Pernikahan Tersembunyi: My Imperfect CEO

Tidak Perlu Menunjukkan Dukungan



Tidak Perlu Menunjukkan Dukungan

0"Kak Jonathan dan Jenny saling mencintai satu sama lain. Mengapa mereka tidak bisa bersama?"     

"Apakah cinta harus memiliki?" Aiden mendekati istrinya dan memeluknya.     

"Tetapi hal yang paling membahagiakan di dunia ini adalah menikah bersama dengan orang yang kamu cintai," jawab Anya dengan ekspresi serius.     

Aiden menundukkan kepalanya dan mengecup bibir Anya. "Di dunia ini, tidak semua orang yang saling mencintai bisa bersama. Selalu ada alasan yang memisahkan mereka. Cinta yang sejati selalu bisa melewati masalah bersama-sama, tetapi apa artinya saling mencintai kalau mereka hanya akan saling menyakiti satu sama lain?"     

"Apakah kamu juga keberatan kalau Kak Jonathan dan Jenny bersama?" Anya memandang ke arah suaminya.     

"Tidak, tetapi ayah dan Kak Maria akan sedih. Nico juga tidak akan setuju. Jonathan bukanlah pasangan yang diinginkan oleh Keluarga Atmajaya. Kita hanya bisa melihat penampilannya dari luar saja. Sisi gelap dari hatinya masih belum terlihat,"Aiden menghela napas panjang.     

"Kamu merasa bahwa Kak Jonathan kejam pada ayahnya sendiri sehingga kamu menganggapnya jahat? Kamu tahu sendiri apa yang Toni lakukan padaku dan pada keluarganya, tetapi kamu malah menganggap Kak Jonathan yang buruk. Kalau Toni tidak menyakiti Kak Jonathan, tidak membunuh ibu Alisa, tidak menggunakannya dan tidak berniat untuk menggulingkannya dari kepemimpinannya saat ini, Kak Jonathan juga tidak akan berbuat apa pun," kata Anya.     

Aiden mengelus kepala Anya, berusaha menenangkan istrinya dan berkata dengan tidak berdaya. "Tetapi bagaimana aku bisa memberikan Jenny pada seorang pria yang kejam pada ayahnya sendiri?"     

"Aiden, kamu keterlaluan. Kamu yang memaksa Kak Jonathan untuk bertindak melawan ayahnya. Kalau tidak, kamu tidak akan memberinya kesempatan untuk bekerja sama dengan Atmajaya Group lagi. Kamu yang memaksanya untuk melakukannya dan sekarang kamu menyebutnya sebagai pria yang kejam. Kak Jonathan hanya ingin membesarkan perusahaannya dan memberikan hidup yang baik untuk Alisa. Apakah ada yang salah dengan ambisinya itu?" Anya mendorong tubuh suaminya dengan kesal dan mengabaikannya.     

Anya bisa memahami apa yang sedang Jonathan lalui saat ini.     

Toni berulang kali juga ingin mencelakainya. Dulu, Toni lah yang menghalanginya untuk menemukan ibunya.     

Anya sama sekali tidak memiliki perasaan pada pamannya itu.     

Tetapi Jonathan berbeda. Meski mereka adalah ayah dan anak, Jonathan tidak sama seperti Toni.     

Anya sudah mengenal Jonathan sejak ia pergi ke Perancis.     

Jonathan adalah pria yang hangat. Meski ia menduda, tanpa adanya istri yang membantunya, ia masih berusaha keras untuk membesarkan Alisa.     

Anya yakin bahwa penilaiannya pada Jonathan tidak salah.     

Setelah kembali ke Indonesia, Jonathan mengambil alih Srijaya Group saat Toni dipenjara.     

Para pemegang saham Srijaya Group ingin menendangnya keluar dari perusahaan, tetapi ia tetap berusaha keras untuk melawan mereka. Tidak ada yang tahu seberapa berat beban yang Jonathan rasakan selama ini.     

Dan pada akhirnya, ia jatuh cinta pada seorang wanita yang bisa membuat hatinya terasa hangat. Sayangnya, tidak ada yang mendukung hubungan mereka.     

Selama Jenny pergi untuk sekolah di luar negeri, Jonathan berusaha keras untuk mengembangkan dan memperkuat Srijaya Group. Ia melakukan segala hal untuk membuat dirinya pantas bersanding dengan Jenny.     

Tetapi tidak peduli apa pun yang ia lakukan, Keluarga Atmajaya selalu menganggap Jonathan salah.     

Aiden memandang Anya yang menguburkan tubuhnya di dalam selimut.     

"Marah?" tanyanya sambil duduk di pinggir tempat tidur dan mengelus pundak Anya dengan lembut.     

"Kak Jonathan sudah mengalah, selama dua tahun, membiarkan Jenny pergi dan mencari pria yang lebih baik darinya. Jenny kembali dengan cinta yang sama. Tetapi kamu, keluargamu, dan juga ibuku, tidak bisa menerima semua itu," gumam Anya.     

