Pernikahan Tersembunyi: My Imperfect CEO

Identitas Agnes yang Sebenarnya



Identitas Agnes yang Sebenarnya

0"Apakah kamu pergi menemui Agnes?" tanya Anya.     

"Agnes terluka parah dan masih belum bangun," kata Aiden dengan dingin.     

Indah melihat mereka berdua duduk di meja makan dan menghampiri mereka. Ia juga ingin mengetahui keadaannya sekarang.     

"Aiden, bagaimana situasinya?" tanya Indah.     

"Reza sama sekali tidak mau menyebutkan nama Agnes. Kata-kata Agnes saja tidak cukup untuk membuktikan bahwa ia adalah pelaku di balik penculikan Anya. Agnes juga berada di bawah perlindungan ayah. Mungkin lebih baik kita akhiri saja masalah ini," kata Aiden dengan tenang.     

Ketika mendengar hal ini, Indah merasa tubuhnya terguncang karena amarah. Kalau saja ia sedang berdiri, mungkin kakinya akan lemas karena begitu emosinya.     

"Hanya karena dia terluka, apakah itu artinya ia terhindar dari semua kecurigaan?" tanya Indah dengan marah.     

"Agnes tidak terluka. Ia berpura-pura terluka dan menghindari kita saat kita mencari Anya di mana-mana. Untung saja sekarang Anya sudah kembali dengan aman," kata Aiden sambil memandang Anya. "Aku rasa, identitas Agnes yang sebenarnya tidak sesederhana itu."     

"Aku tidak peduli siapa Agnes sebenarnya. Ia berani menyakiti putriku! Kalau ia tidak terluka, mengapa ia masih berada di rumah sakit," tanya Indah.     

"Agnes memang tidak terluka sehingga ia harus berpura-pura perutnya terluka. Akhirnya, aku memutuskan untuk membantunya agar ia tidak perlu berpura-pura lagi. Ia kehabisan terlalu banyak darah," kata Aiden dengan suara pelan.     

Anya terkejut mendengarnya. "Kamu menyuruh orangmu yang melakukannya?"     

"Aku yang melakukannya sendiri. Karena ia berani menyentuhmu," Aiden mengelus kepala Anya.     

Anya menggelengkan kepalanya dengan pasrah. Sebenarnya ia tidak ingin Aiden mengotori tangannya seperti ini. Tetapi Agnes pantas mendapatkannya.     

Agnes sendiri lah yang membuat semua ini terjadi padanya. Ia sendiri yang berbohong bahwa perutnya terluka. Sekarang, ia harus merasakan rasa sakit di perutnya sendiri.     

"Aiden, menurutmu, apakah Agnes mungkin adalah orang lain?" tanya Indah dengan ragu.     

Aiden langsung menatap ke arah ibu mertuanya, "Apakah ibu mencurigai seseorang?"     

"Setelah aku pikirkan baik-baik, setelah Keara meninggal, aku bahkan belum melihat tubuhnya. Aku khawatir …"     

"Ibu, apakah maksudmu …" Anya terlihat terkejut, "Apakah maksudmu Agnes mungkin adalah Keara?"     

"Saat Keara meninggal, aku ingin melihat tubuhnya untuk yang terakhir kali. Tetapi ayahmu menghentikanku. Kalau Agnes bukanlah Agnes, mungkin Agnes adalah …" Indah berhenti sejenak dan kemudian melanjutkan dengan suara pelan, "Keara."     

"Tidak mungkin!" Anya ketakutan saat mendengar spekulasi yang sangat aneh ini.     

"Kamu tidak pernah mengenal Agnes sebelumnya. Ia sudah memiliki kekasih dan cinta mati padanya. Demi kekasihnya itu ia sampai mengoperasi wajahnya. Tidak mungkin ia tiba-tiba saja menyukai Aiden. itu sebabnya aku pikir Agnes adalah palsu. Mungkin sebenarnya ia adalah Keara," kata Indah.     

Aiden terbatuk dengan canggung. "Keara juga tidak menyukaiku. Ia hanya tidak bisa menerima fakta bahwa aku tidak menyukainya."     

"Apa yang bisa aku lakukan untuk mencari tahu mengenai identitas Agnes yang sebenarnya?" Anya memandang ke arah Aiden.     

"Anya, jangan dicari tahu," Indah menggelengkan kepalanya.     

"Mengapa ibu?" tanya Anya dengan tidak terima.     

"Anya, apakah kamu pernah berpikir kalau ternyata Agnes benar-benar Keara? Apakah kamu pernah berpikir bagaimana Keara tidak mati dan bisa menjadi Agnes? Berapa banyak yang ayahmu tahu mengenai semua ini?" kata Aiden.     

Anya mencerna kata-kata Aiden dan akhirnya menyadarinya.     

Benar apa yang Aiden katakan. Kalau Agnes ternyata palsu, bagaimana cara Keara bisa menjadi Agnes?     

Keara dipenjara karena pembunuhan berencana dan bunuuh diri di penjara. Semua hukumannya berakhir setelah Keara meninggal.     

