Pernikahan Tersembunyi: My Imperfect CEO

Rumah Putriku



Rumah Putriku

0"Indah, apa yang kamu lakukan?" Galih langsung mengejarnya. Ia memandang ke arah Anya, meminta bantuan. "Anya, tolong tenangkan ibumu!"     

Anya menghampiri ibunya dan menggenggam tangannya. "Ibu, aku akan membantumu mengemasi barangmu. Keluarga ini tidak bisa memperlakukan kita dengan adil. Lagi pula, ayah tidak kekurangan anak. Biar aku yang pergi saja."     

"Mengapa aku harus pergi? Bukankah seharusnya ayahmu yang pergi dari sini. Ini adalah rumah putriku. Kalau kamu lebih membela orang lain dibandingkan putrimu sendiri, lebih baik kamu keluar dari rumahnya," teriak Indah ke arah Galih dengan marah.     

"Indah, jangan mendengarkan rekaman itu dan langsung mempercayainya begitu saja. rekaman itu tidak ada artinya," Galih tahu betul bahwa rekaman itu bisa membuktikan bahwa Agnes telah menculik Anya atau ia menyuruh seseorang untuk menyakiti Anya. Aiden pasti telah mendapatkan rekaman itu sejak lama.     

Indah memukul dada Galih dengan marah. "Galih, tunggu surat cerai dariku. Kecuali kalau kamu bisa membuktikan bahwa Agnes dan kamu tidak ada hubungan darah! Pelayan, cepat kemasi barang-barang suamiku. Ia akan pergi dari rumah malam ini juga!"     

"Anya, apa yang kamu lakukan? Selama ini, hubunganku dengan ibumu baik-baik saja. Apakah kamu kembali untuk menghancurkan hubungan kami?" kata Galih pada Anya.     

Anya terdiam di tempatnya. Ia mengepalkan tangannya erat-erat. Ia tidak menyangka kalau ayahnya akan menyalahkannya.     

Apakah ia yang meminta kembali ke keluarga ini?     

Tidak! Ia tidak memintanya! Ia bahkan tidak mau berhubungan dengan Keara sama sekali!     

Sekarang, ayahnya menyalahkannya dan mengatakan bahwa ia telah menghancurkan hubungannya dengan ibunya.     

Ayahnya terus membela Agnes dan sekarang ayahnya menyalahkannya atas sesuatu yang bukan tanggung jawabnya.     

"Demi melindungi anakmu, Keara, ibuku harus kehilangan aku. Ia yang membesarkan Keara dari kecil hingga dewasa. Lalu, apakah kamu ingat apa yang Keara lakukan padanya? Keara tidak mau menyelamatkan ibu di saat-saat yang diperlukan. Apakah kamu pernah menghargai kerja keras ibu selama bertahun-tahun?"     

"Kalau bukan karena kebaikan nenekku, kalau bukan karena berkat dari Tuhan, aku pasti sudah mati di tangan paman dan bibiku sendiri. Lalu, sekarang kamu bilang aku yang ingin kembali ke keluarga ini untuk menghancurkan hubungan kalian? Apakah hanya dirimu sendiriyang kamu pikirkan?" tanya Anya.     

Galih terdiam di tempatnya. Ia tahu bahwa Anya dan Aiden tidak akan pernah menerima Agnes.     

"Tentu saja aku menghargai kerja keras ibumu. Ia adalah istriku dan aku mencintaimu. Kamu yang terlalu curiga pada Agnes. Kamu tidak mengenalnya tetapi kamu membencinya. Kamu pikir aku terlalu peduli padanya jadi kau menghasut ibumu untuk bertengkar denganku. Anya, kamu memiliki keluarga yang bahagia, suami dan anak-anakmu sendiri. Tetapi Agnes tidak punya siapa-siapa. Apakah kamu tidak bisa sedikit kasihan padanya?" kata Galih dengan emosi.     

Ketika mendengar apa yang suaminya katakan, Indah merasa semakin marah. Ia rasa, suaminya benar-benar sudah gila.     

"Kalau kamu masih terus membela Agnes, singkirkan saja aku, Galih. Aku sudah benar-benar buta. Bagaimana aku bisa menikahi pria seperti kamu! Menyingkirlah dari hadapanmu!" Indah benar-benar tidak bisa menahan kemarahannya.     

"Aku akan pergi. Jangan emosi, Indah. Ini tidak baik untuk kesehatanmu," Galih takut tekanan darah Indah akan naik dan kesehatannya terpengaruh karena terlalu emosi.     

"Ayah, biar aku yang mengantarmu," Aiden mengikuti Galih menuju ke arah pintu.     

"Apakah kamu senang sekarang? Apakah kamu ingin menggunakan rekaman itu untuk mempermalukanku?" kata Galih dengan marah.     

Aiden hanya memandangnya dalam diam. Semakin Galih marah, Aiden semakin yakin kalau Galih ingin menyembunyikan sesuatu.     

"Tidak ada yang lebih mengenal Agnes dibandingkan kamu. Aku sudah menyuruh beberapa orang untuk menyelidiki Agnes. Awalnya, aku hanya curiga, tetapi sekarang aku sudah yakin," kata Aiden dengan dingin.     

Galih memandangnya dengan terkejut. "Aku tidak paham apa yang kamu bicarakan. Agnes adalah keponakanku."     

"Aku tahu siapa dia dan kamu juga tahu. Aku tidak mengatakannya karena aku tahu betapa seriusnya masalah ini. Aku tidak ingin Anya terpisah dari ayahnya setelah ia bertemu dengan orang tuanya," ketika Aiden mengatakan hal ini, Galih membeku di tempatnya seolah tidak bisa bergerak.     

