Pernikahan Tersembunyi: My Imperfect CEO

Foto Musim Panas



Foto Musim Panas

0"Ada dua hal yang ingin aku tanyakan padamu. Kapan Aiden terakhir kali memeriksakan kesehatannya dan bagaimana kesehatannya sekarang?" tanya Anya.     

"Tuan memeriksakan kesehatannya bulan lalu dan hasilnya sangat bagus. Sama sekali tidak ada masalah. Mengapa Nyonya menanyakannya?" tanya Harris.     

Anya berpikir sejenak, "Bulan ini ia belum memeriksakan kesehatannya lagi? Hari ini Aiden tiba-tiba saja sakit kepala. Apakah ini hanya karena ia kurang tidur?"     

"Tuan sangat sibuk akhir-akhir ini. Setiap malam ia harus lembur. Mungkin ia hanya butuh istirahat," kata Harris.     

"Aku akan menyuruhnya untuk banyak beristirahat. Ada hal lain yang ingin aku tanyakan, mengenai Jessica. Apakah akhir-akhir ini ia mengganggu Aiden?" tanya Anya.     

Harris terlihat sedikit terkejut mendengarnya, "Meski Jessica ingin bertemu dengan Tuan, Tuan tidak akan mau menemuinya."     

Anya merasa sedikit lega mendengarnya. "Baguslah. Bagaimana dengan Rudi? Apakah kamu punya informasi mengenainya? Aku ingin melihatnya. Aku rasa aku mengenal orang ini."     

"Nyonya, Anda mengenal Rudi?" tanya Harris dengan terkejut.     

"Aku pernah bertemu dengannya saat aku kuliah di Perancis. Ia adalah teman Jonathan. Saat berada di Perancis, aku tidak terlalu dekat dengannya dan sepertinya ia juga tidak memberitahu kehidupan pribadinya. Aku tidak menyangka ia memiliki latar belakang seperti itu," kata Anya.     

Harris tidak banyak bertanya dan berkata, "Saya akan mengirimkan informasinya kepada Anda."     

"Terima kasih," Anya mengangguk.     

Sepuluh menit kemudian, ponsel Anya mendapatkan informasi mengenai Rudi secara mendetail, bahkan ada golongan darah dan zodiaknya.     

Menurut informasi tersebut, Rudi dan Agnes sudah lama saling mengenal dan hubungan mereka sangat stabil. Meski mereka tidak tinggal bersama, Rudi sering mengunjunginya.     

Selama tinggal di Perancis, Rudi menggunakan nama Peter sebagai nama alias dan berteman dengan Anya dan Jonathan di sana.     

Anya melihat beberapa informasi yang tidak terduga. Sepertinya Aiden sudah menyelidiki Rudi lebih awal dan tahu bahwa Anya mengenal Rudi.     

Ia terus melihat informasi itu hingga ke bawah dan tidak menemukan ada kejahatan sedikit pun yang dilakukan oleh Rudi.     

Selain mengenai hubungannya dengan Agnes berakhir dengan kematian Agnes, tidak ada berita buruk lainnya.     

Walaupun ia dikenal sebagai playboy yang memiliki banyak teman wanita, sepertinya semua wanita itu hanya teman belaka, bukan kekasihnya.     

Setelah mengambil alih Aditya Group, para pemegang saham merasa sangat puas dengan kemampuannya.     

Menurut data penyelidikan, Rudi sangat mampu dalam menangani perusahaan dengan cerdik. Meski tampak sinis, tetapi sebenarnya ia sangat tenang dan memiliki kemampuan yang tinggi dalam mengatur strategi.     

Anya menggelengkan kepalanya. Ia menganggap Peter sebagai temannya, tetapi ternyata temannya itu adalah serigala berbulu domba.     

Setelah meletakkan ponselnya, Anya bangkit berdiri dan kembali ke dalam kamar. Aiden masih tertidur lelap, tidak menyadari kedatangan Anya.     

