Dokter Hantu yang Mempesona

Memborong dan Melarikan Diri



Memborong dan Melarikan Diri

0"Ini adalah Artefak Roh tingkat empat. Harganya empat ratus dua puluh ribu koin emas." Penjaga toko berdiri di samping. Dia berbicara sambil melirik mereka berdua.     

"Aku ingin tahu jenis Artefak Roh seperti apa yang Tuan Muda cari? Saya akan membantu menjelaskannya kepada anda."     

Setelah mendengar harganya, Feng Jiu mengalihkan pandangannya dan berbicara kepada penjaga toko. "Aku ingin membeli baja. Aku ingin tahu apakah ada baja di sini?"     

"Tentu saja ada. Mohon Tuan Muda mau menunggu sebentar." Penjaga toko memanggil seseorang dan memberikan perintah kepadanya. Orang itu segera membawakan sepotong baja besar.     

"Tuan Muda, apakah ini sudah cukup untuk anda? Jika tidak, kami masih punya lebih banyak lagi di belakang."     

"Berapa harganya?" Feng Jiu memandang sepotong baja itu dengan cermat. Dia berpikir bahwa baja itu tidak berbeda dengan logam biasa.     

Penjaga toko menjawabnya sambil tertawa.     

"Hoho, ini bukanlah sesuatu yang sangat berharga. Untuk potongan sebesar ini harganya hanya sepuluh koin emas saja."     

Setelah mendengarnya, Feng Jiu pergi ke samping dan berbisik kepada Ling Mo Han.     

"Paman, apakah itu benda asli?"     

Ling Mo Han meliriknya dan beratnya.     

"Apakah kamu berniat membelinya dan mempelajari cara menempa artefak?"     

"Benar! Awalnya aku berpikir bahwa aku ingin membeli tungku eliksir. Tapi benda itu terlalu mahal sehingga aku tidak mampu membelinya. Jadi aku ingin mempelajari keahlian itu. Entah apakah aku bisa menempa tungku eliksir. Bagaimana menurut Paman? Apakah ideku bagus?"     

Saat melihat Feng Jiu yang sangat senang, Ling Mo Han diam-diam menggeleng. Dia pergi ke samping meja kasir, lalu menunjuk tungku eliksir sambil berbicara kepada penjaga toko.     

"Bawakan ini untuk dia."     

"Hoho, tentu saja." Penjaga toko menjawabnya sambil tersenyum. Saat dia akan mengeluarkan tungku eliksir itu, suara pemuda berpakaian merah terdengar.     

"Tidak perlu. Aku hanya akan membeli bahan-bahan untuk mempelajari bagaimana cara menempa artefak. Aku yakin aku bisa menempanya sendiri."     

Penjaga toko tersenyum saat berkata. "Hoho, penempaan artefak tidaklah semudah itu. Agar bisa berhasil menempa tungku eliksir tingkat empat, sangat mustahil jika anda tidak mempunyai pengalaman minimal sepuluh tahun."     

Feng Jiu tersedak saat membaca kata-kata di bawah tungku eliksir.     

'Artefak Roh tingkat satu, harga: dua juta delapan ratus ribu koin emas.'     

"Paman, yang ini terlalu mahal. Aku tidak mampu membelinya."     

Tatapan Ling Mo Han tertuju padanya. "Rumah Seratus Harta Karun menerima barter."     

"Aku tidak punya apa pun yang senilai itu. Tapi Paman, mari kita bahas ini sebentar."     

Feng Jiu mendekati Ling Mo Han. Dia berbisik dengan malu-malu.     

"Kita sudah sangat akrab, maukah kamu meminjamkan uang untukku?"     

Saat melihat wajah manis yang mempesona itu, jantung Ling Mo Han berdegup kencang. Nafasnya terengah-engah saat mencoba mengalihkan pandangannya. Karena dia menahan diri untuk tidak memeluknya, suaranya menjadi terdengar serak.     

"Meminjam dariku akan dikenakan bunga."     

Kedua mata Feng Jiu melihat perubahan dalam diri Ling Mo Han. Kemudian, tatapannya terlihat berkilat. Dia pun berbicara sambil tersenyum.     

"Kalau begitu, bunga."     

Setelah itu, Feng Jiu mengambil kartu kristal ungu yang diberikan padanya dan membeli banyak barang. Dia menyimpan semua barang itu dalam ruang dimensi sambil tersenyum tidak berdaya.     

"Paman, ayo pergi!" Feng Jiu berbicara sambil tersenyum lebar. Namun kemudian, raut wajahnya berubah.     

"Aduh!"     

Ling Mo Han mengerutkan alisnya saat melihat wajah Feng Jiu yang terlihat suram sambil mencengkram perutnya. Dia segera bertanya. "Ada apa?"     

"Perutku sakit!"     

Wajah Feng Jiu terlihat pucat dan meringis. Dia menoleh pada penjaga toko.     

"Penjaga toko, apakah ada toilet di sini?"     

Penjaga toko agak terkejut, tapi dia segera mengangguk dan berkata. "Ada di belakang."     

Feng Jiu menatap Ling mo Han dan berbicara sambil meringis.     

"Paman, sepertinya aku salah makan dan harus pergi ke toilet sekarang. Bisakah kamu menungguku di sini sebentar?"     

"Tentu saja!" Ucap Ling Mo Han. Kemudian, dia melihat Feng Jiu berlari ke bagian belakang toko.     

Namun setelah menunggu selama hampir satu dupa[1][1], Ling Mo Han tidak juga melihat Feng Jiu kembali. Dia menyadari sesuatu dan segera berlari ke bagian belakang toko...     

[1] Satu dupa biasanya membutuhkan waktu 20 hingga 30 menit untuk terbakar habis dan dapat digunakan untuk menentukan waktu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.