Dokter Hantu yang Mempesona

0"Mm," Zhao Yang menjawab dengan tenang dan mengikutinya sampai ke istana gunung.     

Lelaki tua itu mengundang mereka masuk, lalu dia berkata, "Guru Tao sedang menunggu anda di dalam; silakan masuk."     

Xuanyuan Mo Ze melewati pintu dan berjalan masuk sambil memegang tangan Feng Jiu. Yang lain mengikuti sementara Feng Ye dan Zhao Yang berjalan paling akhir. Feng Ye memberi hormat kepada lelaki tua itu dengan patuh setelah dia melihat mereka masuk. "Paman Liu, kami telah kembali."     

Meskipun lelaki tua itu adalah pelayannya, namun istana ini jarang dihuni. Selain mereka, hanya ada Pelayan Liu dan beberapa murid yang menjalankan tugas. Mereka dekat dengan Paman Liu karena dia merawat mereka dengan baik. Mereka merasa bersalah saat melihatnya kali ini.     

Itu karena mereka membius Paman Liu sebelum mereka tergelincir menuruni gunung     

"Masuklah! Gurumu sedang menunggumu di dalam!" Paman Liu menatap mereka dengan tegas dan memberi isyarat agar mereka masuk.     

Sejujurnya, dia merasa lega melihat anak-anak ini aman dan sehat. Kedua anak ini masih sangat muda. Tapi anak sekecil ini berani turun gunung dengan mengambil keuntungan dari kekacauan yang dilakukan oleh Klan Iblis. Peristiwa itu membuatnya khawatir dalam waktu yang lama. Ketika dia melihat mereka lagi, kecemasannya langsung mereda.     

"Paman Liu, kami membawakanmu anggur yang enak. Kami akan mengirimkannya kepadamu nanti." Feng Ye tersenyum dan berbicara dengan riang. Kemudian, dia memimpin Zhao Yang masuk.     

"Anak-anak nakal!" Lelaki tua itu menggeleng dan memperingatkan mereka dengan pasrah. Kemudian, dia juga masuk, tapi dia tidak tinggal dekat dengan mereka dan berdiri di pojok belakang.     

Setelah Xuanyuan Mo Ze dan Feng Jiu masuk, tatapan mereka tertuju pada lelaki tua di kursi utama yang tampak tenang. Kultivasinya yang tersembunyi membuat mereka mengangguk dalam hati.     

Orang dengan sikap tenang itu adalah Guru Tao Surgawi. Sepertinya ini akan bermanfaat bagi Feng Ye dan Zhao Yang untuk menghormatinya sebagai guru mereka.     

"Feng Jiu memberi hormat kepada Guru Tao." Feng Jiu melangkah maju dan memberi hormat dengan cara yang alami.     

"Salam untuk Guru Tao Surgawi." Guan Xilin dan yang lainnya juga memberi hormat satu per satu, tapi Xuanyuan Mo Ze berdiri dengan tangan tergenggam di belakang punggungnya dan tidak memberikan hormat.     

Guru Tao Surgawi yang duduk di kursi utama langsung memandang Feng Jiu, lalu dia mengalihkan pandangan pada pria yang berdiri dengan tangan tergenggam di belakang punggungnya. Pria itu mengenakan jubah hitam dan membawa sikap seorang penguasa yang turun ke dunia. Dia pun mengangguk dengan penuh apresiasi.     

Dia mengalihkan pandangannya dan berkata kepada semua orang, "Tidak perlu terlalu sopan. Silahkan duduk."     

"Para murid tunduk pada Guru."     

Feng Ye dan Zhao Yang maju ke depan dan membungkuk dengan hormat kepada pria tua itu. Kedua anak laki-laki itu berlutut di tanah dan dahi mereka menempel di tanah. Kemudian, mereka mendongak dan menatap pria tua itu. Kegembiraan dan ketakutan bisa terdengar dalam suara kekanak-kanakan mereka.     

"Tuan, para murid telah kembali."     

"Murid nakal." Guru Tao menggelengkan kepalanya dan menatap mereka. "Aku meminta kalian untuk berkultivasi di pegunungan, tapi kalian justru turun gunung secara diam-diam. Apakah kalian menyadari kesalahan kalian?"     

Mereka berdua mengakui kesalahan mereka dan bersujud sekali lagi. "Tuan, murid-murid anda menyadari kesalahan mereka."     

Feng Jiu hanya tersenyum ketika dia melihat ini. Setelah mereka mengakui kesalahan mereka, dia memandang Guru Tao dan berkata, "Guru Tao, Feng Ye adalah Paman Kecil saya. Saya ingin tahu apakah kamu menyadarinya?"     

Guru Tao Surgawi membelai jenggotnya dan mengangguk. "Aku menyadarinya."     

Feng Jiu maju dan membungkuk lagi. "Mereka berdua turun gunung untuk menemukan saya, Guru Tao. Saya membawa mereka kembali kali ini karena dua alasan: satu, untuk membiarkan mereka mengakui kesalahan mereka, dan dua, untuk mengucapkan terima kasih kepada anda ... "