Pernikahan Tersembunyi: My Imperfect CEO

Satu Orang yang Sama



Satu Orang yang Sama

0"Aku tahu kalau Agnes adalah sepupu Anya. jadi, aku harus menjelaskan pada Keluarga Pratama apa yang sebenarnya terjadi pada Agnes tiga tahun lalu," kata Rudi sambil mengerutkan keningnya. "Aku merasa semua orang salah paham padaku. Aku tidak tahu harus mulai menjelaskannya dari mana."     

Jonathan ikut mengerutkan keningnya dan bertanya. "Apakah kamu butuh bantuanku? Semua orang mengenal Rudi sebagai pria playboy. Tetapi Peter yang aku tahu adalah pria yang baik dan tidak akan melakukan hal buruk. Apa yang sebenarnya terjadi padamu dan Agnes?"     

Rudi merasa sedikit bimbang ketika Jonathan menanyakan mengenai hubungannya Agnes. Ia mengetahui kondisi Agnes dengan sangat baik.     

"Agnes adalah teman baikku selama bertahun-tahun, tetapi ia bukan kekasihku. Apakah kamu bisa memahamiku saat aku mengatakannya? Aku juga merasa menyesal dan turut berduka atas kematiannya. Tetapi wanita yang menyukaiku bukan hanya Agnes dan kalau ia meninggal karena ia tidak bisa mendapatkan cintaku, apakah semuanya menjadi kesalahanku?" Rudi merasa tidak berdaya. "Aku tidak menyangka bahwa semua ini akan terjadi padanya."     

Jonathan mengenal Rudi sejak lama dan ia tahu bahwa wanita yang menyukai Rudi. Di sekitar Rudi, selalu ada banyak wanita yang berusaha untuk menarik perhatiannya. Tetapi apa yang terjadi pada Agnes benar-benar tidak terduga.     

"Rudi, aku tahu kamu tidak menyukai Agnes dan tidak mau berhubungan dengannya. Aku hanya ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi," kata Jonathan dengan tenang.     

"Agnes mengidap penyakit mental. Aku tidak menyukainya sebagai wanita dan hanya menganggapnya sebagai teman. Aku juga kasihan padanya. Tetapi simpati dan cinta adalah dua hal yang berbeda. Aku mengatakan padanya terang-terangan bahwa aku dan dia adalah sesuatu yang mustahil. Aku pikir aku sudah mengatakannya dengan sangat jelas. Tetapi aku tidak menyangka ia akan berbuat begitu ekstrem hingga ketagihan operasi plastik," Rudi memejamkan matanya dengan pedih.     

"Ketagihan operasi plastik? Aku dengar pada akhirnya ia meninggal karena operasi yang dijalankannya gagal?" tanya Jonathan.     

"Kalau kamu melihat seperti siapa wajahnya, kamu akan merinding," Kalau dipikir-pikir lagi, Rudi merasa tidak enak.     

"Seperti siapa?" Jonathan terkejut. "Wanita yang aku dan kamu kenal adalah Anya? Apakah ia mengoperasi wajahnya hingga seperti Anya?"     

Rudi mengangguk. "Ia tampak sama persis seperti Anya. Tetapi pada saat itu, Anya sangat kurus. Agnes akhirnya berhasil mengoperasi wajahnya dan mendapatkan wajah Anya. Tetapi saat bertemu dengan Anya, ia melihat bentuk tubuh Anya yang berbeda dengannya. Mentalnya tidak kuat menerima kenyataan bahwa ia masih tidak bisa sama dengan Anya."     

Saat membayangkannya, Jonathan merasa bulu kuduknya berdiri. Kalau Agnes muncul di hadapannya dengan wajah Anya, ia juga pasti akan sangat terkejut dan ketakutan.     

"Mengapa ia ingin terlihat seperti Anya? Apakah kamu menyukai Anya?" tanya Jonathan.     

"Aku pernah cerita padanya bahwa aku bertemu dengan gadis Indonesia di Perancis. Ia adalah seorang parfumeur dan wajahnya sangat cantik. Agnes bertanya padaku apakah aku jatuh cinta pada gadis itu. Apakah kamu ingat saat aku pindah ke Perancis dan tinggal bersamamu dan Alisa?" tanya Rudi.     

Jonathan mengangguk.     

"Aku benar-benar menyukai Anya. Pada saat aku tinggal bersamamu, aku semakin dekat dengan Anya. Tetapi setelah itu, aku tahu bahwa ada seseorang yang diam-diam melindunginya. Pada saat itu aku masih belum tahu siapa orang itu," kata Rudi sambil tersenyum. "Sekarang aku sudah tahu, orang itu adalah Aiden."     

"Kamu bilang saat itu kamu bertengkar dengan keluargamu dan tidak punya uang. Lalu mengapa sebenarnya kamu tinggal bersama denganku?" tanya Jonathan.     

"Agnes menyuruh seseorang untuk menyelidiki Anya. Aku khawatir ia akan melakukan sesuatu pada Anya tetapi ternyata aku terlalu cemas tanpa alasan. Agnes hanya ingin mengamati Anya untuk operasi plastik wajahnya. Ia ingin aku mencintainya, tetapi semakin ia melakukannya, aku malah semakin takut. Apakah kamu tahu betapa mengerikannya dicintai oleh wanita secara berlebihan?"     