Anya berbaring di samping Aiden sambil memandang wajahnya dalam diam. Menurut pendapatnya, suaminya adalah yang paling tampan dan terbaik!     

"Apakah sudah puas melihatnya?" suara serak Aiden terdengar. Karena ia baru bangun, suaranya terdengar sedikit malas.     

"Apakah aku membangunkanmu?" Anya tersenyum dan mendekat, masuk ke dalam pelukan Aiden.     

Aiden meletakkan tangannya di pinggang Anya untuk menariknya mendekat. Meski matanya tertutup, ia bisa mencium aroma Anya yang unik. Tangannya mengelus pinggang Anya dengan lembut. Istrinya itu begitu kurus sehingga terasa semakin mungil di pelukannya.     

Ia menguburkan wajahnya di lekukan bahu Anya dan menghirup aroma tubuhnya dalam-dalam.     

Anya mengelus kepala Aiden dengan lembut dan berkata dengan suara pelan. "Aku sudah melihat informasi mengenai Rudi. Ia adalah Peter yang aku kenal."     

"Nanti malam aku akan bertemu dengannya. Jonathan juga akan datang," bisik Aiden.     

Karena Aiden menguburkan kepalanya di bahunya, Anya bisa merasakan napas Aiden yang semakin cepat. Anya langsung merasa khawatir. "Ada apa? Ada apa denganmu?" tanyanya dengan cemas.     

Tetapi kepanikan Anya itu tidak beralasan. Aiden malah tersenyum dan menjawab pertanyaan itu dengan aksinya. Ia membuka mulutnya dan menggigit bahu Anya dengan lembut.     

Gigitan itu tidak membuat Anya merasa kesakitan, malah membuat Anya merasakan gairah kembali di tubuhnya.     

Aiden benar-benar sengaja melakukannya!     

Melihat gairah yang tidak terpadamkan di mata Aiden, Anya tahu bahwa kali ini adalah gilirannya untuk tertidur kelelahan. Ia ingin melarikan diri, tetapi Aiden langsung memeluknya dengan erat.     

Aiden menundukkan kepalanya dan mencium bibir Anya, merasakan aroma buah dari bibir istrinya itu. Sepertinya saat ia tidur, istrinya itu makan buah ceri sehingga bibirnya terasa manis.     

Rasa manis itu membuat Aiden ketagihan dan terus mengulum bibir Anya hingga bengkak.     

Walaupun Anya sudah memiliki dua anak, kemampuan ciumannya masih sama seperti dulu. Ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan untuk membalas ciuman Aiden.     

Ia merasa semakin kesulitan bernafas dan kepalanya berputar.     

Aiden melepaskannya dan matanya terlihat penuh dengan gairah saat memandang Anya. "Masih tidak bisa bernapas?"     

Bibir Anya sedikit cemberut mendengarnya, "Mengapa memangnya kalau tidak bisa?"'     

"Itu artinya kamu harus berlatih lebih banyak," Aiden menciumnya lagi.     

Anya memejamkan matanya dan menikmati ciuman-ciuman Aiden. wajahnya terlihat merona, membuatnya tampak semakin menawan.     

"Aiden, apakah menurutmu aku tidak menarik dan bodoh?" meski sudah berulang kali berciuman sekali pun, Anya masih tidak tahu caranya untuk menggoda suaminya. Suaranya terdengar manis dan sedikit serak, malah membuat Aiden semakin terpesona.     

"Aku tidak keberatan. Malah aku akan marah kalau kamu memiliki banyak pengalam dan sangat mahir dalam hal-hal seperti ini," kata Aiden dengan setengah bercanda.     

"Hufft!" Anya mendengus.     

"Tidak masalah kalau kamu tidak punya pengalaman. Kita bisa belajar bersama," kata Aiden sambil tersenyum dengan lembut.     

