Dokter Hantu yang Mempesona

0Semua orang melihat dua lubang mengerikan pada wajah yang meneteskan darah itu. Mereka bisa melihat raut wajah maniak yang tidak tertutupi oleh topeng. Ketika ada dua lubang kosong yang penuh darah, itu membuat semua orang menjadi gemetar.     

Untungnya, ini terjadi pada pagi hari. Jika terjadi pada malam hari, orang-orang akan merasa lebih ketakutan.     

Pria itu menyerangnya seperti orang gila. Entah darimana dia mendapatkan belati. Dia melambaikan belati itu secara sembrono. Suara ujung belati yang tajam berdesing di udara sehingga telinga orang-orang menjadi geli.     

Tidak ada seorangpun yang bergerak. Mereka terpana dengan teror yang diakibatkan oleh kekejaman Feng Jiu.     

Dia adalah Dokter Hantu! Dokter Hantu yang sangat tenar! Dan... Anak itu berani mencungkil matanya?!     

Kejadian itu sama sekali tidak terduga. Sekarang, Dokter Hantu yang telah kehilangan matanya menjadi buta. Sekalipun dia sangat terampil dalam meracik obat-obatan, semua itu menjadi sia-sia saja sekarang...     

"Aku akan membunuhmu! Membunuhmu..."     

Pria itu melambaikan belati ke sembarang arah. Namun, tubuhnya tiba-tiba ditendang oleh Feng Jiu ke atas tanah.     

'Bam!!'     

"Uhh..."     

Pria itu berteriak kesakitan saat tubuhnya terjatuh ke atas tanah. Meskipun demikian, tidak ada orang yang membantunya. Saat ini semua orang sadar. Bahkan jika dia benar-benar Dokter Hantu, dia sudah tidak berguna sama sekali.     

Saat pria itu berusaha berdiri, Feng Jiu kembali mendorong tubuhnya ke atas tanah.     

"Bukankah kamu adalah Dokter Hantu? Hm? Hanya itu saja yang kamu punya?"     

Suara yang terdengar ringan itu mengandung aura tajam saat diucapkan oleh Feng jiu. Hanya dengan satu kaki, dia membuat orang yang ada di atas tanah itu tidak bisa bangkit lagi.     

Pria itu berteriak sekuat tenaga. Tapi dia sangat panik karena dia sudah tidak bisa melihat lagi. Perasaan tidak berdaya membuatnya menjadi gila. Dia mengumpulkan seluruh kekuatan spirit dalam tubuhnya untuk meledakkan diri dan membunuh Feng Jiu.     

Tapi ketika energi spirit di tubuhnya bergejolak, Feng Jiu langsung mendeteksi sebuah kejanggalan. Dia segera mengeluarkan kekuatan spirit dari satu tangannya untuk mengangkat pria itu dari tanah. Saat pria itu sedang berada di atas ketinggian, sebuah ledakan keras terdengar disertai dengan serpihan daging dan tetesan darah yang berjatuhan...     

Serigala Abu-abu dan Bayangan Satu bersembunyi dalam bayangan. Mereka mengamati kejadian itu sambil menelan ludah. Raut wajah mereka terlihat terkejut.     

[Oh, ibu!]     

[Aku tidak menduga bahwa Dokter Hantu akan sangat brutal. Saat dia menyerang, dia tidak akan pernah menahan diri.]     

Saat melihat kedua mata Dokter Hantu palsu telah dicongkel keluar dan mati karena ledakan, Serigala Abu-abu menepuk dadanya yang berdetak kencang sambil berpikir.     

[Dokter Hantu telah mengasihinya. Jika bocah itu ingin menjadi setan, aku pasti akan melakukan hal yang sama terhadap si Dokter Hantu palsu.]     

Saat itu juga, Serigala Abu-abu merasa beruntung karena tidak menjadi musuh bocah itu. Kalau tidak mungkin alat kelaminnya tidak hanya lemas beberapa hari, tapi akan benar-benar diiris!     

Di sisi lain, Bayangan Satu justru mengkhawatirkan Tuan yang sedang bersembunyi. Dia berpikir dalam hati.     

[Dokter Hantu punya kemampuan hebat dan caranya sangat brutal. Jika Tuan dan bocah itu benar-benar berhubungan, mungkin hubungan itu sama sekali tidak aman!]     

[Terlebih lagi, Dokter Hantu sangat rentan terhadap kekerasan. Bagaimana mungkin Tuan bisa mendominasi dia? Menurutnya, Tuan mungkin akan menjadi pihak yang didominasi.]     

Ketika pemikiran itu terlintas dalam benaknya, Bayangan Satu melirik Tuan Neraka. Dia bertanya sambil berbisik.     

"Tuan, apakah kita tidak akan memperlihatkan diri?"     

[Hanya bersembunyi di sini... Apakah ini adalah ide yang bagus?]     

"Perhatikan apa yang akan terjadi selanjutnya."     

Tatapan Tuan Neraka tertuju pada sosok berpakaian merah yang memikat. Mungkin karena ini adalah pertama kalinya dia melihat sisi kejam gadis itu, dia ingin lebih mengenali sisi yang belum dia ketahui dari gadis itu.