sekarang ia masih belum sadar. Anya masih tidak tahu apa yang akan terjadi pada ibunya.     

Bagaimana kalau ibunya kembali koma seperti dulu?     

Wajah Jonathan terlihat muram dan penuh penyesalan. "Anya, aku minta maaf. Aku tahu tidak ada gunanya meski aku meminta maaf seribu kali pun. Katakan padaku, apa yang bisa aku lakukan …"     

"Seharusnya ini adalah musim panen apel dan vanili di taman ibu. Walaupun ada beberapa pekerja di taman, mereka juga membutuhkan seseorang untuk mengatur mereka. Apakah kamu bisa melakukannya?" Aiden langsung memberikan tugas yang berat untuk Jonathan.     

Mengurus taman tidak semudah seperti yang dikatakan, apalagi taman milik Diana sangat luas dan memiliki berbagai jenis tanaman.     

"Serahkan padaku. Aku akan mencari seseorang yang profesional untuk menanganinya. Aku akan memastikan taman milik Bibi Diana baik-baik saja," janji Jonathan.     

Anya tidak memahami niat Aiden, tetapi ia tidak menentangnya. Lagi pula, ia sudah terlalu malas untuk memikirkan taman.     

Setelah Jonathan pergi, Anya bertanya padanya. "Mengapa kamu menyuruhnya untuk mengurus taman ibu?"     

Aiden mengelus kepala Anya dengan lembut. "Jonathan sudah berusaha untuk menghentikan Fany. Meski pada akhirnya ia harus lalai dan memberi kesempatan pada Fany untuk melakukan kesalahan."     

"Aiden, kamu sudah berubah," Anya memandang suaminya dengan tersenyum.     

"Aku berubah?" Aiden terlihat bingung.     

"Kamu masih terlihat dingin dari luar, tetapi sebenarnya hatimu hangat. Kamu menyuruhnya untuk membantu taman ibu karena kamu ingin membuatnya sedikit lega dari rasa bersalahnya," kata Anya dengan suara pelan. "Kamu berpura-pura memarahinya, padahal sebenarnya kamu membantunya."     

Aiden mengecup puncak kepala Anya. "Jonathan adalah temanmu dan sepupumu. Ia sudah berusaha melakukan semampunya. Tidak ada yang menyangka Fany akan bertindak ekstrem seperti ini. Kalau kamu mau menyalahkan seseorang, salahkan aku. Seharusnya aku mengirim lebih banyak orang untuk menjaga ibu."     

"Ini semua adalah salah Fany. Mengapa aku harus menyalahkan orang lain? Apakah dia yang menyebabkan listrik mati di rumah sakit dan kebakaran di departemen pediatri?" tanya Anya.     

Wajah Aiden sedikit menegang dan kemudian ia mengangguk. "Jangan khawatir, ia sudah ditangkap. Ia tidak akan bisa berbuat apa-apa lagi."     

"Ketika ibuku pulang dari rumah sakit, aku ingin membawa Arka dan Aksa pulang," Anya berharap ibunya segera pulih. Ia sudah menantikan kehidupannya bersama dengan keluarganya yang lengkap, kehidupan yang penuh dengan kebahagiaan dan harapan.     

Tetapi Aiden masih belum bisa bernapas lega karena bukan Fany yang menyebabkan padamnya listrik dan juga kebakaran di rumah sakit.     

Dengan kata lain, selain Fany, masih ada orang yang membenci mereka dan berniat mencelakai mereka.     

Saat listrik di rumah sakit padam dan juga kebakaran terjadi, Mona sudah tertangkap.     

Lalu, sebenarnya siapa yang melakukan semua itu?     

Aiden mengirim orang-orangnya untuk mengawasi Deny, tetapi Deny tidak punya alasan untuk mencelakai Anya.     

Aiden tidak ingin membawa anak-anaknya kembali ke kota, kalau ia masih belum bisa menemukan pelaku yang sebenarnya. Ia tidak mau membuat Anya kahwatir dan memutuskan untuk menyembunyikannya darinya.     

Saat ini, Anya sudah terlalu lelah dengan semua yang terjadi.     

"Baiklah, setelah semuanya berakhir. Kita bisa membawa Arka dan Aksa pulang ke rumah."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.