Dokter Hantu yang Mempesona

Memulihkan Wajah!



Memulihkan Wajah!

0Di dalam Hutan Pelatihan, si Gemuk mengantarkan Feng Jiu menuju mata air. Sebenarnya, itu hanyalah sungai kecil yang tersembunyi di balik semak belukar.     

"Jiu Kecil, di sinilah tempatnya. Kita bisa mandi sebentar dan ganti baju." Si Gemuk berbicara sambil mulai melepaskan pakaiannya.     

Ketika melihatnya, Feng Jiu segera memalingkan pandangannya.     

"Kalau begitu, kamu harus mandi sendiri di sini! Aku akan pergi ke hulu sungai." Kemudian, Feng Jiu segera berjalan ke hulu.     

Si Gemuk merasa agak terkejut. Kemudian, dia mengeluh.     

"Kamu pergi ke hulu? Bukankah itu artinya bahwa aku akan mandi dengan air bekas yang kamu pakai untuk mandi?"     

"Aku tidak mandi. Aku hanya mencuci muka dan ganti baju," jawab Feng Jiu. Dia memalingkan pandangannya lagi sambil berkata. "Kamu tidak perlu mengikutiku."     

"Eh... Baiklah!"     

Meskipun kebingungan, tapi si Gemuk tidak mengikuti Feng Jiu dan segera kembali ke sungai kecil untuk mandi. Lagipula, tempat itu tidak aman.     

Feng Jiu memeriksa sekelilingnya. Setelah memastikan tidak ada orang, dia melepaskan bajunya yang ternoda oleh darah dan menggantinya dengan jubah bersih. Kemudian, dia kembali ke sungai untuk mengambil air dan membersihkan salep yang ada di wajahnya. Akhirnya, Feng Jiu memperlihatkan wajah aslinya.     

Dengan menggunakan permukaan air yang begitu jernih sebagai cermin, Feng Jiu bisa melihat wajah yang sangat cantik dan tak tertandingi. Dia juga melihat kulit seputih salju dan bercahaya serta mempesona. Bekas luka di wajahnya menghilang tanpa bekas sehingga wajahnya terlihat begitu indah dan tidak tertandingi.     

Feng Jiu hanya tersenyum tipis. Senyuman itu terlihat tiga persen menawan seperti iblis, serta tujuh persen terlihat tenang. Itulah yang membuat dirinya memiliki aura yang luar biasa dan sangat unik.     

Meskipun Su Ruo Yun menggunakan wajah Feng Qing Ge sebelumnya, namun itu bukanlah wajah asli. Bahkan ketika penampilan mereka terlihat sama, sikap dan aura mereka sangat berbeda.     

Itu juga berbeda bagi Feng Jiu.     

Wajahnya tidak membuat orang merasa aneh maupun tidak nyaman, karena dalam kehidupannya di masa lalu, itu adalah wajah asli Feng Jiu. Dia sangat mengenali wajahnya saat ini.     

Setelah mengganti pakaiannya dengan baju bersih serta mencuci wajahnya, Feng Jiu merasa sangat segar. Suasana hatinya juga menjadi lebih ceria.     

Feng Jiu mengeluarkan wadah dari kulit dan mengisinya dengan air. Kemudian, dia mendengar suara si Gemuk dari belakang.     

"Jiu Kecil, apakah kamu sudah selesai?"     

"Sudah selesai."     

Setelah menjawabnya, Feng Jiu memasukkan wadah kulit itu ke dalam ruang dimensi. Dia menoleh pada si Gemuk yang ada di belakangnya dan berkata. "Ayo pergi!"     

Saat si Gemuk melihat Feng Jiu, kedua matanya terbelalak dan wajahnya menjadi tegang. "Kamu... Kamu Jiu Kecil?"     

[Kenapa hanya dengan mengganti pakaian dan mencuci muka, dia tampak sangat berbeda?]     

"Apakah kamu terkejut? Hahaha!" Feng Jiu tertawa terbahak-bahak sambil melihat si Gemuk. Kemudian, dia menggodanya dengan berkata. "Aku memang tampan dan ramah. Tidak perlu iri karena itu sama sekali tidak berguna."     

Setelah mendengar ucapan Feng Jiu, si Gemuk menghela nafas lega. Dia menepuk dadanya sambil berseru. "Kamu membuatku ketakutan! Ku pikir kamu adalah seorang gadis!"     

Feng Jiu tersenyum licik. Dia menyentuh wajahnya dengan narsis sambil berkata. "Mm, banyak orang yang mengatakannya ketika melihat wajahku."     

Setelah mengatakannya, dia menoleh pada si Gemuk lalu berpikir dengan serius. Kemudian, dia bertanya. "Aku sudah punya poin pengalaman yang cukup. Aku bisa keluar dari sini setelah menghancurkan lencana batu giok. Bagaimana denganmu? Apa yang ingin kamu lakukan?"     

"Kamu... Apakah kamu akan meninggalkan tempat ini?"     

"Mm. Aku masih punya banyak urusan. Aku tidak bisa tinggal di sini terlalu lama," ucap Feng Jiu sambil mengangguk.     

Si Gemuk memikirkannya sesaat. Kemudian, dia berbicara dengan raut wajah yang serius.     

"Kalau begitu, kamu harus pergi lebih dulu! Aku belum punya poin pengalaman yang cukup. Meskipun tempat ini penuh dengan bahaya, aku tidak bisa terus menghindar. Kalau tidak, hal itu akan menjadi iblis dalam batinku selama berkultivasi Keabadian. Aku harus menyelesaikannya di sini dan mengumpulkan cukup poin sebelum aku pergi."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.