Pernikahan Tersembunyi: My Imperfect CEO

Kekasih Baru



Kekasih Baru

0"Aku akan membicarakannya dengan orang tuaku setelah pulang nanti. untuk sementara ini aku tidak akan mendesakmu untuk menikahi Raisa," kata Raka, memahami permintaan Ivan. "Aku khawatir kalau harus membiarkan Raisa berhubungan dengan orang lain. Tetapi kalau orang itu kakak, aku bisa tenang."     

Setelah membicarakan hal itu, Ivan pulang terlebih dahulu. Raka baru saja kembali dari kamar mandi ketika melihat Della sedang berada di dalam situasi yang sulit.     

Beberapa pria di sekitarnya benar-benar seperti binatang buas, sementara ia adalah mangsanya.     

Della berusaha untuk melarikan diri tetapi salah satu dari pria itu memegang tangannya dengan erat. "Della, aku tahu kamu tidak menyukai Halim yang bodoh itu. Ia tidak akan pernah bisa memuaskanmu, tetapi aku bisa. Lebih baik kamu ikut denganku. Aku akan membiayaimu."     

Manajer bar tersebut langsung menghampiri pria tersebut. "Tuan, gadis ini masih kecil. Ada banyak wanita cantik lainnya di sini yang bisa menemanimu. Aku akan memanggil mereka."     

"Tidak usah. Aku menyukainya," tawa pria-pria itu terdengar sangat keras dari luar.     

"Tuan, saya hanya penjual bunga. Tolong lepaskan saya," kata Della dengan suara pelan.     

"Berapa banyak uang yang bisa kamu dapatkan dari menjual bunga? Lebih baik kamu ikut denganku saja. Berapa yang kamu inginkan? Katakan saja padaku …"     

"Saya hanya penjual bunga, Tuan." Della perlahan mundur, berusaha untuk melarikan diri ke arah pintu.     

"Benarkah?" pria itu memandang ke arah Della dengan ekspresi dingin, merasa tersinggung dengan penolakannya.     

Punggung manajer bar itu mulai berkeringat. Ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan sekarang.     

Keluarga Mawardi tahu bahwa Della bekerja di tempat itu dan sengaja membiarkannya begitu saja. Mereka ingin Della jera hidup susah dan bekerja di bar sehingga ingin segera pulang dan kembali ke rumah keluarganya.     

Tujuan utama mereka adalah untuk memaksa Della pulang.     

Tetapi bukan berarti mereka akan membiarkan orang lain menghina Keluarga Mawardi.     

Pria itu memegang tangan Della, tidak mau melepaskannya sama sekali. Della terus meronta, seperti seekor ikan kecil yang berada di udara, tidak bisa bernapas.     

Otaknya terus berputar dengan cepat, mencari cara bagaimana ia bisa kabur dari sini. Kalau ia tidak melakukan apa pun, para pria ini benar-benar akan melakukan hal-hal yang buruk padanya.     

Karena pintu dari ruangan itu tidak tertutup, Raka bisa melihat dengan jelas apa yang terjadi di dalam sana. Tetapi ia terlihat ragu, tidak ingin ikut campur dengan urusan orang lain.     

Della hanyalah anak adopsi dari Keluarga Mawardi. Apakah perlu menyinggung orang lain hanya untuk wanita itu?     

Saat Raka hendak pergi, Della melihat sosoknya. "Tuan Raka, tolong aku!"     

Punggung Raka langsung menjadi kaku saat mendengar panggilan itu.     

Apakah ia mengenalnya?     

Manajer yang berada di ruangan itu langsung merasa senang. Ia menoleh ke arah pintu sambil tersenyum. "Tuan Raka, apakah Anda hendak pulang?"     

"Aku baru saja mau pulang, tetapi aku mendengar suara yang aku kenal. Ternyata memang benar ada Wira di sini!" Raka berjalan memasuki ruangan tersebut, berpura-pura melihat sekelilingnya dengan tidak peduli. "Sedang bermain?"     

"Raka, sudah lama aku tidak melihatmu. Sedang sibuk apa kamu sekarang?" Wira melepaskan tangan Della dan langsung bangkit berdiri dari tempat duduknya.     

"Aku sedang bekerja sama dengan Srijaya Group. Aku dengar mereka ingin bekerja sama denganmu, tetapi kamu menolak?" kata Raka.     

"Saat itu aku mendengar bahwa Toni Srijaya ditangkap dan dipenjara sehingga aku menolak kerja sama itu. Aku tidak tahu kalau Jonathan akan menggantikannya. Kalau tidak, mana mungkin aku melepaskan kesempatan sebesar itu kepadamu," kata Wira dengan menyesal. "Kamu sendirian?"     

"Tadi aku bersama dengan Nico, tetapi Nico harus segera pulang pada tunangannya," Raka menatap ke arah Della yang sudah menjauhkan diri dari Wira sejauh mungkin. "Tadi kamu memanggilku?"     

