Pernikahan Tersembunyi: My Imperfect CEO

Bertemu Kembali di Taman



Bertemu Kembali di Taman

0"Apakah kamu mau menanyakan mengenai Jonathan? Sekarang ia sedang single. Dua tahun lalu, sebenarnya ia tidak pacaran dengan Sherry. Ia hanya ingin kamu menuruti permintaan keluargamu dan belajar dengan rajin di luar negeri. Kalau kamu masih mencintainya, kejarlah dia. Tetapi kalau kamu tidak mau mengejarnya lagi, kembalilah. Ingatlah akan selalu ada aku di belakangmu," kata Rudi.     

"Kamu menyukaiku?" Jenny tersenyum padanya.     

"Aku rasa kita cukup cocok," jawab Rudi.     

"Memang benar kita cocok. Karakter dan sifat kita mirip. Kamu juga tidak menjengkelkan seperti dulu. Aku tidak membencimu, tetapi aku tidak mencintaimu. Aku hanya ingin menikah dengan pria yang aku cintai," kata Jenny dengan ekspresi serius.     

"Lalu, kalau Jonathan tidak mencintaimu?" tanya Rudi.     

"Aku akan tetap mencintainya, walaupun aku tidak bisa menikah dengannya. Kalau aku tidak bisa menemukan pria lain yang aku cintai dan mencintaiku, aku tidak akan menikah," kata Jenny.     

"Kamu memiliki pendirian yang kuat. Aku menyukainya," kata Rudi sambil tersenyum.     

"Aku hanya melakukan sesuatu yang kamu tidak berani lakukan," Jenny memandang ke arahnya.     

"Jangan menatapku seperti itu. Dua tahun terakhir ini aku tidak memiliki pasangan. Aku menunggumu berubah pikiran. Siapa tahu kamu jadi menyukaiku," kata Rudi dengan berani.     

"Kamu tidak benar-benar menyukaiku. Kamu hanya kagum padaku karena aku berani bertindak seperti ini," Jenny bersandar di kursinya dan memejamkan matanya.     

Rudi hanya tersenyum dan tidak mengelak kata-kata Jenny.     

Jenny sudah belajar dengan sangat giat selama dua tahun, dan bahkan tidak punya waktu untuk bernapas. Sekarang, ia tidak punya rencana apa pun. ia hanya ingin menikmati waktunya di rumah.     

Saat tahu bahwa Jonathan sengaja menggunakan Sherry untuk membuatnya pergi ke luar negeri, Jenny merasa sedikit sedih. Tetapi setelah dua tahun berlalu, Jonathan masih sendiri.     

Apa artinya semua ini?     

Bagi Jenny, mungkin Jonathan memang adalah pria yang ditakdirkan untuknya. Ia harus segera mencari cara untuk bisa meluluhkan hati Jonathan!     

…     

Beberapa hari terakhir ini, Jenny hanya tinggal di rumah, menemani Bima dan Maria, atau pergi ke taman milik Diana. Sebentar lagi adalah waktunya bunga-bunga di taman mekar, sehingga taman akan terlihat sangat indah.     

Nico juga sering datang ke rumah Diana.     

Film berseri yang Nico bintangi dua tahun lalu akhirnya ditayangkan di televisi dan reaksi para penonton sangat lah hebat.     

Setelah kejadian berita mengenai Nico dan aktris lawan mainnya dua tahun lalu, Maria memutuskan untuk memberikan semua gaji dan pembagian harta Atmajaya Group kepada Tara.     

Maria lebih mempercayai Tara untuk mengurus uang itu.     

Setelah memegang finansial dalam keluarganya, Tara merasa sedikit lebih aman. Sikapnya terhadap Nico juga jauh lebih baik sehingga hubungan mereka semakin menguat.     

Bagaimana tidak? Ia memiliki suami yang tampan. Meski tidak melakukan apa pun, setiap tahun ia bisa mendapatkan cukup uang untuk menghidupi diri mereka.     

Sejak tidak memegang uang sendiri, Nico juga tidak berani nakal dan keluyuran malam-malam. Hubungan mereka semakin membaik dan kepercayaan pada satu sama lain pun semakin menguat.     

Tetapi sekarang, Nico merasa hidupnya menjadi tidak aman.     

Karena tidak bisa memegang uang, Nico akhirnya mencari cara lain untuk mendapatkan uang. Uang itu bukan ia gunakan untuk bermain-main. Tetapi tanpa memegang uang, ia merasa menjadi suami yang tidak pantas untuk istri dan anak-anaknya.     

Ia tidak mau syuting lagi karena ia tidak ingin meninggalkan istri dan anak-anaknya. Akhirnya, ia menyibukkan dirinya dengan sosial media, melalui endorse.     

Begitu Jenny pulang ke Indonesia, Diana juga ikut merasa senang. Akhirnya ada seseorang yang bisa menemaninya lagi.     

Malam itu, sebuah acara kecil-kecilan diadakan di taman Diana.     

Raka dan Della datang lebih awal. Tara dan Nico datang tepat saat makanan disajikan. Sementara itu, Nadine dan Harris membantu Diana dan Hana bersiap-siap sejak sore hari.     

Aiden dan Anya datang setelah mereka pulang kerja.     

Mereka juga mengajak Rudi dan Jonathan untuk datang.     

Jenny mengundang temannya, Tiara, tetapi ternyata Tiara sedang bekerja sehingga ia tidak bisa datang.     

Entah mengapa, suasana malam itu terasa sedikit aneh bagi Jenny. Mungkin itu karena sudah dua tahun Jenny tidak berkumpul bersama dengan mereka seperti ini.     

