Pernikahan Tersembunyi: My Imperfect CEO

Bukan Cinta, Tapi Tanggung Jawab



Bukan Cinta, Tapi Tanggung Jawab

0"Ulang tahun Jenny akan segera datang! Kita semua tahu bahwa harapan terbesar Jenny adalah menikah dengan Jonathan. Cepat selidiki Jonathan. Aku harap, kita bisa memberikan Jenny hadiah yang terindah di ulang tahunnya kali ini. Jonathan adalah hadiah terbaik untuknya," kata Nadine dengan penuh semangat.     

Bima tidak peduli terhadap apa yang Jenny pikirkan atau pun inginkan.     

Mulai hari itu, Jenny tidak diperbolehkan untuk keluar rumah.     

Selama masa-masa ini, teman Jenny atau pun orang tua angkatnya bisa datang untuk mengunjunginya. Tetapi ia tidak dibiarkan oleh bertemu dengan Jonathan.     

Rudi mendengar berita bahwa Jenny dikurung di rumah.     

Saat Anya menelpon Rudi, Rudi sudah tahu mengenai kondisi Jenny saat ini. "Apakah kamu sudah tahu mengenai Jenny? Keluarga Atmajaya menemukan ia dan Kak Jonathan bertemu. Ayah melarang mereka untuk bertemu lagi."     

"Apakah Jenny menerimanya begitu saja?" Rudi tidak bisa mempercayainya.     

"Ia percaya pada Kak Jonathan, oleh karena itu ia berusaha untuk menurut. Mungkin ia hanya akan merasa sedikit bosan beberapa hari ini." Setelah mengatakannya, tiba-tiba Anya bertanya. "Rudi, kalau Jenny terus bersikeras pada pilihannya, apa yang akan kamu lakukan?"     

Rudi terdiam mendengar pertanyaan itu. Ia ragu sejenak dan kemudian berkata, "Kalau Jonathan bisa memberikan kebahagiaan untuknya, aku akan mendukung hubungan mereka. Bagi Jenny, selama ia bisa bersama dengan Jonathan, ia akan bahagia."     

Anya tertawa dan berkata, "Bagi keluargaku, kamu jauh lebih cocok untuk Jenny dibandingkan kakakku. Kalau aku punya saudara perempuan, aku pasti akan memperkenalkannya padamu."     

"Apakah kamu menghiburku? Jenny menyukai Jonathan. Mungkin kalau namaku Rudi Srijaya, Jenny akan menyukaiku," canda Rudi.     

"Cinta tidak bisa memilih, cinta tidak punya alasan. Jenny jatuh cinta pada Jonathan, bukan karena namanya. Keluarga Atmajaya menyukaimu, tetapi Jenny memilih Kak Jonathan. Dengan kondisimu saat ini, mudah bagimu untuk mencari kekasih. Jenny juga bisa mencari kekasih dengan mudah. Kalian sama-sama memiliki situasi yang menguntungkan. Tetapi Jenny tidak memedulikan keuntungan. Ia hanya ingin cinta. Ingin menikah dengan pria yang dicintainya," Anya menghela napas panjang. "Aku sama sekali tidak berani berkomentar. Aku tidak bisa membantunya."     

Posisi Anya berada tepat di tengah-tengah. Ia adalah menantu Keluarga Atmajaya, tetapi ia juga saudara Jonathan. Ia merasa seperti ada batu besar yang menahannya, membuatnya merasa tidak nyaman.     

Ia merasa tidak senang melihat Jenny dan Jonathan tidak bisa bahagia bersama. Tetapi ia tidak tahu bagaimana cara membantu mereka.     

"Kamu tidak perlu memikirkan masalah ini, ini tidak ada hubungannya denganmu. Ini adalah masalah perasaan Jenny dan Jonathan. Kamu memiliki hubungan keluarga dengan Jonathan. Membelanya tidak menguntungkanmu," kata Rudi.     

"Kamu dan Aiden memiliki pendapat yang sama. Aku hanya khawatir kakakku melakukan hal bodoh. kemarin ia membawa semua aset dan hartanya ke Keluarga Atmajaya, hanya untuk mendapatkan penolakan. Ia tidak tahu apa yang bisa ia lakukan sekarang. Apakah kamu bisa membantunya?" tanya Anya.     

"Ahh! Itu sebabnya kamu meneleponku. Ternyata kamu mencari bantuan untuk kakakmu," kata Rudi, membongkar rencana Anya.     

Anya tertawa, "Kalian berdua adalah teman. Aku meneleponmu untuk menghiburmu dulu dan kemudian untuk meminta bantuanmu."     

"Kamu tidak khawatir aku memanfaatkan kesempatan ini untuk melamar Jenny. Kalau aku melakukannya, Keluarga Atmajaya pasti akan langsung menerimaku," tanya Rudi dengan sengaja.     

Anya tersenyum. "Aku percaya padamu."     

Rudi mengusap kepalanya, merasa tidak berdaya dengan sikap Jonathan yang sembarangan. "Kalau aku tidak membantu Rudi, mungkin ia tidak akan bisa menikah dengan Jenny. Bagaimana ia bisa datang ke rumah Keluarga Atmajaya dengan membawa semua hartanya? Keluarga Atmajaya tidak kekurangan uang."     

