Pernikahan Tersembunyi: My Imperfect CEO

Mencari Gadis Penjual Bunga



Mencari Gadis Penjual Bunga

0"Apakah kamu mau mendengar cerita lucu?" tanya Aiden tiba-tiba.     

"Apa?" Setiap hari Anya hanya berada di rumah saja untuk menjaga kesehatannya. Ia tidak mau terlalu kelelahan, tetapi setiap hari hanya bisa mendekam di rumah saja membuatnya sangat bosan.     

Untung saja ada Aiden yang menemaninya setiap hari.     

Aiden yang biasanya pendiam, mulai banyak bercerita untuk menyenangkan hati Anya. Sesekali ia bahkan menceritakan hal lucu.     

"Keara meminta ayahnya untuk membantunya keluar dari penjara. Ia merasa bahwa kondisi rumah sakit penjara terlalu jelek. Ia bersumpah bahwa ia akan mendonorkan livernya pada ibunya setelah dokter memastikan ia bisa menjalani operasi caesar. Tebak apa yang ibunya katakan?" tanya Aiden.     

Anya mengedipkan matanya berulang kali sambil membayangkan Indah yang sangat elegan dan kalem. Kalau liver Keara didonorkan pada orang sebaik itu, apakah Indah juga akan menjadi orang jahat?     

"Apakah ia merasa Keara terlalu jahat? Ia tidak menginginkan liver jahat?" tanya Anya.     

"Benar. Bibi Indah bilang ia tidak mau menerima liver dari orang jahat. Ia tidak mau dirinya menjadi jahat seperti Keara," setelah Aiden mengatakannya, Anya tertawa terbahak-bahak.     

"Keara pantas mendapatkannya. Tetapi bagaimana dengan Bibi Indah? Apakah ia bisa mendapatkan donor lain selain Keara?"     

Bagaimana pun juga, Indah adalah ibu kandung Anya. Walaupun Anya tidak memiliki perasaan sayang pada ibu kandungnya, hubungan darahnya dengan Indah bukanlah sesuatu yang bisa diputus dengan mudah.     

Ditambah lagi, Indah adalah orang yang sangat baik.     

Anya hanya bisa berharap Indah bisa kembali sehat dan berumur panjang.     

"Aku juga membantunya untuk mencari donor. Keluarga Pratama memiliki banyak uang. Mereka pasti bisa menemukan donor lain dengan mudah," kata Aiden.     

Aiden memilih untuk menemani Anya di rumah. Ia tidak ingin meninggalkan Anya sendirian sehingga ia memilih untuk tidak menghadiri pesta yang diadakan oleh Keluarga Mawardi.     

Tetapi untuk menghormati Keluarga Mawardi, Bima datang dengan seluruh keluarganya yang lain. Ivan dan Nico datang bersamanya, sementara Maria dan Nadine menyusulnya.     

Salim memperkenalkan Harris di hadapan semua orang sebagai putra kedua dari Keluarga Mawardi, sekaligus mengumumkan pertunangan antara Harris dan Nadine.     

Sebagai hadiah pertunangannya, ia memberikan 30% saham dari perusahaan perhiasannya pada Harris dan juga sebuah lahan milik Keluarga Mawardi.     

Dewi Mawardi, istri Salim, hanya bisa menggertakkan giginya dengan penuh kemarahan. Tetapi ia harus tetap menyapa para tamu dengan senyum di wajahnya.     

Walaupun Salim memperkenalkan Harris sebagai putra keduanya dengan Dewi, semua orang sudah tahu bahwa Harris bukan anak kandung Dewi.     

Berita itu langsung membanjiri internet.     

"Katanya, Harris adalah putra Hana Cendana, kepala desainer perusahaan perhiasaan Keluarga Mawardi. Awalnya, perusahaan itu dibangun oleh Salim dan juga Hana."     

"Selama bertahun-tahun, Salim dan Hana bekerja sama untuk membangun perusahaannya. Tetapi Dewi menyukai Salim dan menanamkan saham besar pada perusahaan itu, kemudian memaksa Salim dan Hana untuk berpisah."     

"Salin sendiri juga bukan pria baik. Ia membujuk Hana untuk terus bekerja dengannya tetapi ia menikahi Dewi. Pria itu benar-benar tidak tahu malu."     

"Katanya Dewi menggunakan pelet untuk mendapatkan Salim. Itu sebabnya anak pertama mereka, Halim, lahir dengan keterbelakangan mental. Ia terkena karma!"     

"Salim menikah dengan Dewi, tetapi ia juga tidak mau melepaskan Hana. Dewi berusaha untuk memisahkan mereka dan pada akhirnya Hana pergi dari kehidupan mereka. Tidak disangka, ternyata mereka sudah memiliki anak!"     

