Dokter Hantu yang Mempesona

Langsung Membunuh



Langsung Membunuh

0Semua orang melihat Tuan Muda Liu yang terlipat menjadi bola di atas tanah. Entah bagaimana caranya sampai seluruh tubuhnya bisa tertekuk dan terlipat. Tapi tangan dan kakinya berputar ke belakang punggungnya. Lehernya bahkan terkulai ke samping. Seluruh tulang di tubuhnya sepertinya patah saat dia terlipat menjadi bola.     

Bukan hanya itu, meridian di tubuhnya juga masih berkedut. Urat nadinya yang berwarna hijau terlihat berdenyut satu demi satu. Dagu bawahnya patah. Dia tidak bisa berbicara dan hanya bisa mengeluarkan suara yang tidak jelas sambil meneteskan air liur.     

Saat melihat Tuan Muda Liu yang sangat bersemangat menjadi seperti itu, semua orang terkejut.     

[Apakah pemuda itu ingin melawan Keluarga Liu? Dia berani menghancurkan tulang di tubuh Tuan Muda Liu menjadi seperti itu. Kematian bahkan menjadi lebih baik daripada kondisinya sekarang. Ini... Jika ini dilihat oleh orang-orang dari Keluarga Liu, kemarahan seperti apa yang akan mereka rasakan?]     

Pria paruh baya yang berdiri di samping melihat seluruh kejadian dengan raut wajah yang ketakutan. Dia hanya bisa menelan ludah karena sangat terkejut.     

[Serangan dari pemuda berpakaian merah itu sangat mengerikan!]     

Membunuh seseorang hanya perlu memenggal kepala. Tapi pemuda berpakaian merah itu menghancurkan seluruh tulang pada tubuh Tuan Muda Liu. Entah teknik apa yang dia gunakan untuk membuat tubuh Tuan Muda Liu sampai menjadi seperti itu. Walaupun Tuan Muda Liu masih hidup, tapi menurut semua orang, dia lebih baik mati daripada menjadi seperti sekarang.     

"Pak Tua Putih. Ayo." Feng Jiu menepuk Kuda Naga yang menunggu di sampingnya. Dia ingin pergi sekarang.     

Namun, bagaimana bisa Feng Jiu pergi dengan mudahnya?     

"Tuan Muda, saya khawatir anda tidak akan bisa pergi begitu saja."     

Pria paruh baya itu mulai berbicara saat melihat tubuh Tuan Muda Liu yang berkedut. "Orang-orang dari Kediaman Liu belum tiba. Jika Tuan Muda pergi dari sini sekarang, kami akan sulit memberikan penjelasan."     

Saat mendengarnya, Feng Jiu berhenti berjalan. Dia menoleh pada pria paruh baya itu dan berbicara sambil mengangkat alisnya. "Apakah kamu ingin menghentikan aku?"     

Pria paruh baya itu baru akan membuka mulut ketika raungan penuh amarah terdengar dari luar. Suara itu memiliki aura yang sangat kuat sehingga seluruh bebatuan di arena bergetar.     

"Siapa yang berani melukai anggota Keluarga Liu??"     

Pria tua berpakaian abu-abu muncul dalam sekejap. Ketika dia melihat tubuh Tuan Muda Liu yang terkulai dan terlipat di tanah, dia menjadi sangat marah. Aura mengintimidasi langsung memancar dari tubuhnya.     

"Siapa?! Siapa yang berani melumpuhkan anggota Keluarga Liu kami?!!"     

Tatapannya yang tajam dan mengerikan tertuju pada seluruh arena. Kemudian tatapannya berhenti pada sosok pemuda yang berpakaian merah di sana. Ada seorang pria paruh baya di sana. Dia tahu bahwa pria paruh baya itu adalah manajer Serambi Awan Termahsyur. Dia tidak mungkin melukai anggota Keluarga Liu. Kalau begitu, hanya pemuda berpakaian merah itu yang mungkin melakukannya!     

Target sudah ditentukan. Dia menarik telapak tangannya. Ada aliran Qi yang berbentuk cakar tiba-tiba menyerang Feng Jiu. Cakar itu tertuju tepat pada leher Feng Jiu. Serangan itu membuat semua orang merasa ketakutan.     

Feng Jiu sedang membelakangi pria tua berjubah abu-abu itu. Kedua matanya yang sedikit menunduk terlihat tajam. Hanya dengan satu jentikan jari, belati tajam muncul di tangannya. Sosok berpakaian merah itu langsung melesat sambil menusukkan belati tajam pada pria tua berjubah abu-abu.     

'Sszzz!'     

Suara hembusan angin terdengar. Pria tua berjubah abu-abu itu langsung menarik telapak tangannya. Dia menekan luka dalam di pergelangan tangannya. Tatapannya yang tertuju pada Feng Jiu terlihat semakin suram.     

Sudut bibir Feng Jiu melengkung sehingga membentuk senyuman. Namun senyuman itu tidak sampai pada kedua matanya. "Aku rasa orang tua sepertimu sudah bosan hidup!"     

Setelah ucapannya terdengar, sosok berpakaian merah itu langsung melesat ke depan tanpa aba-aba apapun. Kecepatannya yang tinggi membuat orang-orang di luar arena terbelalak karena kaget.     

'Swooosh!'     

Hembusan angin melaju dengan kencang. Tetesan-tetesan darah berhamburan. Satu sosok terjatuh ke atas tanah. Sampai dia mati, sepasang mata yang terbelalak itu dipenuhi oleh ketakutan. Tampaknya sosok itu mati dalam kondisi yang sangat kesal...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.