Dokter Hantu yang Mempesona

Kuda yang Gemuk!



Kuda yang Gemuk!

0Namun, kedua orang tua lainnya tidak berusaha bersikap sopan sama sekali. Mereka membuat komitmen yang sama.     

Feng Jiu tersenyum saat melihatnya. Dia menepuk kedua kepalan tangannya untuk memberikan salam. Kemudian, dia berbicara dengan sopan.     

"Saya berterima kasih atas perhatian para Senior di sini. Junior anda akan mengingat semua ucapan anda. Namun karena saya masih ada urusan yang harus saya selesaikan, maka saya tidak bisa tinggal di sini lebih lama lagi. Senior sekalian, Wakil Ketua Guan, Junior akan pergi sekarang."     

"Baiklah, baiklah. Pergilah sekarang!" Pak Tua Guan melambaikan tangan sambil menyipitkan matanya. Dia khawatir jika Feng Jiu lebih lama lagi tinggal di sini, entah trik macam apa yang akan digunakan oleh ketiga orang tua itu untuk mendapatkannya. Jadi, Pak Tua Guan bergegas menyuruhnya pergi.     

Saat melihatnya, Feng Jiu ingin segera pergi.     

Salah satu dari mereka menepuk pahanya dengan keras setelah sosok Feng Jiu sudah tidak terlihat. Dia tiba-tiba berseru. "Ah! Coba Lihat! Kita bahkan melupakan masalah yang sesungguhnya! Kita belum menanyakan bagaimana dia bisa masuk ke hutan pelatihan. Tapi kita malah membiarkannya pergi!"     

Setelah mendengar hal itu, orang tua yang lain tiba-tiba mengingatnya. Namun mereka terlalu kagum dengan peningkatan level Feng Jiu sehingga mereka melupakan segalanya. Sekarang, ketika Feng Jiu sudah pergi, tidak ada gunanya membahas hal itu lagi.     

Hanya Pak Tua Guan yang sedang mengelus jenggotnya sambil berpikir dengan serius. Tatapannya tertuju ke arah di mana Feng Jiu pergi. Dia pun berpikir dalam hati.     

[Kenapa aku merasa bahwa kami telah dipermainkan oleh dia? Apakah dia sungguh ingin bergabung dengan Akademi Starry Cloud?]     

Di sisi lain, Feng Jiu telah sampai di jalur pegunungan. Dia menghela nafas lega lalu tersenyum lebar.     

"Untung saja aku berhasil kabur dengan cepat. Kalau tidak, aku tidak tahu bagaimana caranya keluar dari situasi itu!"     

Dia menatap jalur pegunungan yang terlihat tidak berujung. Kemudian dia bergumam.     

"Dalam kultivasi Keabadian, seseorang bisa memerintah dan mengendalikan pedang setelah mencapai tingkat Foundation. Sedangkan dengan kekuatan mistik, seseorang bisa melakukan perjalanan dengan pedang setelah mencapai tingkat Martial Ancestor. Walaupun aku punya kekuatan mistik dan spirit, tapi aku tidak bisa mengendalikan pedang untuk terbang sekarang. Kalau saja aku bisa mendapatkan artefak terbang ajaib... maka aku tidak perlu berjalan kemana-mana."     

Feng Jiu tidak punya pilihan selain berjalan maju. Dia juga melakukan Cloud Tracing Steps untuk berjalan melewati udara ketika bergerak...     

Hingga akhirnya, dia melihat pemandangan yang aneh di depannya.     

Seekor kuda putih gemuk sedang berjalan mundur secara perlahan. Di punggung kuda putih itu, ada seorang pemuda berpakaian hijau yang sesekali menjepit kedua kakinya di antara perut kuda itu. Dia sepertinya sedang berusaha sangat keras untuk menjinakkan kuda itu sambil memegang tali kendali.     

"Pak Tua Putih, bisakah kamu maju?! Ketika sampai di kota yang ada di depan, aku akan menyiapkan makanan untukmu, oke?"     

'Cih!'     

Kuda itu menggeleng sambil mendengus. Nafas kuda itu terasa panas. Dilihat dari gerakan kepalanya, Feng Jiu yang sedang berjalan di belakang mereka menyadari bahwa itu bukanlah kuda biasa. Ada dua tanduk yang baru tumbuh pada dahi kuda itu.     

"Pak Tua Putih, biarkan aku memberitahumu.. Jika kamu tidak patuh, maka aku akan menghajarmu!"     

Raut wajah pemuda itu terlihat mengintimidasi. Dia pun mengambil cambuk yang tergantung di pinggangnya dan bergerak seolah-olah ingin mencambuk kuda itu. Namun, cambuknya baru menghentak dengan keras di udara ketika kaki belakang kuda itu tiba-tiba menendang dan melemparkan pemuda itu dari punggungnya.     

"Ahhh!"     

Pemuda itu panik dan ingin menjepitkan kedua kakinya di perut kuda itu. Namun lemparan itu terlalu kuat, maka dia langsung terjatuh ke tanah. "Aduh!"     

"Pak Tua Putih! Kamu berani melemparku? Kamu... tunggu. Lihat saja nanti! Ketika sampai di kota, aku akan menjualmu!" Pemuda itu berbicara dengan kasar sambil berdiri. Dia merasa telapak tangannya sangat sakit karena tergores oleh pasir dan bebatuan.     

Saat melihatnya, Feng Jiu tidak bisa menahan tawanya yang terbahak-bahak. Dia berjalan maju sambil menepuk pantat kuda putih itu.     

"Kuda yang sangat gemuk! Dia ia bisa berjalan mundur? Aneh sekali."     

Ketika pemuda itu melihat Feng Jiu, dia agak kaget. Dia memegang tali kendali dengan erat lalu bertanya dengan penuh waspada. "Siapa kamu?"     

Saat itu, kuda itu menoleh ke belakang dan menatap Feng Jiu dengan mata yang berbinar. Kuda itu mendekati Feng Jiu, mengulurkan lidah dan ingin menjilat wajahnya. Feng Jiu sangat terkejut sehingga dia langsung mundur.     

"Wow! Aku hanya membelaimu satu kali. Tapi kamu sudah memikirkan yang tidak-tidak ya?!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.