Dokter Hantu yang Mempesona

Serangan Pembunuh



Serangan Pembunuh

0Kepala piton itu mendongak dan mendesis kesakitan karena belati yang telah menusuk tubuhnya. Tubuh piton itu berkedut beberapa saat sebelum terbaring di atas tanah. Darah piton itu mengalir hingga membentuk genangan di tanah.     

"Huff!"     

Feng Jiu menghela nafas lega. Dia merasa seluruh tenaganya terkuras habis saat dia jatuh di atas tubuh piton.     

Piton raksasa itu adalah binatang iblis tingkat tujuh. Kulitnya sangat keras. Karena Feng Jiu ingin membunuhnya hanya dengan satu serangan, dia mengerahkan seluruh kekuatan mistiknya agar bisa menembus kulit piton itu dan menusuknya tepat di titik vital sebesar tujuh inci.     

Sepanjang pertarungan itu, Feng Jiu mulai menyadari seberapa mengerikannya seorang kultivator tingkat Golden Core. Feng Jiu bisa membunuh piton raksasa tingkat tujuh ini karena keberuntungan dan kebetulan. Jika ini adalah pertarungan dengan penjahat tingkat Golden Core, dia pasti sulit menyelamatkan diri.     

"Itu... Apakah itu sudah mati?"     

Si Gemuk telah tersiram oleh darah piton saat terjatuh ke tanah. Saat melihat tubuh piton yang sudah mati, dia menepuk dadanya karena takut.     

"Oh, demi nenek! Aku tidak pernah mengira kalau aku sangat berani! Itu adalah binatang iblis tingkat tujuh! Bagaimana bisa aku kembali ke sini?"     

Saat itu, Feng Jiu telah selesai bertarung dan sedang menggali Kristal Binatang dari perut piton raksasa itu. Dia memegang Kristal Binatang itu dan memeriksanya. Ketika Feng Jiu menyadari bahwa Kristal Binatang itu punya atribut angin, maka dia pun menyimpannya.     

Setiap binatang iblis punya kualitas yang berbeda. Kristal Binatang bisa memberikan atribut yang berbeda kepada kultivator keabadian untuk meningkatkan kekuatan mereka. Oleh karena itu, Kristal Binatang punya nilai yang tinggi.     

"Jiu Kecil, apakah kamu tahu ada berapa banyak poin yang diberikan oleh binatang iblis tingkat tujuh ini?" ucap si Gemuk. Dia menelan ludah saat menatap piton raksasa sepanjang enam meter itu.     

"Ada berapa banyak?" Feng Jiu bertanya.     

"Seribu! Ini adalah binatang iblis tingkat tujuh yang setara dengan kultivator tingkat Golden Core. Mereka bilang hanya ada satu piton raksasa di sini. Guru bahkan memperingatkan kami secara khusus. Jika kami bertemu dengannya, kami harus segera melarikan diri! Aku tidak pernah menyangka bahwa piton itu akan terbunuh olehmu." Saat mengatakannya, kedua mata si Gemuk berbinar karena kagum menatap Feng Jiu.     

Feng Jiu menggelengkan kepalanya sambil berkata.     

"Itu hanya kebetulan saja. Badanku hampir remuk karena piton ini!"     

"Mari kita bawa piton raksasa ini pergi! Daging binatang iblis tingkat tujuh sangat bergizi untuk kultivator. Terlebih lagi, kulit piton bisa digunakan untuk menempa artefak. Kita bisa menjualnya dengan harga yang tinggi."     

"Mm."     

Feng Jiu mengangguk. Piton raksasa itu membuat kekacauan yang sangat besar. Sepertinya, para kultivator di dekat sini telah mengetahui keberadaannya. Yang paling penting, mereka harus segera menyembunyikan piton raksasa itu dan pergi dari sini. Jika mereka menarik perhatian orang-orang yang serakah, maka Feng Jiu akan terlibat pertarungan lagi.     

Oleh karena itu, Feng Jiu menyimpan tubuh piton raksasa itu di dalam ruang dimensi. Kedua alisnya mengerut saat dia melihat pakaiannya ternoda oleh darah.     

"Aku tahu ada mata air di dekat sini. Ayo, aku akan mengantarmu kesana agar kamu bisa mandi!"     

Si Gemuk melingkarkan tangannya di pundak Feng Jiu seolah-olah ingin memperlihatkan keakraban. Namun saat dia melihat tatapan Feng Jiu tertuju pada tangannya, si Gemuk langsung menarik tangannya dengan malu-malu.     

"Kalau begitu, aku akan berada di depan untuk menunjukkan jalan. Hehehe..." Dia berbicara sambil tersenyum malu-malu. Kemudian, dia berjalan di depan untuk memimpin Feng Jiu.     

Saat Feng Jiu melihat celana si Gemuk yang dirobek oleh piton raksasa, sehingga kulitnya yang halus terlihat, Feng Jiu langsung mengalihkan pandangan. Sudut bibirnya berkedut saat berpikir dalam hati. [Sungguh tidak pantas dilihat]     

Feng Jiu tiba-tiba memikirkan pundak Tuan Neraka yang bidang dan kekar serta tubuhnya yang sangat seksi. Hanya memikirkannya saja sudah membuat telinga Feng Jiu terasa hangat. Dia mengumpat dalam hati.     

[Kenapa aku malah memikirkannya?]     

Saat itu, Feng Jiu tidak tahu sejak dia diam-diam pergi, Tuan Neraka terus bertingkah seperti orang kasmaran. Pikiran Tuan Neraka seringkali terganggu. Saat dia mendengar laporan dari anak buahnya, pikirannya melayang dan tiba-tiba tersenyum aneh. Hal itu membuat Bayangan Satu dan Serigala Abu-abu merasa sangat cemas...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.