Della menatapnya dengan ragu dan ketakutan. "Tuan, terima kasih sudah membantuku sebelumnya. Tuhan akan membalas kebaikanmu. Apakah kamu bisa membantuku sekali lagi?"     

"Beri aku alasan mengapa aku harus membantumu," bibir Raka membentuk senyuman sinis dan matanya memandang wanita itu dengan angkuh. "Aku tidak suka ikut campur urusan orang lain."     

"Raka, apakah kamu tahu siapa dia? Ini gadis yang dijodohkan dengan Halim Mawardi, tetapi ia melarikan diri dari rumahnya. Katanya ia lebih baik pulang ke rumah dan menikah dengan Halim yang bodoh itu daripada ikut denganku," Wira menarik tangan Della dengan paksa.     

Della merasa jantungnya berdebar dengan sangat keras. Harapannya untuk melarikan diri terasa semakin tipis. Ia menatap ke arah Raka dan memohon, mengucapkan segala alasan yang terlintas di dalam benaknya. "Tuan Raka, sebenarnya aku kabur dari rumah karena kamu. Aku menyukaimu!"     

Mendengar hal ini, Wira langsung tertawa terbahak-bahak. "Raka, apakah kamu mengenalnya?"     

"Aku tidak mengenalnya sebelumnya, tetapi sekarang aku mengenalnya," Raka menatap Della dengan tatapan setengah heran dan setengah terhibur. Ia merasa gadis ini sedikit lucu, bisa menemukan alasan yang sangat konyol di saat-saat seperti ini.     

Untuk melindungi dirinya sendiri, ia bahkan mengatakan bahwa ia kabur dari rumah untuknya.     

"Tetapi ia bilang ia kabur dari rumahnya karena kamu. Kalau ia tidak bisa kembali ke rumah Keluarga Mawardi, aku bisa mengurusnya untukmu," kata Wira sambil tertawa.     

Della menarik tangannya dengan keras dan berlari ke arah Raka, hampir bersujud di kakinya. "Tuan, tolong bantu aku. Aku akan melakukan apa pun yang kamu mau. Aku akan bekerja untukmu."     

Semua orang di ruangan itu mencibir dan menatap Della dengan tatapan menghina.     

Raka ingin menyingkirkan Della dari hadapannya. Tetapi bagaimana pun juga ia tidak mau berbuat kasar pada seorang wanita.     

"Berdirilah. Kita bicarakan baik-baik," kata Raka dengan tenang.     

Della bangkit berdiri dan langsung bersembunyi di belakang Raka.     

"Raka, jangan bawa gadis itu. Sebagai teman, aku berbaik mengingatkanmu. Kalau kamu membawa gadis itu, Keluarga Mawardi akan mencarimu. Kamu harus memberikan uang atau hadiah dalam jumlah yang besar untuk melamar gadis itu, atau kalau tidak, Keluarga Mawardi akan mempermasalahkan semua ini. mereka mungkin akan menuduhmu telah menculik putri mereka," kata Wira.     

Raka mengangguk. "Bagaimana dengan kamu sendiri?"     

"Aku hanya menggodanya," Wira mengendikkan bahunya dengan tidak peduli seolah sudah kehilangan minatnya terhadap mainan yang tadi ia inginkan. "Sudah lama kita tidak bertemu. Bagaimana kalau kita minum-minum?" kata Wira.     

Raka memanfaatkan kesempatan itu untuk menyuruh Della pergi, sementara ia tetap tinggal untuk mengalihkan perhatian Wira.     

Namun, tidak ada yang menyangka bahwa keesokan paginya, ia menemukan wajahnya terpampang di halaman depan semua berita.     

Presiden Direktur Mahendra Group memiliki kekasih baru.     

Kekasih yang disebutkan oleh berita itu adalah Della Mawardi, putri dari Keluarga Mawardi. Della mengatakan di hadapan semua orang kalau ia melarikan diri dari rumahnya demi mengejar Raka.     

Menurut berita yang beredar dan dipercayai oleh orang banyak, seharusnya Della adalah anak angkat Keluarga Mawardi yang hendak dinikahkan dengan putra pertama mereka yang keterbelakangan. Tetapi pada akhirnya Della malah jatuh cinta pada Raka dan melarikan diri dari rumah selama berbulan-bulan.     

Tidak hanya itu, seseorang mengatakan bahwa ia sering melihat Della keluar masuk di kediaman Raka sehingga beberapa orang berasumsi bahwa mereka tinggal bersama.     

Anya melihat berita itu saat ia sedang sarapan.     

"Aiden, lihat berita ini. Katanya Raka menjalin hubungan dengan Della," kata Anya.     

Aiden melihat berita itu sekilas dan merasa bahwa berita itu adalah berita bohong. "Mungkin benar Della melarikan diri dari pernikahannya untuk Raka. Tetapi apakah kamu percaya bahwa Raka tinggal bersama dengannya?"     

"Biar aku tanyakan langsung pada Raka." Anya baru saja mengambil ponselnya dari atas meja dan berniat mencari nomor Raka, namun tatapan Aiden yang tajam menghentikan gerakan tangannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.