Pernikahan Tersembunyi: My Imperfect CEO

Undangan



Undangan

0"Kamu pikir untuk apa ibumu berada di Keluarga Atmajaya? Semuanya ia lakukan untuk melindungimu. Keluarga Mawardi, terutama istri Salim sangat kejam. Salim telah mengecewakanmu dan ibumu, dan ia harus bertanggung jawab atas perbuatannya. Gengsi tidak akan membuat hidupmu lebih bahagia. Gengsi tidak akan mendatangkan makanan untukmu. Lihat saja apa yang terjadi pada Jonathan karena ia tidak berani melawan keluarganya. Pada akhirnya, istri Jonathan lah yang menjadi korban. Kamu harus menjadikannya sebagai contoh," Aiden percaya bahwa Harris memahami kata-katanya.     

Pada awalnya, Keluarga Srijaya tidak menyukai istri Jonathan. Karena itu pula, ia mengusir Jonathan dari rumah, tidak menerimanya sebagai anaknya lagi. Ia melakukan perbuatan-perbuatan kejam yang membuat pada akhirnya istri Jonathan menjadi korban.     

Meskipun Alisa adalah cucunya, Keluarga Srijaya tidak mengakui Alisa sebagai anggota keluarganya.     

Tetapi roda selalu berputar. Sekarang Jonathan yang berada di atas keluarga tersebut. Dan Alisa yang merupakan anak Jonathan menjadi seseorang yang penting.     

Memang benar tunduk pada uang itu bukanlah sesuatu yang baik. Tetapi terlalu keras kepala dan menolak apa yang seharusnya menjadi milikmu sendiri juga merupakan hal yang salah.     

"Tuan, saya paham apa yang Anda katakan. Saya tidak akan membiarkan sesuatu terjadi pada Nadine. Saya tidak akan mengambil apa yang bukan milik saya. Tetapi kalau itu milik saya, saya tidak akan membiarkan orang lain mendapatkannya," kata Harris dengan tegas.     

"Aku akan menunggu kabar baik darimu," Aiden menutup teleponnya dan memandang ke arah Anya yang berbaring di tempat tidur. Anya tersenyum lebar dan mengacungkan dua jempolnya ke arah Aiden.     

Aiden mengelus kepala Anya dengan lembut dan mengecup keningnya.     

Istri kecilnya ini benar-benar manis.     

Karena operasi yang akan dijalankan hari ini adalah operasi kecil, Aiden melarang siapa pun untuk mengunjungi Anya hari ini. Ia tidak mau orang-orang menanyakan perasaan Anya dan membuatnya merasa semakin tertekan.     

Sebelum operasi dilangsungkan, ia memegang tangan Anya dengan erat, berharap bisa memberikan kekuatan untuk calon ibu dari anak-anaknya.     

"Apakah kamu takut?" tanya Aiden dengan suara lembut.     

"Aku tidak takut," Anya tersenyum dengan manis. Aiden merasa bangga karena istri kecilnya itu jauh lebih berani dari pada yang ia bayangkan.     

Dua tahun lalu, kegagalan mereka untuk melindungi anak mereka telah menjadi rasa sakit yang abadi untuk Anya.     

Selama ia bisa menjaga anak-anak di dalam kandungannya ini, Anya akan menahan rasa sakit apa pun.     

…     

Operasinya berjalan dengan sangat lancar. Sebelum operasi dilangsungkan, Anya sudah menjalani berbagai pemeriksaan dan dokter menyarankannya untuk melahirkan secara caesar untuk memastikan keselamatan kedua bayinya.     

Awalnya, Anya dan Aiden sudah pernah membahas masalah ini dan memutuskan untuk melahirkan secara normal selama Anya masih mampu. Anya ingin melahirkan secara normal. Selain itu, pemulihan melahirkan secara normal juga jauh lebih cepat dari pada operasi.     

Tetapi begitu mendengar saran dokter, Anya langsung mengubah keputusannya tanpa perlu berpikir dua kali.     

Aiden memegang tangan Anya dan mengecupnya. "Aku sangat bangga padamu. Kamu sangat pemberani."     

"Aku juga bangga pada diriku. Sejak awal, aku ragu apakah aku bisa memiliki anak atau tidak dengan kesehatanku yang tidak seberapa baik. Aku terus berusaha untuk memulihkan diri dengan minum vitamin dan jamu-jamuan hingga aku bisa mengandung anak ini, anak kembar! Tidak mudah untuk mendapatkan anak ini dan lebih sulit lagi untuk menjaganya. Tetapi memikirkan saat anak-anak ini akan lahir dan aku akan menjadi ibu, membuatku merasa kerja kerasku akan terbayar lunas," Anya tersenyum.     

"Terima kasih," sekali lagi Aiden mengecup punggung tangan Anya. "Setelah anak-anak kita lahir, aku yang akan bekerja keras."     

"Benarkah?" goda Anya.     

"Aku akan belajar menjadi ayah yang baik," kata Aiden sambil tersenyum.     

Di sore hari, Maria datang untuk mengunjungi Anya sambil membawakan makanan. Saat Anya sedang makan, Maria memandang ke arah Aiden. "Aku dengar Keara tertangkap."     

"Hari ini?" Anya memandang ke arah Aiden dengan terkejut.     

"Aku membantu Raka untuk menghapus namanya dari berita," kata Aiden dengan santai.     