"Apa yang ibumu pikirkan sangat masuk akal. Srijaya Group sedang dalam masa berkembang. Jonathan membutuhkan dukungan, dari seorang partner yang kuat, bukan gadis kecil seperti Jenny. Aku tidak merendahkan Jenny dan aku juga tidak membenci Jonathan, tetapi aku hanya merasa mereka bukan lah orang yang tepat untuk satu sama lain," kata Aiden dengan tenang.     

Anya bangkit berdiri sambil memandang suaminya. "Bagiku, kamu adalah pria yang paling tepat. Tetapi apakah aku adalah wanita yang tepat untukmu? Saat kita menikah, aku juga masih muda. Aku juga tidak memiliki latar belakang keluarga yang bisa membantumu. Tetapi kamu tetap memilihku. Mengapa kamu pikir bahwa Kak Jonathan tidak bisa menentukan wanita yang ia butuhkan?"     

"Jonathan adalah pria dewasa dan ia tahu wanita seperti apa yang ia butuhkan," kata Aiden.     

Anya menghela napas panjang. Tidak peduli apa pun yang ia katakan, ia tidak akan bisa mengubah keputusan Keluarga Atmajaya.     

"Meski Kak Jonathan tidak menikah dengan Jenny, dengan aku dan ibuku, Atmajaya Group dan Pratama Group tetap akan membantunya. Jadi, ia tidak punya motif tersembunyi di balik perasaannya untuk Jenny!" Anya memutuskan untuk terus membujuk suaminya.     

Bagaimana pun juga, keputusan Aiden juga sangat penting di Keluarga Atmajaya.     

Aiden mengangguk.     

Meski Jonathan tidak menikah dengan Jenny sekali pun, ia masih tetap memiliki Srijaya Group. Indah adalah putri dari Keluarga Srijaya. Tentu saja Pratama Group akan selalu mendukung Srijaya Group.     

Oleh karena itu, sebenarnya Jonathan bisa mencari pasangan lain yang bisa membantunya lebih lagi.     

Beberapa keluarga di kota tersebut sangat erat dan bekerja sama satu sama lain.     

Jonathan memiliki dukungan dari Aiden, Indah, Rudi dan juga Raka. Kalau saja ia mau menikah dengan keluarga yang cukup berpengaruh, meski keluarga tersebut tidak sehebat Keluarga Atmajaya sekali pun, Jonathan bisa mengembalikan kekuatan Srijaya Group seperti dahulu kala.     

Jadi, menikah dengan Jenny sebenarnya bukanlah pilihan yang terbaik untuknya.     

"Dua tahun lalu, di rumah ibu, Kak Jonathan bilang kalau Jenny masih menyukainya setelah dua tahun berlalu, ia akan mengejar Jenny. Selama dua tahun ini, ia tidak dekat dengan wanita mana pun. ia hanya menghabiskan semua waktunya untuk bekerja keras. Ia menunggu Jenny untuk pulang. apakah kamu tahu itu?" Anya merasa sangat marah. Ia merasa pernikahan adalah sebuah hal yang sakral, bukan hanya untuk keuntungan semata.     

Jenny dan Jonathan saling mencintai satu sama lain. Memang benar bahwa ada banyak pria dan wanita di luar sana yang mungkin lebih tepat untuk mereka, tetapi cinta tidak bisa memilih.     

Mengapa semua orang berusaha untuk memisahkan mereka?     

Bima dan Indah sama-sama menelepon Jonathan, memintanya untuk menjauh dari Jenny. Namun, Anya ingin mendukung pilihannya.     

"Aku tahu Jenny bisa memilih siapa pria yang ingin ia cintai, tetapi situasi Jonathan saat ini tidak cukup baik untuk memilih cinta di atas keuntungan. Anya, mungkin suatu hari nanti, Jonathan akan sadar bahwa menikahi wanita lain adalah pilihan yang lebih tepat untuknya," kata Aiden dengan tulus.     

Anya meletakkan kepalanya di pundak Aiden. "Aku tahu itu. Tetapi Kak Jonathan ingin membalas cinta Jenny. Aiden, ada begitu banyak orang yang menghalangi hubungan mereka. Tetapi setidaknya biarkan kita mendukung apa pilihannya, ya?"     

"Aku janji padamu. Jangan marah lagi," Aiden tidak menyangka bahwa ia dan Anya yang selama ini selalu memiliki hubungan yang baik dan sependapat dalam berbagai hal akhirnya mengalami perdebatan masalah Jonathan dan Jenny.     

"Kamu tidak perlu menunjukkan dukunganmu. Aku hanya memintamu untuk tidak menghalangi hubungan mereka," kata Anya sambil mengangkat kepalanya.     

"Aku mengerti," Aiden memeluk Anya dan mereka sama-sama berbaring di balik selimut.     

Tangan Anya balas memeluk suaminya dan menyandarkan kepalanya di pelukan Aiden. Malam itu, mereka tidur di pelukan satu sama lain.     

…     

Sementara itu, Jonathan berniat untuk mengantar Jenny pulang ke rumahnya.     

Ia memandang mobilnya yang masih berada di tempat parkir bar milik Tiara dan kemudian menelepon asistennya. "Mobilku ada di parkiran bar Blurry Night. Ambil kunci cadangannya dan bawa mobilnya pulang."     

"Tuan, apakah Anda perlu saya jemput?" tanya asistennya itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.