Rudi menutupi wajahnya dengan pedih, tidak ingin mengingat masa-masa itu.     

Jonathan merasa kasihan pada Rudi. Ia mencintai kebebasannya dan tidak ingin terikat. Tetapi Agnes berusaha untuk mengendalikannya. Untuk membuatnya jatuh cinta padanya, Agnes bahkan tidak ragu untuk melakukan operasi plastik dan mengubah wajahnya menjadi wajah wanita yang disukai Rudi.     

"Apakah Agnes menghubungimu sebelum ia meninggal?" tidak tahu kapan Jenny muncul di belakang mereka.     

Rudi begitu terkejut hingga ia terjatuh ke lantai. Kemudian, ia bangkit berdiri dan berkata, "Kapan kamu datang? Mengapa aku tidak mendengar suara sedikit pun?"     

"Kamu belum menjawab pertanyaanku. Apakah Agnes menghubungimu sebelum ia meninggal?" tanya Jenny sekali lagi.     

"Iya. Saat aku mendengar operasinya gagal, aku mengunjunginya, tetapi ia tidak mau menemuiku. Aku mendengar dari dokternya bahwa wajahnya rusak secara permanen dan tidak akan bisa diperbaiki lagi. Beberapa saat setelah itu, ia meninggal. Ia meninggalkan pesan pada agensinya dan mengatakan bahwa tidak ada yang boleh melihat wajahnya, terutama aku."     

Rudi menghela napas panjang, "Selama ini aku percaya bahwa ia sudah tidak ada. Tetapi tiba-tiba saja aku mendapatkan berita bahwa ia kembali ke Indonesia dan terkena ledakan."     

"Tidak," jawab Jenny.     

"Tidak? Apa maksudmu?" Rudi merasa kebingungan.     

"Agnes yang asli sudah meninggal. Seseorang menggunakan identitas Agnes. Itu bukan orang yang kamu kenal dan itu bukan urusanmu," Jenny memandang ke arah Rudi dan berkata. "Aku tidak merasa kamu tampan. Mengapa Agnes begitu tergila-gila padamu?" Jenny mengerutkan keningnya.     

Untuk pertama kalinya dalam hidupnya, ada seseorang yang menyebutnya jelek. Walaupun ia tidak bisa menandingi Aiden, tetapi bukan berarti ia begitu jelek.     

"Jenny, sepertinya kamu tidak bisa melihat dengan jelas di malam hari. Apakah kamu yakin aku tidak tampan? Aku benar-benar tampan. Kalau aku muncul di depan media, aku akan langsung menjadi superstar!" kata Rudi.     

Nada itu terasa sangat akrab di telinga Jenny. Rudi benar-benar jiplakan dari kakaknya, Nico!     

Jenny mendengus, "Paman Jonathan jauh lebih tampan daripada kamu!"     

"Jonathan? Bagaimana bisa ia … Hmm … Sepertinya aku mengetahui sesuatu!" Rudi mengangkat alisnya dan memandang Jonathan. "Jonathan, kamu …"     

Jonathan melayangkan tinjunya ke arah Rudi dan Rudi langsung menghindarinya. Mereka berdua saling memukul dan tertawa.     

Jenny tercengang melihatnya. Ia tidak menyangka bahwa Jonathan juga bisa seceria ini.     

Ia pikir hanya Nico saja yang bisa bercanda dengan kekanakan. Tetapi ternyata Jonathan juga bisa melakukannya, tergantung dengan siapa.     

Sepertinya, hubungan Jonathan dan Rudi sangat dekat.     

"Paman Jonathan, cepat pukul dia! Yang keras!" kata Jenny.     

"Jenny, kalau kamu melakukannya, percaya atau tidak, aku akan pergi ke rumah keluargamu besok," ancam Rudi.     

Jenny merasa semakin marah dan berteriak, "Paman, jangan hanya pukul dia. Bunuh saja sekalian. Lalu kubur mayatnya!"     

"Jangan sekejam itu! Aku hanya bercanda. Jangan! Jangan memukul wajahku!" Jonathan terus mengejar Rudi dan memukulinya.     

Rudi tidak betul-betul memukul Jonathan, sama halnya dengan Jonathan. Mereka hanya bercanda dan membuat Jenny senang.     

"Tetapi aku serius, Jenny adalah gadis yang polos. Kalau kamu tidak menyukainya, jangan mempermainkannya. Jangan biarkan ia menjadi korban dari pernikahan tanpa cinta," kata Jonathan.     

Rudi tersenyum. "Kamu masih mau bilang kamu tidak menyukainya?"     

"Apakah aku harus memukulmu betulan?" Jonathan menekan leher Rudi dengan lengannya. "Apakah kamu berani melantur lagi?"     

"Ponselmu berbunyi! Cepat jawablah!" kata Rudi, mengalihkan perhatian Jonathan.     

Jonathan melepaskan tangannya dari leher Rudi dan melihat bahwa Anya yang meneleponnya. Ia langsung mengangkat panggilan tersebut.     

"Kak, aku melihat foto Rudi di internet. Wajahnya sangat mirip dengan Peter yang kita kenal di Perancis. Apakah kamu sudah bertemu dengannya? Apakah mereka orang yang sama?" suara Anya terdengar dari ujung telepon.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.