Memang benar, berita penangkapan Keara langsung menutupi berita mengenai hubungan antara Raka dan Della. Bahkan bagian publik relasi di Keluarga Mahendra bisa menghapus berita mengenai Raka dengan mudah dari internet.     

Sementara itu, berita mengenai Keara telah tersebar luas, menimbulkan banyak spekulasi.     

Dari pengakuan Mila, cerita bahwa Keara mencuri resep parfum telah mencuat ke publik. Keara berhasil memenangkan juara dua dari sebuah kompetisi bergengsi dengan menggunakan formula parfum buatan Anya.     

Tetapi karena formula tersebut bukan formula akhir, melainkan hanyalah formula percobaan, semua orang yang membelinya mengalami alergi.     

Mila juga memberitahu bahwa Keara tidak hanya memintanya untuk mencuri resep itu tetapi juga untuk memata-matai Anya.     

Dua tahun lalu, Keara hampir saja menyebabkan Anya keguguran saat adanya acara di mall Atmajaya.     

Asisten Keara juga sudah tertangkap. Demi bisa mendapatkan pengurangan hukuman, ia langsung membeberkan semua yang Keara.     

Ketika Keara mengetahui bahwa Anya adalah adiknya, ia langsung mengubah hasil tes DNA, sengaja membuat Keluarga Atmajaya salah paham dan mengira bahwa Anya adalah putri dari Maria.     

Pengakuan asisten Keara itu akhirnya mengungkapkan alasan sebenarnya mengapa Aiden dan Anya berpisah dua tahun lalu. Semua ini karena Keara!     

Pistol yang dimiliki oleh Natali juga berasal dari Keara. Memang benar Keara yang menghasut Natali untuk membunuh Anya, tetapi sayangnya Natali sudah gila sehingga tidak bisa mengenalinya.     

Keara juga yang meletakkan pisau berdarah di tempat tidur rumah sakit Anya.     

Untuk mengalihkan kesalahan itu pada perawat rumah sakit, Keara meminta asistennya untuk menggunakan rekening bank luar negeri untuk mengirimkan uang pada perawat tersebut.     

Keara tahu betul bahwa Anya adalah saudaranya, tetapi ia masih melakukan hal-hal kejam ini.     

Ia benar-benar sudah gila!     

Semua orang langsung menghujat Keara, tetapi Anya tidak mau melihatnya. Anya tidak mau berita mengenai Keara mempengaruhi suasana hatinya.     

Saat ini ia butuh banyak istirahat demi anak-anak di dalam kandungannya.     

"Setidaknya, kalau Keara tertangkap, anak-anakku akan baik-baik saja. Aku tidak perlu khawatir Keara akan menyakitiku," Anya menghela napas lega.     

Ketika mendengar kata-kata Anya, Maria juga merasa khawatir, "Aku juga berharap Keara dihukum seberat-beratnya. Ia sudah berulang kali merencanakan pembunuhan."     

Anya mengangguk. Mungkin ini adalah berita terbaik yang ia dapatkan.     

"Aku sudah menghubungi ayahmu. Karena Keara berniat mendonorkan livernya pada ibumu, Keluarga Pratama mungkin akan membantunya mendapatkan penangguhan untuk keluar dari penjara," kata Aiden.     

Ketika mendengar pembicaraan antara Anya dan Aiden, Maria baru mengetahui bahwa Anya adalah anak dari Keluarga Pratama. Ia merasa ikut gembira karena Anya sudah menemukan orang tua kandungnya.     

"Aku tidak yakin ia mau mendonorkan livernya. Ia hanya ingin menggunakan alasan itu untuk kabur dari hukumannya," Anya sudah tahu kebiasaan Keara.     

"Saat ini Keara sedang hamil sehingga Keluarga Pratama mungkin bisa meminta penangguhan dengan mudah. Kalau Keluarga Pratama membantunya, jangan sakit hati. Aku yakin mereka bisa menangani Keara dan tidak membiarkannya menyakitimu," kata Aiden dengan lembut.     

Anya mengangguk. "Kalau ada kamu, aku bisa tenang."     

Aiden mengelus kepala Anya dengan lembut. Ia akan berusaha sekuat tenaga untuk melindungi Anya dan anak-anaknya.     

…     

Seminggu kemudian, Aiden mendapatkan undangan dari Salim Mawardi. Salim berniat untuk mengumumkan bahwa Keluarga Mawardi telah menemukan putra kedua mereka yang telah terpisah dari mereka selama bertahun-tahun.     

Bahkan Harris sendiri pun tidak menyangka bahwa Salim akan mengadakan pesta khusus untuk memperkenalkannya kepada semua orang.     

"Aku tidak akan pergi," Aiden menyingkirkan undangan itu.     

"Meskipun kamu tidak peduli pada Keluarga Mawardi, setidaknya kamu harus datang untuk Harris dan Nadine," kata Anya.     

"Tapi …"     

"Pergilah. Aku dan anak-anak akan menunggumu pulang," kata Anya sambil tersenyum.     

Aiden menggelengkan kepalanya. "Harris dan Nadine akan mengerti mengapa aku tidak datang. Aku tidak mau meninggalkanmu sendirian!" Aiden menundukkan kepalanya dan mengecup puncak kepala Anya dengan lembut. "Apakah kamu mau mendengar cerita lucu?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.