Pernikahan Tersembunyi: My Imperfect CEO

Menyembunyikan



Menyembunyikan

0Ketika mendapatkan berita itu, Aiden merasa jantungnya hampir berhenti berdetak.     

"Tuan!" beberapa pengawalnya berusaha untuk menahannya yang hendak berlari menuju ke tempat penemuan mayat tersebut.     

"Cari tahu di mana mereka menemukan mayatnya. Kirimkan lebih banyak orang dan perluas jangkauan pencarian," kata Aiden.     

"Baik, Tuan!" para pengawal itu bergegas keluar dari mencari bala bantuan.     

Salah satu pengawalnya telah mati, dengan tubuh yang penuh dengan luka. Apa yang sebenarnya telah terjadi?     

Kalau memang hanya hanyut karena banjir, tidak mungkin pengawal tersebut mati karena luka tusuk …     

'Anya, di mana kamu berada? Kamu harus baik-baik saja! Kamu harus selamat!'     

Pada saat itu, hanya ada Anya dan Agnes saja di sekoci tersebut. Agnes ditemani oleh satu asistennya, sementara Anya dilindungi oleh dua pengawal Aiden.     

Meski Agnes ingin melakukan sesuatu pada Anya sekali pun, ia tidak akan bisa berhasil melawan dua pengawal. Apa yang sebenarnya terjadi?     

Aiden, dengan seorang pengawal, mengendarai mobil offroad untuk mengunjungi semua tempat penampungan di kota tersebut dan mencari tahu keberadaan Anya.     

Tetapi hingga tengah malam pun, mereka tidak bisa menemukan Anya. Aiden begitu kelelahan saat berbaring di bagian belakang mobil.     

"Tuan, saya dengar di dekat sini ada sebuah desa kecil …" kata pengawal tersebut dengan hati-hati.     

"Desa kecil?" Aiden terkejut mendengarnya. Mengapa tidak ada yang memberitahunya mengenai hal ini?     

"Beberapa hari terakhir ini, sekoci milik kita sering hilang. Mungkin sudah ada seseorang yang mengincarnya. Mungkin Nyonya bertemu dengan orang-orang itu," kata pengawal tersebut.     

"Apakah kamu tahu sesuatu?"     

Setelah ragu sejenak, pengawal itu berkata, "Dulu saya adalah pasukan khusus. Saya pernah berada di dalam penjara karena melakukan kejahatan. Saat saya masih menjadi pasukan khusus, saya pernah menjalankan tugas di daerah sini. Selain perkebunan rempah-rempah, di dekat sini juga ada perkebunan opium. Kalau Nyonya berada di tangan orang-orang itu …"     

"Apakah kamu tahu seseorang di sana?" tanya Aiden.     

"Dulu saya mengenal satu orang di antara mereka, tetapi saya tidak yakin apakah orang itu masih ada atau tidak …"     

"Cepat cari tahu. Kita harus segera menemukan Anya," kata Aiden.     

"Tuan, mereka adalah penjahat. Saya sarankan Anda tidak muncul di hadapan mereka," saran pengawal tersebut. "Tuan Galih memiliki perkebunan di tempat ini. Mungkin ia lebih familier dengan penduduk lokal dibandingkan Anda. Biar Tuan Galih saja yang pergi."     

Aiden berpikir sejenak dan merasa saran pengawalnya itu sangat masuk akal. Kalau Galih memiliki tanah di sini, tentu saja ia jauh lebih mengenal penduduk ini. Mungkin lebih baik Galih yang pergi menggantikan Aiden.     

Aiden juga sedikit mencurigai Galih. Galih sangat khawatir terhadap Anya dan berusaha untuk mencari keberadaannya akhir-akhir ini. Tetapi ia sama sekali tidak memikirkan mengenai Agnes.     

Berdasarkan sikap Galih terhadap Agnes sebelumnya, sepertinya ia sangat mempedulikan keponakannya itu. Tetapi saat Anya dan Agnes menghilang bersama-sama, Galih hanya mencari Anya.     

Apakah Agnes sudah tidak berada dalam bahaya?     

Aiden memikirkan mengenai kejadian di saat Keara dan Nadine menghilang saat bersamaan. Saat itu, Keara selamat, tetapi ia tidak kembali hingga tiga tahun.     

Sekarang, di saat Anya mungkin terluka, Galih malah memutuskan untuk menutupi keberadaan Agnes.     

Anya dan Agnes berada di sekoci itu pada saat yang bersamaan. Hanya Agnes saja yang tahu apa yang terjadi pada mereka.     

Tetapi mengapa Galih menyembunyikan keberadaan Agnes dan tidak memintanya untuk menceritakan situasinya dengan jelas?     

Atau Agnes tidak tahu apa yang terjadi dan tidak bisa menjelaskan apa yang terjadi sehingga ia takut akan membuat semakin salah paham?     

Atau mungkin memang Agnes melakukan sesuatu pada Anya?     

"Suruh seseorang untuk mengikuti Galih," kata Aiden dengan dingin.     