Anya menyipitkan matanya. Tetapi sedetik kemudian, dengan senyum di bibirnya, Anya memeluk Aiden dengan erat, seperti seekor kucing manja. "Aiden, terima kasih sudah mencintaiku dan menerimaku apa adanya."     

Aiden tertawa dan memandang istrinya. "Mengapa kamu tiba-tiba mengucapkan terima kasih?"     

"Aku merasa beruntung bisa memilikimu dan aku benar-benar merindukanmu akhir-akhir ini," kata Anya dengan manja.     

Senyum di wajah Aiden terlihat semakin cerah. "Aku juga sangat merindukanmu."     

Kali ini, giliran Anya yang mengambil inisiatif untuk mencium Aiden. ia melingkarkan tangannya di leher Aiden dan mengulum bibir Aiden, seperti bagaimana Aiden menciumnya.     

Ia tidak tahu bagaimana cara berciuman, tetapi ia ingat betul bagaimana cara Aiden menciumnya.     

"Anya, kamu benar-benar akan membunuhku …" kata Aiden dengan tidak berdaya.     

Anya memandang ke arah Aiden dengan tatapan polos. Di mata Aiden, Anya benar-benar seperti cahaya yang terang, yang akan selalu menunjukkan jalan dan membawanya keluar dari kegelapan.     

"Aiden, aku ingin bercinta denganmu …" bisik Anya.     

Tidak perlu Anya meminta, Aiden dengan senang hati akan memberikannya. Matanya terlihat semakin mendalam saat memeluk Anya dan menunjukkan semua cinta yang dimilikinya untuk Anya.     

Keringat mulai membasahi tubuh Anya dan semua energi di dalam tubuhnya serasa menghilang.     

Perlahan Anya memejamkan matanya.     

…     

Aiden menyelimuti Anya dengan sebuah selimut tipis, khawatir Anya akan kedinginan. Ia mandi dan mengganti pakaiannya sebelum kembali bekerja.     

Aiden memanggil Harris ke dalam ruangannya. Begitu masuk, Harris tidak melihat Anya di dalam dan langsung memberitahu mengenai dua hal yang Anya tanyakan, serta informasi mengenai Rudi.     

"Anya khawatir mengenai sakit kepalaku?" tanya Aiden dengan kaget. Sepertinya istri kecilnya itu sekarang sangat waspada dan perhatian dalam segala hal, yang terkecil sekali pun.     

"Benar, Nyonya sangat khawatir terhadap kesehatan Anda, Tuan. Selain itu, ia juga khawatir Jessica menghubungi Anda," kata Harris sambil tersenyum.     

"Seleraku tidak serendah itu," cibir Aiden.     

"Saya sudah mengatakannya pada Nyonya. Dan Nyonya bilang bahwa ia mengenal Rudi. Saya baru saja mendapatkan sebuah foto dan sudah mengirimkannya ke email Anda. Berdasarkan foto itu, sepertinya Rudi menganggap Nyonya sebagai …" Harris ingin melanjutkan, tetapi ia tidak berani.     

Aiden langsung membuka emailnya dan melihat foto yang Harris sebutkan.     

Foto itu diambil oleh salah satu tetangga Jonathan di Perancis. Di foto itu, terlihat seperti sedang musim panas. Anya sedang menemani Alisa bermain di kolam renang dan beberapa saat kemudian Rudi menghampiri mereka.     

Foto itu terlihat sangat jelas. Rudi sedang memandang Anya dengan senyum yang penuh cinta. Siapa pun yang melihatnya bisa saja salah paham bahwa ada hubungan di antara mereka!     

Untung saja, mata Anya dan perhatiannya selalu terpusat pada Alisa. Anya sama sekali tidak memandang ke arah Rudi dan tidak tahu apa yang arti dirinya di hati Rudi.     

Aiden tidak bisa tenang setelah melihat foto semacam ini!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.