Dokter Hantu yang Mempesona

Amarah Keluarga Liu yang Terbakar



Amarah Keluarga Liu yang Terbakar

0Tanpa mereka tahu, di dalam Kediaman Liu, seorang pria tua yang cemas sedang berlari menuju ke rumah utama. Dia berlari sambil berteriak.     

"Ketua Keluarga! Ketua Keluarga! Ada masalah besar! Celakalah kita!"     

Suara pria tua itu menggema di dalam Kediaman Liu dan menarik perhatian orang-orang yang ada di dalamnya. Mereka segera keluar dan mencari tahu apa yang sedang terjadi.     

Sedangkan di dalam halaman utama, Ketua Keluarga sedang berbicara dengan dua Tetua. Dia cukup terkejut ketika mendengar suara dari luar.     

"Bukankah itu suara Pak Tua Keempat?" Salah satu Tetua berbicara. Dia melirik Ketua Keluarga yang sedang duduk di kursi utama lalu melanjutkan ucapannya.      

"Aku akan keluar untuk mencari tahu."     

Namun saat dia baru berdiri dan belum keluar dari pintu, seseorang masuk dengan tergesa-gesa.     

"Ketua Keluarga, ada masalah besar! Tetua Ketiga telah meninggal!"     

Saat ucapannya terdengar, wajah ketiga orang di dalam ruangan langsung berubah drastis.     

"Apa? Bagaimana mungkin?!"     

Ketiga pria itu berbicara secara bersamaan. Suara mereka terdengar tidak percaya dan sangat terkejut.     

"Benar-benar sudah tewas! Beberapa saat yang lalu, dia sudah meninggal! Selain itu, cahaya kehidupan Tuan Muda Tertua juga hampir padam. Saya khawatir kalau situasinya akan menjadi sangat buruk sekarang!"     

Setelah mendengarnya, Ketua Keluarga Liu berjalan keluar dengan cepat. Dia berteriak dengan lantang.     

"Penjaga! Penjaga! Kemana perginya Tetua Ketiga dan Tuan Muda Tertua? Apakah ada yang tahu?"     

Suaranya menggema di seluruh kediaman. Seorang penjaga bergegas lari untuk melaporkan kejadian ini.     

"Lapor Ketua Keluarga. Para penjaga yang mengikuti Tuan Muda Tertua ingin memberitahu bahwa Tuan Muda mendapatkan masalah di Serambi Awan Termahsyur. Tetua Ketiga kebetulan mendengarnya saat beliau berada di halaman depan. Setelah itu, beliau langsung pergi ke sana."     

Raut wajah Ketua Keluarga berubah menjadi suram. Dia langsung berbicara pada ketiga Tetua di belakangnya.     

"Aku akan pergi ke Serambi Awan Termahsyur lebih dulu. Bawalah anak buah kalian untuk mengelilingi tempat itu. Orang yang membunuh Tetua Ketiga tidak boleh lepas sekarang!"     

"Baik!" Ketiga Tetua segera menjawabnya. Setelah melihat Ketua Keluarga mengumpulkan energi Qi dan melompat, mereka langsung mengumpulkan anak buah dan bergegas menuju Serambi Awan Termahsyur...     

Serambi Awan Termahsyur.     

Saat semua orang di sana menatapnya, Feng Jiu segera mendekat ke samping Pak Tua Putih. Dia menepuk kepala kuda itu sambil berkata.      

"Pak Tua Putih, ayo pergi."     

Kali ini, mereka hanya bisa melihat pemuda berpakaian merah itu sedang memegang tali kendali kuda sambil berjalan keluar arena. Tidak ada yang berani menghentikannya. Manajer Serambi Awan Termahsyur bahkan hanya berdiri di tempat sambil melihat pemuda itu pergi dari hadapannya.     

Dia mengerti bahwa dia tidak perlu menghentikan pemuda itu. Lagipula, pemuda itu tidak akan bisa keluar dari tempat ini.     

Semua orang melihat Feng Jiu menarik tali kendali. Dia membawa kuda gemuk itu berjalan keluar arena dan berjalan dari pintu utama Serambi Awan Termahsyur.     

Hampir semua orang menatap kepergiannya. Setelah membunuh Tetua Ketiga dan melumpuhkan Tuan Muda dari Keluarga Liu, apakah pemuda itu masih bisa keluar dari tempat ini hidup-hidup?     

Saat Feng Jiu hampir keluar, raungan dari jarak jauh yang dipenuhi oleh kemarahan menggema di udara. Suara itu mengandung aura yang sangat kuat.     

"Siapa yang berani membunuh Tetua dari Keluarga Liu?! Cepat keluarlah!"     

Kemarahan yang mengguncang surga ditambahkan dengan aura yang sangat kuat muncul bersamaan dengan raungan. Dalam sekejap, udara di sekitar terasa sesak. Aura yang kuat serta raungan yang memekakan telinga membuat warga di luar Serambi Awan Termahsyur kabur dari sana. Mereka takut terlibat hanya karena bertindak ceroboh.     

Pada saat yang sama, ketika Ketua Keluarga datang, ketiga Tetua yang berada di belakang bergegas datang bersama dengan seratus penjaga. Tim pria yang ganas membuat para penonton membuka jalan lebar untuk mereka.     

Jalan yang semula ramai tiba-tiba menjadi sepi karena peristiwa yang mendadak terjadi. Mereka semua menahan nafas saat melihat tim penjaga Keluarga Liu berkumpul di Serambi Awan Termahsyur. Para tim penjaga segera berpencar menjadi dua dan mengelilingi Serambi Awan Termahsyur.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.