"Tuan, orang-orang di sekitar Tuan Galih sangat waspada. Kalau kami ketahuan mengikutinya, saya khawatir …"     

"Ia berani menyembunyikan Agnes dariku. Apa yang aku takutkan? Aku hanya peduli pada Anya. Mengenai Agnes, aku akan mengurusnya nanti," Aiden yakin terhadap intuisinya. Ia yakin Agnes lah yang bekerja sama dengan orang-orang yang mencuri sekoci mereka. Ia yakin Agnes yang menyuruh orang-orang tersebut untuk membunuh pengawalnya dan menculik Anya darinya.     

…     

Di sebuah desa yang gelap.     

Anya berbaring di sebuah lantai yang terbuat dari kayu. Ia sudah terperangkap di sana selama tiga hari. Ada sebuah ranjang yang terbuat dari besi di sana, dan kaki pengawal Aiden yang menemaninya diikat di ranjang tersebut, sementara tangannya terikat di belakang punggungnya.     

Pengawal itu terikat dan sama sekali tidak bisa bergerak. Selain itu, ia juga tidak sadarkan diri.     

Hanya ada seorang wanita paruh baya dengan anak kecil yang mengurus mereka, berbicara dengan bahasa yang tidak mereka pahami.     

Anya ingin melarikan diri dari sana, tetapi ia tidak tahu jalan. Ia takut akan tertangkap sebelum ia berhasil pergi.     

Ditambah lagi, orang-orang yang menangkapnya mengancamnya, kalau ia berani kabur, mereka akan membunuh wanita dan anaknya itu.     

Anya tidak mau orang yang tidak bersalah terbunuh dan mati karenanya. Apa lagi, wanita itu mau membantunya mengobati luka pengawal Aiden dengan menggunakan tanaman yang ia temukan di dekat sana.     

Wanita itu tidak mengerti bahasanya, sehingga ia mengalihkan perhatiannya pada anak kecil di sampingnya.     

"Teman kecil, berapa umurmu?" tanya Anya.     

Anak itu ragu sejenak dan kemudian mengangkat telapak tangannya.     

Anya terkejut melihatnya. Bagaimana bisa, anak berusia lima tahun sekecil dan sekurus ini. Anak itu bahkan tidak bisa berdiri dengan tegap sehingga membutuhkan bantuan ibunya untuk berjalan.     

Anya tersenyum dengan lembut dan bertanya, "Aku punya dua anak, mereka kembar. Usia mereka kurang dari 1 tahun. Apakah kamu tahu artinya kembar?"     

"Mereka sama?" kata anak itu dengan ragu.     

Anya tidak menyangka anak itu tidak hanya bisa memahami apa yang ia katakan, tetapi juga bisa berbicara.     

"Iya, benar. Mereka sama. Saat aku pergi dari rumah, mereka belum bisa berjalan. Tetapi mereka sangat nakal. Mereka merangkak, berguling-guling dan sering bertengkar," saat Anya membicarakan mengenai kedua putranya, senyum di wajahnya terlihat semakin lembut.     

Ia menceritakan mengenai Arka dan Aksa pada ibu dan anak tersebut.     

Arka dan Aksa sering berebut mainan dan berebut botol susu, meski mereka sudah memiliki jatah mereka masing-masing. Di pertengkaran yang sengit, Arka akan mencakar wajah adiknya dan Aksa membalasnya dengan mencakar punggungnya.     

Setelah hari itu, kuku mereka langsung digunting hingga sangat pendek.     

Anak itu tertawa saat mendengarkan cerita Anya.     

"Kamu perempuan atau laki-laki?" tanya Anya.     

"Laki-laki," jawab anak itu.     

"Kalau kamu bisa bertemu dengan kedua putraku, mereka pasti akan langsung menyukainya. Mereka tidak memiliki kakak laki-laki," kata Anya sambil tersenyum.     

Anya membantu wanita itu untuk menjaga anak tersebut selama beberapa hari. Ia tahu mengasuh anak kecil tidak lah mudah. Ditambah lagi, anak itu tidak bisa berjalan. Mungkin karena opium yang ditanam di seluruh perkebunan tersebut.     

Melihat anaknya menyukai Anya, ia juga tidak menentang anak itu berbicara dengan Anya.     

"Apakah kamu tahu rempah-rempah? Ayahku adalah raja rempah-rempah, Galih Pratama. Ia memiliki perkebunan di dekat sini," kata Anya.     

Wajah wanita itu menunjukkan kecurigaan seolah tidak mempercayai kata-kata Anya.     

"Kamu tidak percaya?" tanya Anya.     

Wanita itu mengatakan sesuatu yang tidak dipahami oleh Anya. Anya memandang ke arah anaknya dan berkata, "Aku tidak memahami kata-kata ibumu. Bisakah kamu menjelaskannya padaku."     

"Ibuku bilang Tuan Galih adalah orang baik dan suka membantu orang lain. Saat pria ini bangun, ia akan membantumu untuk pergi dari sini," kata anak tersebut.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.