Pernikahan Tersembunyi: My Imperfect CEO

Malam Tahun Baru



Malam Tahun Baru

0Anya tahu semua ini terjadi karena dirinya.     

Ia yang menghajar Jessica hingga babak belur, sehingga Jessica mendapatkan kesempatan untuk mendekati Aiden.     

Selama tiga hari berturut-turut, setelah pulang kerja, Aiden pergi untuk mengunjungi Jessica di rumah sakit sebelum pulang.     

Saat ia kembali ke rumah, Anya sudah tidur.     

Ketika ia pergi kerja keesokan harinya, Anya masih belum bangun.     

Aiden mencoba untuk mengirimkan pesan pada Anya di siang hari, tetapi Anya tidak mau menjawabnya. Panggilan telepon pun diabaikannya.     

Anya menolak untuk berkomunikasi dengan Aiden, terutama sejak munculnya berita kedekatan antara Aiden dan Jessica.     

Di malam tahun baru, rumah mereka sudah ditata ulang untuk pesta keluarga mereka.     

Mereka mengajak Galih dan Indah untuk makan siang bersama-sama. Di malam hari, mereka semua akan pergi ke rumah Keluarga Atmajaya untuk menghabiskan tahun baru bersama-sama, menonton kembang api dan sebagainya. Kemudian, mereka akan kembali keesokan paginya.     

Di tahun baru pun, Anya tidak sempat melihat Aiden di pagi hari.     

Aiden sudah pergi pagi-pagi sekali, sebelum ia bangun.     

"Aiden pergi ke kantor lagi? Ia masih harus bekerja di malam tahun baru?" Anya terlihat sedikit kecewa.     

"Hari ini Jessica akan keluar dari rumah sakit dan Aiden pergi ke rumah sakit untuk mengunjunginya. Ia bilang ia akan kembali sebelum makan siang," kata Hana.     

Memang semua ini adalah kesalahan Anya dan Aiden lah yang menanggungnya.     

Kalau saja Anya tidak melukai Jessica, mana mungkin Aiden harus pergi ke rumah sakit setiap hari?     

Jessica menuntut agar Anya ditangkap atau dimasukkan ke rumah sakit jiwa karena kejadian itu.     

Selama ini, Aiden tidak pernah menurunkan derajatnya di hadapan orang lain karena Atmajaya Group selalu yang lebih berkuasa.     

Tetapi karena Anya, ia tidak bisa tetap meninggikan hatinya. Ia tidak bisa kehilangan Anya dan ia tidak mau sampai sesuatu terjadi pada Anya.     

Demi Anya, ia berusaha berdamai dengan Keluarga Hermawan dan mengunjungi Jessica setiap hari di rumah sakit sampai ia bisa keluar dari rumah sakit.     

Hari ini adalah hari terakhir. Setelah Jessica keluar dari rumah sakit, masalah ini akan berakhir.     

Sekitar jam 11 siang, makanan sudah siap tersaji dan acaranya akan dimulai saat Aiden pulang.     

Hari ini adalah tahun baru pertama yang Anya lewati bersama dengan Aiden. Ini juga tahun baru pertama untuk kedua putra mereka, Arka dan Aksa.     

Hari ini adalah hari yang sangat penting untuk Anya.     

Ketika Aiden kembali, ia melihat Anya mengenakan gaun putih dan menunggunya di taman.     

Aiden langsung melepaskan jasnya dan memakaikannya di pundak Anya. "Mengapa kamu tidak pakai jaket atau syal? Bagaimana kalau kamu kedinginan?"     

Anya bahkan tidak menoleh untuk memandangnya. "Aku pikir kamu akan makan bersama dengan Jessica dan keluarganya."     

Nico yang berada di dekat sana merasa tidak terima pamannya disindir seperti itu. Ia memahami kondisi Anya, tetapi setidaknya bibinya itu seharusnya juga memahami situasi pamannya.     

"Bibi, paman sudah berusaha untuk merendahkan dirinya di hadapan Keluarga Hermawan hanya untukmu. Mengapa kamu masih menyalahkannya?" kata Nico.     

Anya terdiam saat mendengarnya, tetapi matanya terlihat sedih.     

Ia juga tidak mau semua ini terjadi pada dirinya. Ia juga tidak mau mengalami depresi. Ia juga tidak mau kehilangan kendali atas emosinya. Ia juga tidak mau Aiden melakukan semua ini untuknya. Itu sebabnya ia ingin meninggalkan Aiden.     

Demi kebaikan semuanya ...     

Aiden menatap Nico dengan tajam dan menyuruhnya untuk pergi. Apa yang Nico lakukan sama sekali tidak membantunya. Ia tidak mau kalau Anya sampai sedih dan menangis karena masalah ini.     