"Aiden …" kata Galih.     

"Aku tidak suka melihat istriku diperlakukan seperti ini. aku tidak akan pernah membiarkan siapa pun menyakitinya, meskipun kamu ayahnya sekali pun. aku dan Anya sama sekali tidak membutuhkan keluargamu, tidak membutuhkan harta dan namamu," kata Aiden dengan dingin.     

"Kamu ingin melindungi Agnes, tetapi Agnes sama sekali tidak peduli pada Anya. walaupun aku tidak tahu apa yang dijanjikan oleh Agnes pada Reza dan membuatnya sama sekali tidak mau buka mulut. Tanpa bukti aku tidak bisa melakukan apa pun pada Agnes. Kalau kamu terus melindunginya, sama saja kamu menyakiti Anya. Jangan pernah menantangku, karena aku tidak akan tinggal diam," Aiden sama sekali tidak peduli meski pria di hadapannya ini adalah ayah mertuanya. Kalau bukan karena Anya, ia pasti sudah menyelesaikan masalah ini dengan cepat.     

Galih sudah gagal mendidik putrinya sendiri. Lihat saja apa yang terjadi pada Keara.     

Ia adalah pebisnis yang handal dan sukses, tetapi ia bukan ayah dan suami yang baik untuk Anya dan Indah. Ia terus membuat Indah dan Anya merasa sedih.     

"Agnes sudah pernah kehilangan hidupnya satu kali. Aku sudah bicara dengannya. Ia hanya ingin hidup damai. Mengapa kalian tidak bisa menerimanya?" kata Galih dengan pahit. "Sejak kecil, ia tidak memiliki ibu …"     

"Kamu bilang sejak kecil ia tidak memiliki ibu. Lalu apa artinya kerja keras dan pengorbanan istrimu selama bertahun-tahun?" Aiden merasa Galih terlalu naif. Apakah seorang anak harus memiliki ibunya sendiri? Kalau ada seseorang yang bisa menyayangi dan mencintainya seperti ibunya sendiri, apakah itu tidak berarti?     

Kali ini, Galih akhirnya berhenti menyembunyikan semuanya.     

"Indah sangat baik pada Keara. Tetapi setiap kali ia merindukan Anya, ia akan menghindari Keara. Keara bahkan tidak tahu apa salahnya. Ia tidak mengerti mengapa ibunya tiba-tiba mengabaikannya. Aku tidak bisa mengatakan apa pun karena aku tahu istriku juga merasa sedih karena kehilangan anaknya. Mana mungkin aku melarangnya untuk bersedih?" Galih menghela napas panjang. "Semua ini salahku. Aku tidak bisa melindungi mereka dengan baik."     

Aiden sama sekali tidak kasihan pada Keara. Ia mendapatkan semua kasih sayang yang seharusnya merupakan milik Anya. Tetapi meski demikian, ia masih menginginkan semua yang Anya miliki. Ia bahkan tidak ingin menyisakan sedikit pun untuk Anya.     

"Benar. Semua ini salahmu. Kamu kehilangan putrimu, kamu tidak bisa menjaga istri dan mendidik anakmu. Kamu tidak bisa mengajarinya dengan benar sehingga ia menjadi wanita yang egois, wanita yang hanya mementingkan dirinya sendiri," kata Aiden.     

"Keara bilang padaku bahwa ia mengganti hasil tes DNA itu karena ia takut Anya akan mengambil semua cinta dari aku dan Indah. Pistol yang dikirimkan pada Natali bukanlah suruhannya, tetapi asistennya. Sudah terlambat untuk menghentikannya. Walaupun Keara terlalu ekstrim, hatinya tidak seburuk itu …"     

Aiden mendengus dengan dingin. "Kamu percaya bahwa ia baik dan tidak berhati buruk, itu terserah kamu. Tetapi apakah harus kamu memaksa kami semua untuk memaafkannya dan mempercayainya lagi sepertimu, setelah apa yang ia lakukan selama ini?"     

Setelah itu, Aiden melanjutkan dengan marah. Ia jarang menunjukkan kemarahannya dengan terang-terangan seperti ini. Biasanya ia hanya akan bersikap dingin. Tetapi menurutnya Keara sudah keterlaluan. "Apakah kamu tahu apa yang telah Keara lakukan? Ia telah membunuh anakku dan anak Anya. ia menginginkan nyawa Anya. Aku tertembak dan hampir saja mati. Apakah kamu pikir aku bisa memaafkannya begitu saja? Apakah pernah terpikirkan sekali pun di benaknya untuk membiarkan kami hidup dengan tenang? Setelah mendapatkan kembali hidupnya yang baru, ia malah menyuruh Reza untuk menculik Anya. apakah kamu pernah memikirkan perasaan kami? Sialan …"     

"Aiden, apa yang ingin kamu lakukan?" Galih merasakan firasat buruk.     

"Jika suatu hari nanti ia mati untuk kedua kalinya, itu artinya ia mati karena tangannya sendiri. Aku tidak akan melakukan apa pun padanya, aku tidak akan membunuhnya. Tetapi kalau ia mau mati, aku tidak akan menolongnya," Aiden berhenti berjalan. "Pergilah, aku tidak akan mengantarmu."     

Galih terlihat khawatir. "Aku akan menemuinya dan membujuknya untuk pergi. Tolong beri aku waktu dan jangan lakukan apa pun padanya. Pikirkan mengenai Anya. Kamu tidak mau Anya berpisah dengan ayahnya dan melihat ayahnya masuk ke dalam penjara, kan?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.