"Harris adalah asisten pilihan Aiden. Ia memiliki kemampuan yang luar biasa, penampilannya juga menakjubkan. Salim tidak akan bisa memintanya untuk kembali ke perusahaan Mawardi. Kalau aku jadi Harris, aku lebih memilih menjadi menantu Keluarga Atmajaya."     

"Tetapi sekarang ia adalah salah satu pemegang saham terbesar di perusahaan perhiasan Mawardi. Ia juga akan menikah dengan Nadine Atmajaya yang memiliki saham Atmajaya Group."     

"Aku sangat iri! Aku dengar Keluarga Atmajaya masih memiliki satu anak perempuan lagi yang belum menikah. Apakah Atmajaya Group butuh asisten? Aku mau mendaftar!"     

Mendengar semua orang bergosip ria, Nico hanya bisa mencibir dan berkata pada Tara. "Tara, lihatlah orang-orang bodoh ini. aku rasa otak mereka sudah bocor. Mana mungkin mereka bisa menyaingi Harris? Aku tidak akan membiarkan mereka mendekati adikku."     

"Ngomong-ngomong soal adikmu, katanya ia menangis seharian di rumah," kata Tara sambil menggelengkan kepalanya.     

"Mengapa Jenny menangis?" Nico kebingungan.     

"Apakah kamu benar-benar tidak tahu atau kamu bodoh? kamu tahu kan Jenny menyukiai Raka. Berita Raka dengan Della telah menyebar. Jenny sangat sedih saat mendengarnya sehingga ia datang ke rumah Keluarga Atmajaya dan menangis setiap hari," kata Tara.     

"Ia masih belum menyerah? Raka tidak menyukai gadis seperti Jenny. Kalau Jenny menikah dengan Raka, hubunganku dengan Raka akan menjadi rumit. Ia akan menjadi pamanku sekaligus adik iparku," Nico mengerutkan keningnya.     

"Kalau disuruh memilih antara Jenny atau Della, menurutmu siapa yang lebih cocok untuk Raka?"     

"Della," jawab Nico tanpa ragu.     

"Mengapa?" tanya Tara dengan penasaran.     

"Kamu belum pernah bertemu dengan Della. Matanya sangat mirip dengan bibi. Bahkan Paman Ivan sempat kaget saat melihatnya. Raka memang terlihat sangat hangat dan gentleman, tetapi sebenarnya ia adalah pria yang dingin. Mana mungkin ia menyelamatkan seorang gadis penjual bunga tanpa menginginkan sesuatu?" Nico menghela napas panjang.     

"Oh? Tadi pagi Raka membawa Della ke klinikku. Ia sama sekali tidak mirip dengan Anya," kata Tara dengan santai.     

"Raka yang mengantarnya sendiri?" Nico terlihat seperti baru saja menemukan sebuah rahasia yang luar biasa.     

"Tidak hanya itu, Raka juga meminta bantuanku untuk agar aku memberikan pekerjaan pada Della di klinikku. Hari ini aku tidak melihat Della di pesta ini. Aku rasa, ia kembali bekerja menjadi penjual bunga di bar. Pekerjaan seperti itu hanya akan membahayakannya," kata Tara.     

"Tara, bagaimana bisa kamu memberitahuku hal sepenting ini sekarang?" Nico langsung meminta supirnya untuk menuju ke bar tempat Della bekerja. "Ayo kita mencari Raka!"     

"Aku lelah. Kamu pergi saja sendiri," Tara hanya ingin istirahat. Ia tidak ingin ikut campur dalam masalah orang lain.     

Nico meminta supirnya untuk mengantar Tara pulang, sementara ia memanggil taksi untuk menuju ke bar tersebut.     

Nico menghadiri pesta Keluarga Mawardi hingga seluruh acaranya selesai. Awalnya ia melihat Raka di sana, tetapi di akhir-akhir acara, ia sudah tidak melihat batang hidungnya lagi.     

Sepertinya Raka pergi untuk menemui Della.     

Ketika tiba di bar, Raka menemukan mobil Raka di tempat parkir VIP tepat di depan pintu.     

Seperti mendapatkan gosip baru yang sangat menarik, ia langsung mengirimkan pesan ke grup chat keluarganya.     

Nico : Raka pergi untuk menemui gadis penjual bunga itu. Apakah ada yang ingin melihat siaran langsungnya?     

Nadine : Jangan menangis kalau Kak Tara mengunci pintu rumah saat kamu pulang nanti.     

Harris : Kami tidak akan membiarkan Anda masuk ke dalam rumah kami.     

Tara: Aku tidak peduli.     

Anya : Apakah hanya aku yang menantikan siaran langsung?     

Aiden : Tidak peduli seberapa dekatnya kamu dengan Raka, jangan ikut campur dengan urusan pribadi orang lain.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.