"Jessica sudah meminta maaf mengenai psikiater itu. Beberapa hari ini aku mengunjungi rumah sakit agar hubungan keluarga kita dan Keluarga Hermawan tidak terpengaruh. Bagaimana pun juga, kamu yang membuat Jessica terluka. Aku masih tetap harus menunjukkan rasa hormatku pada mereka," Aiden berusaha menjelaskannya dengan sesabar mungkin. "Tetapi aku tidak punya hubungan apa pun dengan Jessica. Kamu tahu kan kalau hanya ada kamu di hatiku?" Aiden memeluk Anya dari belakang dan mengecup pundaknya. "Apakah kamu menungguku?"     

Anya mengangguk sekilas. Tidak tahu kenapa, ia merasa sangat senang saat mendengar bahwa ia adalah satu-satunya wanita yang ada di hati Aiden.     

Setelah melampiaskan semua kemarahannya pada Jessica, suasana hati Anya sedikit lebih membaik. Ia juga makan cukup banyak akhir-akhir ini.     

Bagi Aiden, ini adalah hal yang sangat baik. Setidaknya, kondisi istrinya lebih baik dibandingkan sebelumnya.     

Dan Aiden yakin setelah mereka berlibur ke pulau tanpa adanya masalah yang tertinggal di kota, kondisi Anya akan jadi lebih baik lagi.     

Ia ingin Anya kembali seperti Anya yang percaya diri, Anya yang memandang dunia dengan cara yang positif seperti sebelumnya.     

Semua orang memang memiliki kelemahan dan kelebihan. Tetapi sekarang Anya sama sekali tidak bisa melihat kelebihan dari dirinya.     

Aiden tidak peduli meski Anya tidak bisa menjadi seperti Maria atau pun Nadine. Anya adalah Anya, istri kecilnya yang ia cintai tanpa alasan. Istrinya yang memiliki kelebihan untuk menciptakan parfum dengan tangan emasnya.     

Ia bahkan jauh lebih handal dibandingkan Keara yang selama ini tinggal dan tumbuh besar bersama dengan Galih.     

Tetapi setelah mengalami depresi, kepercayaan dirinya itu semakin menurun. Ia selalu merendahkan dirinya sendiri, memandang dirinya dari sisi negatif.     

Aiden ingin Anya segera sembuh dan kembali memiliki kepercayaan diri seperti dulu. Di matanya, Anya adalah wanita yang terbaik dan tidak ada yang bisa mengalahkannya.     

…     

Setelah makan siang, Diana dan Indah mengobrol di sofa sambil minum teh. Aiden mengajak Galih, Nico dan Harris menuju ke ruang kerjanya, entah apa yang mereka bahas saat ini.     

Sementara itu, Anya, Tara dan Nadine sedang membuat cupcake untuk cemilan siang mereka dan untuk dibawa ke rumah Keluarga Atmajaya.     

Cupcake yang Anya buat sangat cantik. Ia langsung memfotonya dan mengunggahnya di media sosial.     

Della : Cupcake nya lucu sekali! Kamu juga bisa baking?     

Esther : Tolong kirimkan untukku. Aku sedang ingin makan yang manis-manis sekarang.     

Maria : Aku tidak tahu kalau kamu ternyata bisa baking! Kita harus membuat kue bersama-sama nanti.     

Melihat respon dari orang-orang terdekatnya, senyum muncul di bibir Anya. Ia merasa sedikit lebih senang.     

Setelah ia menutup media sosialnya itu, ia mendapatkan notifikasi sebuah berita baru.     

Judul berita itu membuat senyum di bibir Anya menghilang.     

"Malam Tahun Baru, Aiden Atmajaya pergi makan malam bersama dengan Jessica Hermawan dari Hermawan Group."     

Anya membuka link berita tersebut dan melihat foto saat Aiden mengantar Jessica pulang. Aiden terlihat sedang melindungi Jessica saat wanita itu turun dari mobil.     

Mata Jessica penuh dengan cinta saat memandang ke arah Aiden. Dan Aiden pun terlihat sangat dekat saat berusaha untuk membantu dan melindungi Jessica. Foto tersebut menunjukkan bahwa mereka memiliki hubungan yang sangat dekat.     

Aiden hanya mengantar Jessica pulang, tetapi beritanya menjadi sangat dibesar-besarkan seperti ini.     

Sebelumnya, Anya tidak akan peduli mengenai berita tersebut. Tetapi sekarang ia tidak bisa tutup mata begitu tahu bahwa Jessica mencintai Aiden.     

Anya membawa ponselnya dan naik ke lantai atas untuk menemui Aiden.     

Tanpa mengetuk pintu, tanpa banyak bicara, ia langsung masuk ke dalam dan memberikan ponselnya itu pada Aiden. "Lihat ini!" katanya dengan wajah kecewa.     

Aiden menerimanya dan mengerutkan keningnya saat melihat berita yang ada di layar. "Harris, tolong segera urus ini secepat mungkin."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.