Tetapi kalau ternyata Agnes benar-benar Keara, itu artinya Galih lah yang membantu Keara untuk selamat dari bunuh diri dan mengubur mayat lainnya, membohongi semua orang dan mengatakan bahwa Keara telah mati.     

Ia membiarkan Keara terlahir kembali sebagai Agnes dan mengganti identitas Keara.     

Itu sudah termasuk sebuah kejahatan dan ayahnya bisa dipenjara!     

Anya sudah terpisah dari orang tuanya lebih dari 20 tahun, tetapi sekarang ia harus mengirim ayahnya sendiri ke penjara?     

"Apakah Keara benar-benar keluar dari penjara? Ayah tahu Keara menginginkan nyawaku. Ayah tahu Keara sudah membunuh anakku dan ingin membunuhku juga. Meski ia dihukum mati pun, ia pantas mendapatkannya. Mengapa ayah malah menyelamatkan Keara dan mengeluarkannya dari penajra?" Anya terlihat kecewa. "Aku berharap Agnes benar-benar Agnes. Kalau tidak, aku akan benar-benar kecewa pada ayah."     

"Anya, jangan seperti itu," Indah memandangnya dengan sedih. "Mungkin kita yang berpikir terlalu jauh. Keara sudah meninggal. Agnes adalah Agnes, bukan orang lain."     

"Benar. Jangan terlalu memikirkannya. Seperti yang kamu katakan, Keara sudah melakukan banyak hal untuk menyakitimu. Ayahmu tidak akan pernah pilih kasih seperti itu. Kalau memang ayah menyelamatkan Keara sekali pun, ia pasti akan mengirim Keara ke luar negeri atau tempat yang jauh agar tidak bertemu dengan kita lagi," hibur Aiden.     

Anya mengguncang tangan Aiden, "Aiden, kamu harus memeriksanya. Aku harus tahu siapa Agnes sebenarnya!"     

"Bagaimana caranya?" tanya Indah dengan mata memerah.     

"Aku tidak akan kasihan pada ayah sekali pun ayah harus dipenjara karena perbuatannya. Kalau Agnes benar-benar Keara, aku akan melaporkannya," kata Anya dengan tegas.     

"Anya …" Indah memandang putrinya dengan tatapan terkejut.     

"Ibu, aku benar-benar membenci Keara. Ia sudah membunuh anakku dan ia juga ingin membunuhku. Sebelumnya, aku takut ayah akan sedih atas apa yang menimpa Keara. Tetapi ayah malah menyelamatkan orang yang berniat untuk mencelakaiku dan membawanya kembali dekat ke tempatku. Apakah aku tidak boleh kecewa terhadapnya? Aku tidak peduli meski ayah harus dihukum sekalipun!" kata Anya dengan marah.     

"Anya, tenanglah. Aku sudah mengatur beberapa orang untuk menyelidikinya. Agnes adalah orang terkenal di luar negeri. Setiap gerak-geriknya menarik perhatian orang banyak. informasinya tidak sulit untuk diperiksa," kata Aiden sambil membawa tubuh Anya ke dalam rengkuhannya. Ia menepuk punggung Anya dengan lembut, supaya Anya kembali tenang. "Tenanglah, jangan emosi."     

Anya menyandarkan tubuhnya di pelukan Aiden dan merasakan napasnya yang hangat, berusaha untuk meredam emosinya.     

Indah takut Anya kepikiran mengenai hal ini. Anya baru saja sembuh dan ia tidak mau anaknya sakit lagi. Ia mengajak Anya menuju ke arah sofa dan berusaha untuk menenangkannya berulang kali. Melihat suasana hati Anya kembali stabil, Indah akhirnya bisa menghembuskan napas lega.     

Sebenarnya, Anya tidak bisa memaafkan masalah ini. namun, setelah berpikir matang-matang, Anya menyadari bahwa setelah berpisah selama 20 tahun dengan Galih dan Indah, hubungannya dengan Galih tidak sedalam itu.     

Keara dan Galih memiliki hubungan ayah dan anak yang lebih dalam dibandingkan Anya.     

Sekarang, Anya juga sudah menjadi ibu. Ia bisa memahami perasaan orang tua pada anaknya.     

Tidak peduli apa pun yang anaknya lakukan, orang tua tidak akan pernah rela melihat anaknya meninggal.     

"Jangan khawatir, Bu. Aku baik-baik saja. Aku bisa memahami posisi ayah. Ayah tidak akan rela melihat putri kandungnya seperti itu …"     

"Kalau kamu, apa yang akan kamu lakukan?" tanya Indah dengan tenang.     

Mata Indah Anya menyipit dan ia membalas dengan tenang. "Kalau aku adalah ayah, aku akan mengganti Keara dengan orang lain saat ia berniat bunuh diri. Setelah itu, aku akan mengirimnya untuk menjalani operasi plastik dan mengubahnya menjadi Agnes, agar ia bisa memulai hidupnya kembali. Bagaimana pun juga, ia adalah darah dagingku. Aku tidak bisa melihatnya mati."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.