Dokter Hantu yang Mempesona

Tuan Neraka Bermuka Dua!



Tuan Neraka Bermuka Dua!

0Ling Mo Han membalikkan badannya. Dia melihat sosok berpakaian merah yang berlari ke arahnya dengan cepat. Tanpa sadar hatinya bahagia namun raut wajahnya terlihat acuh dan bingung.     

"Kamu?"     

"Ini aku! Si Hantu!" Feng Jiu berkedip padanya. Wajahnya terlihat sangat gembira saat bertanya.     

"Paman, kenapa kamu di sini?"     

Raut wajah Ling Mo Han terkejut setelah mendengarnya. "Kamu adalah Dokter Hantu?"     

Kemudian, dia memelankan suaranya sambil melihat sekeliling. "Wajahmu..."     

"Heheh, sudah sembuh! Bagaimana? Bukankah ketampananku tak tertandingi?" Feng Jiu bertanya dengan narsis sambil tertawa.     

Tatapan tajam Ling Mo Han tertuju pada kulit wajah Feng Jiu yang seputih salju. Senyuman terlihat dari kedua matanya. Dia kemudian berbicara dengan serius.     

"Mm, sangat mengejutkan."     

Feng Jiu melihat sekelilingnya sebelum berkata. "Ada orang yang sedang mencariku. Kita tidak aman kalau ada di jalanan. Mari cari tempat untuk duduk dan mengobrol! Aku akan mentraktirmu. Bagaimana menurut Paman?"     

"Baiklah." Ling Mo Han mengangguk setuju. Tanpa sadar, sudut bibirnya melengkung ke atas.     

"Kalau begitu, ayo kita pergi! Ada restoran di depan!" ucap Feng Jiu sambil menuntun Ling Mo Han menuju ke restoran.     

Setelah mereka berdua pergi, Serigala Abu-abu dan Bayangan Satu muncul dari balik bayangan. Mereka melihat kejadian itu sambil terbelalak tidak percaya.     

Kemudian Serigala Abu-abu bergumam.     

"Tuan bilang kalau dia punya cara untuk membuat Dokter Hantu muncul. Aku tidak menyangka cara itu sangat efektif sehingga dia benar-benar muncul!"     

Bayangan Satu mendecakkan lidahnya sebelum berkata. "Tuan ternyata bermuka dua. Aku tidak menyangka bahwa Tuan bisa memikirkan ide seperti itu. Dengan demikian, jika Tuan ingin menjual Dokter Hantu, maka Dokter Hantu mungkin akan membantu Tuan menghitung uangnya."     

Ketika memikirkan kembali raut wajah Tuan Neraka yang tulus dan acuh tak acuh sebelumnya, Bayangan Satu merasa agak jijik. Dia pun berpikir dalam hati.     

[Tuan pasti merasa sangat gembira sekarang. Aku tidak menduga bahwa Tuan bisa terlihat sangat terkejut.]     

"Apakah kita harus mengikuti dan mengawasi mereka?" Serigala Abu-abu bertanya pada Bayangan Satu sambil menyikutnya.     

"Mengikuti mereka?" Bayangan Satu meliriknya sekilas. "Apakah kamu tidak khawatir kalau kamu merusak rencana Tuan?"     

Setelah mendengar hal itu, Serigala Abu-abu memikirkannya sejenak. Kemudian dia bertanya.     

"Haruskah kita kembali?"     

"Mm, ayo kita pergi! Dokter Hantu agak jeli! Jika kita mengikuti mereka, maka kita pasti langsung ketahuan. Kita bisa kembali lebih dulu dan menunggu kabar dari Tuan," jawab Bayangan Satu. Setelah itu, dia pergi bersama dengan Serigala Abu-abu.     

Di sisi lain, Feng Jiu dan Ling Mo Han mengunjungi restoran. Mereka memesan kamar pribadi.     

Setelah memesan beberapa makanan, Feng Jiu lalu bertanya.     

"Paman, apakah kamu tidak kembali ke Akademi Starry Cloud? Kenapa kamu berada di Kota Six Path?"     

Ling Mo Han menjawabnya sambil menuangkan anggur.     

"Meskipun aku adalah guru dari Akademi Starry Cloud, aku menikmati hak istimewa dan tidak perlu terus berada di akademi."     

Dia mengisi cangkir Feng Jiu dan bertanya.     

"Kamu bilang ada orang yang mencarimu, apakah mereka berasal dari Istana Neraka?"     

"Benar, itu adalah mereka. Tuan Neraka itu seperti arwah gentayangan yang tidak bisa dilepaskan. Aku berhasil melarikan diri. Tapi aku berpapasan dengannya saat ke sini. Untung saja, aku bisa menyelinap lagi." Feng Jiu terus berbicara dengan gembira.     

"Untuk menemukan seseorang di Kota Six Path, bahkan jika dia adalah Tuan dari Istana Neraka, sepertinya itu tidak mudah."     

[Arwah gentayangan yang tidak bisa dilepaskan?]     

Sudut bibir Ling Mo Han melengkung ke atas.     

"Menurut kabar, Tuan Neraka itu sangat misterius. Banyak orang yang belum pernah melihat wajah aslinya. Kamu telah ditangkap dalam waktu yang lama, apakah kamu mendapat kesempatan untuk melihatnya?"     

"Aku memang melihatnya. Meskipun aku seharusnya tidak memberitahu hal ini, tapi penampilannya bisa membuat orang lain meneteskan air liur. Tapi dia terlalu berbahaya. Dia hanya bisa diamati dari kejauhan, bukan untuk disentuh dari jarak dekat."     

Feng Jiu menghela nafas berat sambil menggeleng. Raut wajahnya terlihat sangat menyesal.     

Ling Mo Han merasa sudut bibirnya berkedut setelah mendengarnya. Dia mencuri pandang pada wanita yang penuh nafsu namun pengecut itu. Kemudian dia tersenyum pada dirinya sendiri.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.