Pernikahan Tersembunyi: My Imperfect CEO

Apa yang Terjadi Tiga Tahun Lalu



Apa yang Terjadi Tiga Tahun Lalu

0"Tidak perlu malu. Aku menyukai masakan buatan ibu. Aku yakin ibu juga pasti senang," Rudi menoleh dan menatap ke arah Diana.     

Walaupun Diana sudah mempersiapkan diri, ia tidak menyangka Rudi akan sesantai ini. Bisa dibilang, sifat Rudi cukup tidak sopan padanya. Tetapi bagaimana pun juga, Diana berusaha untuk memperlakukan Rudi dengan sopan.     

"Kalau kamu menyukainya, aku bisa membungkuskannya untukmu," Diana berpikir bahwa Rudi adalah tamu dan ia juga seorang CEO perusahaan besar. Ia berusaha untuk bersikap sesopan mungkin.     

"Tidak usah membungkuskan terlalu banyak. aku bisa sering-sering datang ke sini," begitu Rudi mengatakannya, ia mendengar Alisa berteriak, "Paman Peter!"     

Rudi menoleh ke belakang dan melihat Alisa memasuki ruangan. Pengawal Aiden melihat kedatangan Jonathan dan Alisa, dan langsung membukakan pintu untuk mereka.     

"Ah! Putri kecil Alisa. Kamu sudah semakin besar!" Rudi langsung meletakkan sendok dan garpunya. Ia berjongkok di lantai dan membuka tangannya untuk Alisa, bersiap untuk menerima Alisa di pelukannya.     

Alisa berlari dan melemparkan tubuhnya ke pelukan Rudi. "Paman Peter, Alisa sangat merindukanmu."     

"Aku juga merindukanmu," Rudi menggendong Alisa dan berkata, "Kamu semakin berat!"     

Jenny melongo saat melihat kejadian di hadapannya. Mengapa mereka begitu akrab?     

"Kalian saling mengenal?" Jenny menatap mereka dengan terkejut.     

"Kak Jenny, ini adalah Paman Peter yang hebat dalam bermain basket, ice skating dan menembak. Paman Peter yang tampan dan bisa segala hal!" kata Alisa dengan senang.     

Jenny tertawa dengan hambar mendengarnya. Alisa memang pernah menceritakan mengenai 'Paman Peter yang tampan dan bisa segala hal'. Bagi Alisa, Paman Peter sama seperti dewa yang sangat tampan dan luar biasa.     

Tetapi siapa yang menyangka bahwa Paman Peter dan Rudi yang ada di hadapannya adalah satu orang yang sama?     

Rudi menatap Jonathan yang mengikuti Alisa, sambil membawa bungkusan berisi ayam goreng dan burger di tangannya. "Jonathan, kamu juga di sini!" kata Rudi.     

Wajah Jonathan terlihat sangat dingin. Ia meletakkan makanan yang dibawanya dan berkata pada Jenny. "Alisa belum selesai makan malam. Tolong jaga dia sebentar. Aku akan bicara dengan Rudi."     

Jenny mengangguk dengan senang. Akan lebih baik kalau Jonathan bisa mengusir Rudi dari sini.     

Jonathan dan Rudi pergi menuju ke taman untuk berbicara. Hanya tersisa Jenny dan Alisa saja di ruang makan, sementara Diana masih berada di dapur untuk membungkuskan makanan.     

"Alisa, bagaimana kamu bisa mengenal Rudi?" tanya Jenny dengan penasaran.     

"Apakah maksud kakak Paman Peter? Aku mengenalnya saat aku tinggal di Perancis. Mama juga mengenal Paman Peter! Kami sering bermain bersama," kata Alisa.     

"Bibiku juga mengenal Rudi?" Jenny terkejut mendengarnya. Sudah berapa kali ia terkejut hari ini? Mengapa ia tidak mengetahui semuanya?     

Ketika Diana mendengar hal ini, ia langsung keluar dari dapur dan ikut mengobrol. "Anya juga mengenal Rudi?" Baru-baru ini, Anya memperingatinya mengenai Rudi dan terdengar seperti tidak mengenal Rudi sama sekali.     

"Iya, mama dan Paman Peter juga pernah berfoto bersama. Aku pernah melihatnya," kata Alisa dengan sangat serius.     

"Aku sudah terlalu tua. Mungkin aku sudah pikun. Apakah Alisa ingat di mana fotonya?" tanya Diana.     

"Foto saat ulang tahun Alisa," jawab Alisa.     

Jenny menggandeng tangan Alisa dan naik ke lantai atas untuk mencari foto tersebut.     

…     

Di taman, Jonathan dan Rudi sedang duduk di sebuah bangku sambil mengobrol.     

"Aku melihatmu di pernikahan Ivan sebelumnya. Kalau kamu tidak menyapaku, aku tidak akan pernah mengenalimu," Jonathan menoleh ke arahnya. "Aku pikir kita adalah teman baik."     

Rudi mengulurkan tangannya untuk menepuk pundak Jonathan dan berkata, "Kita memang teman baik. Tetapi untuk suatu alasan, aku menyembunyikan identitasku."     

