Dokter Hantu yang Mempesona

Kemarahan Keluarga Xu



Kemarahan Keluarga Xu

0

Setelah mendengar perkataan Feng Jiu, Guan Xi Lin melihat mereka dengan tatapan mata yang kosong. Dia merasa sedikit aneh. Kenapa tiba-tiba Feng Jiu membawa dua orang seperti itu?

"Naiklah!" Feng Jiu memberikan isyarat pada gadis muda itu untuk membawa adiknya masuk ke dalam kereta kuda.

"Baik," Gadis itu mengangguk dan segera naik ke kereta.

Guan Xi Lin menarik Feng Jiu ke samping dan mengecilkan suaranya.

"Jiu Kecil, kamu membawa dua orang itu pergi bersama kita? Pemuda itu terlihat sangat tidak sehat! Apakah semua akan baik-baik saja? Bagaimana kalau sesuatu yang terjadi di tengah jalan?"

"Jangan khawatir, semuanya akan baik-baik saja. Ayo kita pergi!" Ketika dia mengatakan hal itu, Feng Jiu baru sadar kalau tidak ada kusir di kereta kuda itu. Feng Jiu bertanya.

"Kakak, jangan bilang kamu berniat menyetir sendiri?"

"Yup, tenang saja. Aku bisa melakukannya walau hanya dengan satu tangan." Guan Xi Lin tersenyum lebar. Dia menyuruh Feng Jiu segera menaiki kereta kuda.

Guan Xi Lin baru naik setelah semua orang masuk ke dalam dan segera mengendarai kereta kuda menuju luar gerbang kota. Dia melakukan perjalanan kembali ke Kota Cloudy Moon.

Di sisi lain, Kota Cloudy Moon, Keluarga Xu.

'BAM!'

Di kursi Master, seorang pria paruh baya tiba-tiba menggebrak meja. Dia berdiri dengan ekspresi tidak percaya. Dia menatap penjaga yang berlutut di depannya dengan penuh amarah. Suaranya sangat keras.

"Apa? Apa katamu? Katakan sekali lagi!"

Aura penakluk dan kehadirannya yang kuat membuat wajah penjaga yang berlutut di bawahnya menjadi pucat. Hatinya dipenuhi dengan ketakutan. Tetapi pada saat yang sama, dia tak memiliki pilihan selain mengulangi perkataannya.

"La-lapor kepada Mas... Master. Kepala Kota Rock Forest mengirimkan orang kesini untuk memberitahu kita bahwa... bahwa mereka menemukan tiga mayat... Warrior, dan me-mereka curiga bahwa tiga orang itu berasal dari ke-keluarga Xu."

'BAM!'

Pria paruh baya itu terduduk kembali ke kursinya. Dia merasa putus asa. Pria paruh baya itu bertanya dengan penuh rasa tidak percaya:

"Bagaimana mungkin? Bagaimana mungkin? Dengan kemampuan Tetua Senior dan Tetua Keempat, bagaimana mungkin ada orang di kota seperti Kota Rock Forest yang mampu membunuh mereka?!"

Penjaga yang berlutut di bawah tidak berani menjawab. Tetapi tubuhnya tetap gemetar ketakutan.

"Siapa? Siapa yang membunuh mereka?" Tatapannya tiba-tiba menjadi haus darah saat menatap penjaga yang ada di bawahnya.

"Dua penjaga yang menemani mereka? Apakah mereka kembali?"

Penjaga yang sedang berlutut itu menjawab dengan suara gemetar.

"Itu... Tidak diketahui siapa yang membunuh mereka. Dan dua penjaga yang menemani mereka takut dihukum dan segera melarikan diri."

Tetua Senior, Tetua Keempat, dan Tuan Kedua telah terbunuh. Jika mereka berdua kembali, amarah Tuan bukanlah sesuatu yang mudah untuk dihadapi. Oleh karena itu, mereka tentu saja memilih melarikan diri karena sedang berada di luar.

"Bagus! Sangat bagus!"

Tangan pria paruh baya itu mengepal erat. Suaranya terdengar menyeramkan dan haus darah.

"Cepat cari tahu! Selidiki sampai dapat!"

[Keluarga Xu hanyalah keluarga tingkat menengah di Kota Cloudy Moon. Meskipun kekuatan mereka tidak bisa disandingkan dengan Delapan Keluarga Besar dan Empat Kemuliaan Besar, tapi mereka berhasil mempertahankan reputasi di tempat ini. Sekarang, dalam kurun waktu kurang dari satu bulan, putranya terbunuh, saudaranya terbunuh, bahkan Tetua Senior dan Tetua Keempat juga terbunuh!]

[Jika dia tidak mencari tahu siapa pelakunya, dia tidak bisa menerima semua ini!]

Di Kota Coudy Moon, pada suatu halaman rumah.

Dengan menggunakan pakaian serba hitam dan wajah yang luar biasa, Leng Shuang melihat sesosok orang di halaman yang menggunakan pakaian putih polos. Orang itu melakukan seni bela diri yang menenangkan. Pandangan matanya terlihat sangat tajam.

Adiknya sudah terbangun beberapa hari yang lalu. Pada malam itu juga, Leng Shuang menepati janjinya. Dia telanjang dan berbaring di kasur Feng Jiu. Pada saat itu, dia masih bisa mengingat saat-saat dimana Feng Jiu membuka selimut dan melihat tubuh Leng Shuang yang telanjang bulat. Feng Jiu benar-benar terkejut. Feng Jiu bingung apakah dia harus tertawa atau menangis.

Saat itu juga, Leng Shuang tahu bahwa Feng Jiu seorang wanita.

Tapi, kalau Feng Jiu tidak ingin menidurinya dan tidak tertarik dengan kecantikannya, kenapa Feng Jiu bersedia membantunya?

Tapi, karena Leng Shuang sudah menyerahkan hidupnya pada Feng Jiu, Feng Jiu akan menjadi Nona-nya. Itu intinya. Hal itu tidak akan berubah.

"Leng Shuang, apakah Kakakku sudah kembali?"


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.