"Ibu Kak Jonathan sudah meninggal dan ayahnya tidak peduli padanya. Ia memiliki kepercayaan diri yang rendah. Bagaimana kalau kamu mengajarinya? Menurut pengamatanku, kamu tahu betul mengenai sifat ayah mertuaku," kata Anya.     

"Bukankah aku sedang mengantri untuk menjadi pasangan Jenny? Mengapa aku harus membantu Jonathan untuk menikah dengan Jenny?" Rudi tertawa kecil.     

"Aku akan memperkenalkanmu pada wanita yang baik lain kali, aku janji," kata Anya dengan serius.     

"Aku percaya padamu. Aku tunggu informasi darimu," Rudi mengakhiri panggilan dan langsung menghubungi Aiden.     

Mengajari Jonathan untuk melamar Jenny bukanlah hal yang sepenting itu. Yang lebih penting saat ini adalah mengetahui sikap Keluarga Atmajaya.     

"Ada apa?" Aiden menjawab panggilan itu dengan sangat dingin.     

Rudi tertawa mendengar sambutan tersebut. "Aku dengar Jenny dikurung di rumah. Apa yang terjadi?"     

"Apa yang terjadi? Kamu benar-benar tidak tahu?" tanya Aiden dengan tenang.     

"Aiden, kamu tahu Jenny dan Jonathan sudah bersabar selama dua tahun. Apakah kamu tidak bisa mendukung hubungan mereka?" tanya Rudi.     

Aiden tidak menjawab pertanyaan itu. "Kalau kamu punya adik perempuan, apakah kamu setuju kalau ia menikah dengan Jonathan?"     

"Kalau seorang pria bersedia memberikan semua kekayaannya untuk menikahi seorang wanita, itu artinya cintanya sangat tulus," Rudi tertawa terbahak-bahak setelah mengatakannya.     

"Itu sebabnya ayahku menendang Jonathan keluar dari rumah. Apa yang Keluarga Atmajaya inginkan adalah pria yang mencintai Jenny, bukan robot penghasil uang," kata Aiden dengan dingin.     

"Kita semua tahu yang sebenarnya. Jonathan bekerja dengan sangat keras selama dua tahun terakhir, berharap ia bisa menjadi seseorang yang pantas di samping Jenny. Ia hanya bekerja, bekerja, bekerja, tanpa bisa menikmati hasil kerjanya. Tetapi kalau ia bisa bersama dengan Jenny, ia pasti akan banyak berubah," Rudi tidak bisa menahan diri untuk membela sahabatnya.     

Aiden merasa tidak sabar menghadapi Rudi. "Cepat katakan apa tujuanmu menelepon aku."     

"Anya tidak berani bertanya padamu, jadi biar aku yang menanyakan. Menurutmu, apakah Jonathan memiliki harapan?" tanya Rudi.     

"Tidak," Aiden merasa, tidak peduli apa pun yang ia lakukan, Jonathan tidak akan bisa meluluhkan hati Bima.     

Rudi bersandar di kursinya dengan malas dan berkata, "Jenny tidak mengharapkan bintang di langit. Sebenarnya, Jonathan tidak buruk. Kamu tidak setuju hanya karena ia adalah anak haram dan sudah memiliki anak? Ia tidak bisa memilih ingin dilahirkan seperti apa. Ia juga tidak bisa mengendalikan hidup dan matinya seseorang. Mengapa kamu menentang hubungan mereka hanya karena alasan ini?"     

Pandangan Aiden terlihat dalam saat ia memandang ke luar jendela. "Keluarga Atmajaya tidak akan membiarkan anaknya menjadi ibu tiri bagi orang lain. Ini alasan mengapa semua orang menentang hubungan mereka."     

"Alisa adalah anak yang pengertian. Ia juga dekat dengan Jenny. Memang pertengkaran akan terjadi di antara mereka, tetapi tidak akan adalah masalah yang besar terjadi. Ia sudah pergi ke luar negeri selama dua tahun, menuruti permintaan keluargamu dan kembali menjadi wanita yang lebih dewasa. Kalau kamu menentang hubungan ini, Jenny lah yang paling tersakiti. Ia sudah menanti selama dua tahun dan menemukan bahwa Jonathan juga menantinya. Bagaimana mungkin ia tidak bahagia? Kalau dulu Anya tidak mau kembali padamu, aku pasti sudah mengejarnya. Aku tidak peduli meski ia sudah bercerai atau pernah memiliki anak," kata Rudi.     

"Tetapi Anya tidak mau denganmu," kata Aiden dengan galak.     

"Iya benar. Anya hanya mencintaimu. Aku hanya menggunakannya sebagai perumpamaan agar kamu mengerti. Kalau kamu mencintai seseorang, apa pun kondisinya bukan masalah. Jonathan juga manusia. ia juga punya hati dan perasaan. Aku … Aku memutuskan untuk membantu Jonathan," kata Rudi.     

Aiden tidak seoptimis Rudi. Ia merasa Jonathan bukan menikahi Jenny karena cinta, tetapi hanya karena tanggung jawab.     

Jenny sudah mencapai usia di mana ia mulai belajar mencintai dan ingin menikah. Sementara itu, Jonathan sudah lama tidak merasakan dicintai.     

Apakah dua orang ini bisa bahagia kalau mereka berakhir bersama?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.