Pernikahan Tersembunyi: My Imperfect CEO

Lencana



Lencana

0"Anya, cepat lihatlah!" teriak Indah.     

"Ada apa?" Anya menghampiri ibunya dan melihat hasil USG dengan nama Jessica di sana.     

"Apakah ini Jessica yang ibu tahu?" tanya Indah.     

"Hmm … Sepertinya dia hamil," Anya mengangguk.     

Sebelumnya, untuk mendapatkan tanah yang ada di tangan Jessica, Aiden sengaja menipunya. Sekarang, Jessica pasti berpikir bahwa bayi yang ada di kandungannya adalah anak Aiden.     

Setelah kejadian itu, Jessica menghilang begitu saja dan tidak pernah membuat masalah. Ternyata ia sedang hamil.     

"Kalau benar ia hamil, mengapa ia mengirim hasil USG nya kepadamu. Kecuali kalau anak ini …"     

"Ibu, jangan khawatir. Aiden akan menyelesaikan semuanya." Anya mengeluarkan ponselnya dan memfoto hasil USG itu. Setelah itu, ia mengirimkannya pada Aiden.     

"Itu aja?" Indah mengerutkan keningnya.     

"Apa lagi yang harus aku lakukan? Aku sedang sibuk. Biar Aiden saja yang mengurus wanita-wanita yang menyukainya. Aku percaya pada Aiden, jadi ibu juga harus percaya padanya. Apakah ibu mengerti?" Anya memeluk Indah. "Sekarang, Nyonya kepala sekolah, apakah kamu sudah puas dengan meja kerjamu?"     

"Kamu … Ibu tidak tahu harus mengatakan apa lagi," Indah duduk di kursinya sambil tertawa. "Kursinya cukup nyaman."     

"Kalau ibu bosan di rumah, ibu bisa datang dan main-main ke sekolah," Anya meletakkan vas bunga yang indah di atas meja Indah.     

"Tempat kosong ini akan digunakan untuk apa?" tanya Indah.     

"Aku ingin membuat cermin di dinding dan membuka tempat untuk yoga dengan treadmill," kata Anya.     

"Kita bisa olahraga bersama kalau begitu," kata Indah sambil tersenyum.     

Pada saat itu, asisten Anya datang dan melaporkan. "Nyonya, Tuan Raka ada di bawah dan ingin bertemu dengan Anda."     

"Antarkan dia menuju ke kantorku," jawab Anya sambil tersenyum. "Ibu, Raka datang ke sini."     

Indah merasa sedikit cemas mendengarnya. "Apakah Della tidak marah kalau Raka ke sini?"     

Anya tertawa dan langsung mengetahui apa yang ibunya khawatirkan. "Ibu, jangan berpikir aneh-aneh. Raka dan Della saling mencintai. Tahun ini mereka akan menikah. Hari ini, ia datang karena Della yang menyuruhnya. Aku memesan lencana untuk akademi di perusahaan milik keluarga Della. Lencana ini akan diberikan pada semua murid."     

"Aku dengar Della belajar desain perhiasan ya? Apakah kamu meminta bantuannya untuk mendesain logo akademi?" tanya Indah.     

"Benar. Della bahkan menolak saat aku mau membayar biaya desainnya," begitu Anya mengatakannya, ia melihat Raka berjalan menuju ke arah pintu kantornya.     

"Della akan mengikuti kompetisi desain perhiasan. Ia sangat sibuk, tetapi kamu membuatnya semakin sibuk," goda Raka, berpura-pura mengeluh di hadapan Anya.     

Anya tertawa mendengarnya. "Itu kan gunanya teman. Lain kali bilang padanya agar tidak terlalu baik pada orang lain," Anya melihat ke belakang Raka sambil tersenyum. Ada dua orang staf yang membawa dua kotak besar berisi lencana yang dipesannya.     

"Ini lencana yang kamu pesan. Della tidak sempat datang ke sini sehingga ia menyuruhku yang datang. Lencana ini adalah sponsor dari Keluarga Mawardi. Tidak perlu membayar?" Raka menyuruh orangnya untuk meletakkan kotak tersebut di atas meja dan kemudian emngeluarkan satu lencana untuk ditunjukkan kepada Anya.     

Anya menerimanya dengan sangat senang dan membuka kotak itu untuk memeriksanya. "Aku sudah mendapatkan desainnya secara gratis. Tidak mungkin aku menerima semua hasilnya juga secara gratis."     

Mata Indah langsung tertuju pada lencana tersebut. "Bentuknya bunga iris. Cantik sekali. Pasti harganya mahal."     

"Benar. Produksinya pasti mengeluarkan biaya yang sangat besar. Aku tidak mau menerimanya begitu saja," Anya bersikeras untuk membayar.     

Raka sudah mengetahui bahwa Anya akan memaksa untuk membayar. Ia tertawa. "Aku tahu kamu pasti akan seperti ini, jadi aku membawakan rincian harganya. Bagian yang mahal adalah proses pemotongannya."     