Begitu datang, Jonathan dan Rudi langsung mendekati Jenny dan menawarkan bantuan untuk memanggang barbekyu. Jenny merasa sedikit tersentuh melihatnya.     

"Apa yang kamu lakukan?" Jenny menarik Rudi dan menanyakannya.     

"Dua tahun lalu, Jonathan bilang setelah kamu kembali ke Indonesia, ia akan mengejarmu. Tetapi ia belum bertindak sampai saat ini. Aku ingin membantunya."     

"Benarkah ia bilang begitu?" Jenny terlihat sangat gembira.     

"Paman dan bibimu juga dengar," kata Rudi.     

Jenny menoleh dan memandang Jonathan yang sedang sibuk membuat udang bakar. "Apakah keluarganya akan setuju kalau aku bersama dengannya?"     

"Dua tahun lalu, mungkin tidak. Tetapi sekarang tidak akan ada yang menentang. Di Keluarga Srijaya tidak akan ada yang bisa menyakitimu. Lisa, adik tiri Jonathan, juga sudah menikah dan memiliki keluarga sendiri," kata Rudi.     

"Apa maksudnya? Walaupun ibu tiri Jonathan sudah meninggal, ia masih punya ayah kandung," Jenny berpikir sejenak dan bertanya. "Apakah ayahnya sudah keluar dari penjara?"     

"Ayah Jonathan melakukan banyak kejahatan selama hidup. Selama ini, Jonathan berusaha keras untuk mengembangkan perusahaannya hingga menjadi sebesar ini. Sekarang, ayahnya tidak akan bisa ikut campur dalam masalah perusahaan. Tidak ada keluarga Jonathan yang akan menentangmu. Tinggal bagaimana dengan keluargamu," kata Rudi.     

Jenny langsung mendapatkan ide, "Bagaimana kalau aku memiliki anak dulu? Bukankah itu ide yang bagus?"     

"Memiliki anak denganku? Boleh," Rudi mengangguk.     

Jenny langsung memukul lengan Rudi dengan sedikit keras. "Jangan ngawur. Aku akan mengenalkanmu dengan temanku lain kali."     

"Temanmu yang sebelumnya sangat cantik. Apakah kamu tidak mau mengenalkannya padaku?" tanya Rudi.     

Jenny langsung teringat mengenai Tiara yang sempat bertemu dengan Rudi sebelumnya. "Tiara?" tanyanya.     

Rudi mengangguk.     

"Latar belakang keluarganya tidak seperti yang kamu inginkan," Jenny mengerutkan keningnya. "Kalau kamu cuma ingin bermain-main, cari saja wanita lain. Jangan mempermainkan temanku."     

"Tidak apa-apa kalau kamu tidak mau membantuku," sebenarnya, Rudi hanya mengatakannya dengan sembarangan. Ia tidak benar-benar ingin dikenalkan pada Tiara.     

Sekarang Rudi tahu betul bahwa Jenny masih sangat mencintai Jonathan. Apakah ia harus mulai mencari calon istri yang baru?     

Sekitar jam 10 malam, Raka dan Della pulang terlebih dahulu. Tara dan Nico juga pulang karena mengkhawatirkan putra dan putri mereka. Hanya ada Nadine dan Harris yang membantu Hana untuk membersihkan tempat tersebut.     

Jenny meminta tolong pada Rudi untuk mengalihkan perhatian paman dan bibinya agar ia bisa berbicara dengan Jonathan.     

Jonathan dan Jenny pergi menuju ke arah taman bunga. Diana yang diam-diam mengetahuinya, langsung menyalakan lampu taman agar tempat tersebut tidak terlalu gelap.     

"Paman, dua tahun lalu, di sini, aku mengajakmu untuk kawin lari denganku. Tetapi kamu menolak. Apakah kamu masih ingat?" tanya Jenny sambil tersenyum.     

"Aku ingat. Itu pertama kalinya ada seorang gadis yang mengajakku untuk kawin lari. Aku akan mengingatnya seumur hidup," jawab Jonathan sambil terkekeh.     

"Apakah kamu merindukanku selama dua tahun terakhir?" tanya Jenny.     

Jonathan mengangguk.     

"Seberapa sering kamu memikirkan tentang aku?" tanyanya lagi.     

"Aku selalu memikirkanmu, sama seperti kamu memikirkan aku," Jonathan memandang ke arahnya.     

Jenny tersenyum mendengar jawaban itu. "Aku dengar dari Rudi bahwa kamu bekerja dengan sangat keras selama dua tahun terakhir. Kamu berusaha untuk mengembangkan perusahaanmu agar bisa menjadi pria yang pantas untukku. Apakah itu benar?"     

"Kamu adalah salah satu alasannya, tetapi bukan satu-satunya. Sebagai seorang pria, tentu saja aku juga harus memikirkan karirku," kata Jonathan dengan jujur.     

Jenny mengerutkan bibirnya. Ia tahu bahwa Jonathan tidak akan berbohong hanya untuk menyenangkan hatinya.     

Tetapi setidaknya, ia adalah salah satu alasan dari sekian banyak alasan yang membuat Jonathan ingin terus berkembang. Itu saja sudah cukup untuknya.     

"Dua tahun lalu, kamu bilang kamu menyukaiku dan kamu bilang kamu akan selalu menjadi Paman Jonathan untukku. Sekarang, apakah kamu masih ingin menjadi Paman Jonathan?" Jenny mengedipkan matanya saat memandang ke arah Jonathan lekat-lekat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.