Dokter Hantu yang Mempesona

Niat Ingin Membunuh



Niat Ingin Membunuh

0"Oof!"     

Pria berjubah brokat itu tersungkur ke atas tanah sambil mengerang. Rasa sakit yang menusuk di bawah perutnya akibat tendangan itu membuat dahinya penuh dengan keringat. Dia ingin berdiri, tapi dia sadar kalau dia tidak bisa mengumpulkan kekuatan pada saat itu.     

Kerumunan orang yang melihat kejadian itu langsung terdiam karena mereka merasa tidak percaya. Lagipula, pria itu adalah anggota Keluarga Liu. Kekuatan kultivasinya termasuk mencolok di antara orang-orang yang sebaya dengannya. Tapi saat itu, dia tersungkur ke atas tanah dan tidak berdaya hanya karena satu tendangan dari pemuda berpakaian merah. Jadi, bagaimana mungkin mereka tidak terkejut?     

Saat pria paruh baya itu melihat pemuda berpakaian merah menendang, tatapannya berubah. Kedua matanya terlihat terkejut. Dia pun kembali mengamati pemuda berpakaian merah itu.     

Pemuda berpakaian merah itu sepertinya menyadari tatapannya. Pemuda itu langsung menoleh pada pria paruh baya dengan tatapan yang tajam. Saat itu juga, dia sepertinya melihat ilusi bahwa orang yang berdiri di depannya bukanlah pemuda berpakaian merah melainkan seorang raja!     

Tekanan serta aura tajam yang memancar dari kedua matanya membuat jantungnya berdegup dengan kencang. Jika pria paruh baya itu semula merasa bahwa pemuda itu adalah anggota bangsawan, saat itu juga dia sadar bahwa latar belakang pemuda itu tidak biasa!     

Hal seperti itu membuat raut wajahnya menjadi lebih ramah. Dia pun berkata.     

"Kenapa Tuan Muda tidak ingin membahas masalah ini?" Pada saat yang bersamaan, tangannya memberikan isyarat mengundang.     

Namun saat itu, pemuda berjubah brokat berdiri dengan raut wajah suram.     

"Pergi? Kamu ingin pergi ke mana? Kamu pikir Keluarga Liu bisa dianggap remeh? Kamu ingin pergi setelah menendang aku? Itu tidak mungkin!"     

Saat dia selesai berbicara, energi spirit di seluruh tubuhnya melonjak dan angin tajam terbentuk di telapak tangannya. Tubuhnya langsung melaju ke arah Feng Jiu. Pada saat yang bersamaan, angin tajam di tangannya menebas ke arah Feng Jiu.     

Feng Jiu semula berniat mengikuti pria paruh baya itu berjalan menuju ke pintu keluar, namun dia menyadari ada belati Qi dari belakangnya. Saat dia berbalik, dia melihat belati Qi itu tertuju padanya. Dia hanya bisa mendengar suara angin yang berhembus ketika melewatinya. Dia menghadang serangan itu dengan kekuatan Qi miliknya. Lengan bajunya robek sehingga pergelangan tangannya yang seputih salju terlihat.     

Kulit seputih salju itu terlihat sangat lembut dan mungkin akan terkoyak hanya dengan satu serangan. Itu membuat beberapa pria bernafas terengah-engah. Satu per satu melihat wajah pemuda berpakaian merah yang sangat tampan itu. Mereka diam-diam berpikir.     

[Wajah pemuda itu sangat luar biasa. Jika dia adalah wanita, maka kecantikannya pasti akan mengguncang kota.]     

Feng Jiu hanya merasa bahwa wajahnya sedikit sakit. Dia mengangkat jarinya untuk mengusap wajahnya secara perlahan dan tetesan darah menyebar di jari-jarinya...     

Saat melihatnya, ujung bibir Feng Jiu perlahan-lahan merekah sehingga membentuk senyuman iblis yang mempesona. Senyuman itu sama seperti bunga poppy yang mekar di bawah hembusan angin musim semi. Sangat indah namun juga berbahaya...     

Tatapan Feng Jiu menyipit. Aura pembunuh memancar dari tubuhnya! Namun, pria berjubah brokat itu sepertinya tidak menyadarinya. Dia telah terpesona dengan senyuman iblis yang merekah dari bibir pemuda yang ada di hadapannya. Kedua matanya bahkan dipenuhi oleh gairah yang menutupi amarahnya.     

Namun pria paruh baya dari Serambi Awan Termahsyur sangat terkejut. Khususnya ketika dia mendeteksi aura pembunuh yang memancar dari tubuh pemuda berpakaian merah itu. Dia merasa semakin takut. Saat dia baru membuka mulutnya, dia melihat pemuda berpakaian merah itu melesat dengan cepat menuju pria berjubah brokat. Kecepatannya sangat tinggi sehingga dia tidak bisa menghentikannya...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.