Anya melihat rincian harga tersebut dan kemudian memberikannya pada asistennya untuk segera diselesaikan pembayarannya.     

"Kamu tidak perlu repot-repot mengantarnya sendiri. Seharusnya kamu bisa menyuruh karyawanmu," Anya mengajak Raka untuk duduk di sofa dan membuatkan minuman untuknya.     

"Awalnya Della ingin datang sendiri ke sini. Karena ia yang membuatnya, ia rasa akan lebih baik kalau ia yang mengantarkannya dan menunjukkannya padamu. Ia juga ingin tahu apakah kamu puas dengan hasil akhirnya," kata Raka.     

"Sebelumnya aku sudah menerima sampelnya dan aku sangat menyukainya. Barangnya kali ini jauh lebih cantik daripada sampelnya. Katakan pada Della bahwa aku sangat senang," kata Anya.     

Indah mengeluarkan satu set parfum untuk pasangan yang dikeluarkan Iris saat hari Valentine.     

"Ini adalah sepasang parfum buatan Anya, untuk suami istri. Yang ini untuk pria dan yang ini untuk wanita. Berikan satunya pada Della," kata Indah.     

"Terima kasih, Bibi," Raka menerimanya.     

Bagian finansial Iris Perfume Academy menyelesaikan pekerjaannya dengan sangat cepat dan segera mengeluarkan cek untuk ditandatangani Anya.     

"AKu tahu kamu pasti sibuk. Biar aku mengantarmu turun," Anya turun bersama dengan Raka sambil berbincang-bincang.     

Saat ia sampai di depan gerbang, ia melihat karangan bunga beberapa bulan lalu yang masih awet di tempatnya. "Aku dengar Keara memberitahukan mengenai rahasia keluargamu pada seorang wartawan dan menimbulkan keributan."     

"Tidak ada yang bisa ia lakukan sekarang. Wajahnya sudah hancur dan selamanya ia hanya bisa terbaring di tempat tidur sehingga ia hanya bisa mengeluarkan kebohongan dari mulutnya. Aku ingin tahu media mana yang berani memberitakan rumor yang ia katakan," Anya sama sekali tidak peduli.     

Keara memberitahukan semua rahasia gelap keluarganya.     

Mengenai Indah, yang merupakan anak haram dari keluarga Srijaya, sebenarnya bukan ibu kandungnya. Ibu kandungnya adalah Lina Srijaya yang merupakan kakak dari Indah.     

Setelah Lina menikah dengan Galih, keluarga mereka sangat bahagia dan mereka memiliki Keara.     

Namun, Keara memutarbalikkan fakta mengenai Indah.     

Ia melupakan semua pengorbanan Indah yang rela melepaskan kekasihnya saat itu hanya untuk mengurus keponakannya.     

Keara malah mengatakan bahwa Indah sengaja menggoda Galih dan menjadi orang ketiga di antara hubungan Galih dan Lina.     

Lina meninggal saat melahirkan Keara, pada saat itu lah, Indah bisa menjadi Nyonya Pratama.     

Rumor itu beredar di media sosial dan grup chat semua orang. Walaupun berita itu tidak dimuat secara resmi di majalah atau pun koran, tetapi semua orang sekarang menganggap bahwa Indah sengaja membunuh kakaknya sendiri untuk mendapatkan posisi sebagai Nyonya Pratama.     

Setelah putrinya kembali, Indah tidak mau mengurus Keara lagi. Ia ingin mendapatkan semua harta Keluarga Pratama untuk Anya dengan cara menyingkirkan Keara.     

Semua orang menganggap Indah adalah wanita yang sangat licik. Ia bahkan menempatkan suaminya ke dalam penjara dan membuat hidup Keara menjadi lebih buruk dari pada neraka. Sebaliknya, ia dan putri kandungnya, Anya, bisa menikmati kesuksesan dan memiliki seluruh Keluarga Pratama.     

Di mata semua orang, ibu dan anak ini bagaikan ular yang menakutkan. Tetapi di hadapan mereka, tidak ada yang berani menyinggung Keluarga Atmajaya dan Keluarga Pratama.     

"Anya, rumor bisa membunuh orang. Mungkin kamu bisa menerima semuanya karena kamu kuat. Tetapi ibumu …" Raka ingin melanjutkan, tetapi menghentikan mulutnya.     

"Ibuku juga sangat kuat. Ia telah kehilangan putrinya lebih dari 20 tahun, tetapi ia tidak pernah menyerah. Ia selalu mencariku. Apa yang lebih menyakitkan dibandingkan kehilangan putrinya sendiri? Rumor ini bukanlah apa-apa dan tidak akan mengalahkannya. Dan akhir-akhir ini, aku selalu menemaninya dan tidak membiarkannya sendiri," kata Anya sambil tersenyum.     

Pada saat yang bersamaan, seorang pria yang mengenakan baju kurir dan memakai masker hitam sedang mengendarai motor ke arah mereka.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.