Jonathan memikirkan mengenai dirinya sendiri. Karena Fany, dulu ia juga tidak bisa kembali ke rumah keluarganya untuk sementara.     

Jonathan menghela napas panjang. "Aku juga menyembunyikan identitasku. Tetapi itu karena aku pikir aku tidak akan pernah bisa pulang ke rumah," kata Jonathan dengan tenang.     

"Kalau kamu memiliki kesempatan sekali lagi, apakah kamu lebih memilih pulang atau tinggal bersama dengan ibu Alisa?" tanya Rudi.     

Jonathan tidak menjawab dan ia tidak bisa menjawabnya.     

"Apakah terlalu sulit untuk memilih?" tanya Rudi lagi.     

"Aku akan membawanya pulang bersama denganku," kata Jonathan.     

Rudi tiba-tiba saja tertawa. "Ayahmu tidak akan setuju."     

"Jangan membicarakan aku. Lebih baik kita membicarakan mengenai kamu. Anya juga tidak tahu identitasmu yang sebenarnya. Kalau ia tahu bahwa Peter dan Rudi adalah orang yang sama, ia akan merasa kecewa dan kebingungan," Jonathan memandang Rudi dengan penasaran.     

Rudi tertawa. "Aku ingin menemui kalian. Tetapi aku tahu Anya akan menikah. Aku pikir aku akan datang ke pernikahannya dan memberinya kejutan. Siapa tahu ternyata ia tidak hadir di pernikahannya sendiri."     

Rudi tidak muncul di hadapan mereka, tetapi setelah pulang ke Indonesia, Rudi telah melakukan banyak hal.     

Ia bekerja sama dengan Jessica. Walaupun Keluarga Hermawan sudah bangkrut, hubungan pertemanan mereka masih ada dan beberapa orang masih menghormati Keluarga Hermawan.     

Jessica dan Rudi berhubungan dekat. Bahkan katanya Rudi telah mendapatkan sebuah tanah dan berhubungan dengan Jessica.     

"Tetapi kejutannya menjadi sangat menyeramkan. Ini benar-benar tidak terduga," kata Jonathan sambil tersenyum.     

Rudi juga ikut tersenyum. "Identitasmu jauh lebih mengejutkan. Kamu bukan hanya mengambil alih Srijaya Group, tetapi kamu juga keponakan Indah Pratama. Yang paling menarik, ternyata Anya adalah sepupumu. Takdir sungguh aneh."     

"Aku hanyalah anak haram, jadi aku tidak dekat dengan bibiku. Tetapi karena aku dekat dengan Anya, bibi bersikap baik kepadaku. Aku telah mendapatkan banyak hal setelah pulang. Bisa dibilang, Anya adalah orang yang banyak membantuku. Srijaya Group bisa berkembang seperti ini karena bantuan dari Atmajaya Group dan Pratama Group. Kalau kamu bertemu dengan mereka, aku harap kamu mau membantu dan bekerja sama dengannya," Jonathan adalah orang yang penuh rasa terima kasih.     

Ia tahu bahwa Diana dan Indah sangat baik padanya karena ia dan Anya berteman dekat saat mereka berada di Perancis dulu.     

"Orang yang paling penting untukmu adalah Alisa. Anya mau berteman denganmu, tetapi sebenarnya ia hanya menyayangi Alisa," goda Rudi.     

Ketika Jonathan mendengar Rudi mengatakannya, ia tertawa. "Benar, Alisa yang membuat kita bisa dekat."     

"Pada saat di Perancis, Alisa sangat menyayangi Anya. Aku tidak menyangka kalian ternyata bersaudara. Mungkin kedekatan kalian dikarenakan hubungan darah," ketika Rudi selesai mengatakannya, ia terlihat seperti teringat sesuatu. "Aku dengar Agnes kembali ke Indonesia?"     

Wajah Jonathan sedikit berubah. Kasus yang dialami oleh Galih ditutup dengan sangat rapat. Banyak orang yang mengira bahwa Galih ditangkap karena masalah pajak, bukan karena ia menyelamatkan Keara dan mengubahnya menjadi Agnes.     

Orang-orang di luar sana hanya tahu bahwa Agnes terluka. Tidak tahu bahwa orang yang dirawat di rumah sakit itu sebenarnya adalah Keara yang menyamar.     

"Masalah Agnes sedikit rumit. Mengapa kamu menanyakannya? Apakah kamu masih mencintai Anges?" Jonathan tidak mengatakan apa pun.     

Bagaimana pun juga, Galih adalah pamannya. Indah selalu bersikap baik padanya, jadi Jonathan juga tidak mau membongkar rahasia Keluarga Pratama.     

"Aku tahu kalau Agnes adalah sepupu Anya. jadi, aku harus menjelaskan pada Keluarga Pratama apa yang sebenarnya terjadi pada Agnes tiga tahun lalu," kata Rudi sambil mengerutkan keningnya. "Aku merasa semua orang salah paham padaku. Aku tidak tahu harus mulai menjelaskannya dari mana."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.