Dokter Hantu yang Mempesona

Melarikan Diri Keluar



Melarikan Diri Keluar

0Setelah mendengar laporan dari Pak Tua Lin, raut wajah Tuan Neraka langsung menjadi suram. Aura yang tajam memancar dari tubuhnya. Dia memicingkan kedua matanya. Pandangannya tertuju pada Pak Tua Lin. "Melarikan diri?"     

Pak Tua Lin dan Serigala Abu-abu merasakan bahwa hawa di sekitarnya menjadi semakin dingin. Tubuh mereka menjadi tegang.     

"Be... Benar. Anak buah anda baru saja pergi ke Menara Medis dan melihat ginseng seribu tahun menghilang. Jadi, saya mencari si Hantu tapi saya juga tidak menemukannya. Kemudian saya bertanya kepada penjaga. Mereka melihat dia berkeliaran pada malam itu. Namun, tanpa disadari oleh semua orang, dia..."     

Kedua mata Tuan Neraka terlihat semakin tajam. Dia menatap langit malam, kemudian matanya memancarkan aura yang gelap. Suaranya terdengar menggelegar.     

"Serigala Abu-abu! Bawa anak buahku yang lain untuk keluar dan mencarinya sekarang juga!"     

"Baik, Tuan!" Serigala Abu-abu menjawabnya dengan patuh. Dia hendak melangkah keluar ketika dia mendengar ucapan Tuan Neraka.     

"Jika kamu menemukannya, jangan menggunakan kekuatanmu yang bisa membahayakan dirinya."     

Sudut bibir Serigala Abu-abu berkedut setelah mendengarnya. Dia segera menjawab sambil menundukkan kepala. "Baik, Tuan!" Dia pun langsung keluar.     

Tuan Neraka berjalan menuju halaman yang ditinggal oleh Feng Jiu sebelumnya. Ketika Pak Tua Lin melihat hal itu, dia ingin membuka mulutnya. Tetapi dia tidak mengatakan sepatah kata pun.     

Tuan Neraka membuka pintu dan melihat kamar yang sedang kosong. Kedua matanya menjadi suram. Dia merasakan udara yang dipenuhi oleh aroma tanaman obat. Dia berkeliling di dalam kamar, kemudian pergi ke tepi tempat tidur yang ada di bagian dalam kamar. Dia melihat ada kertas yang mencuat dari bawah bantal. Dia pun langsung mengambilnya.     

Ketika Tuan Neraka melihat isi kertas itu, sudut bibirnya melengkung ke atas. Wajahnya yang tampan menunjukkan kelembutan.     

"Seorang wanita cabul yang tidak punya nyali untuk bertindak sesuai dengan keinginannya..."     

Di atas kertas, ada gambar dua orang. Wanita yang ada di dalam gambar sedang mengenakan pakaian pria. Jari telunjuknya berada di dagu pria yang sedang tidak menggunakan sehelai kain. Tangannya yang lain diletakkan pada dada pria itu. Namun, tatapan pria yang ada di dalam gambar justru sedang tertuju pada bagian luar kertas.     

Tuan Neraka melihat beberapa kata yang tertulis di sana. Ada juga anak panah yang menunjuk dua sosok kecil yang digambar oleh Feng Jiu. Tuan Neraka membacanya sambil bergumam.     

"Apakah Tuan Neraka adalah orang yang 'pasif'? Atau apakah Dokter Hantu adalah orang yang 'angkuh'?"     

"Wanita itu hanya ingin dipukul rupanya."     

Tuan Neraka tertawa. Suaranya terdengar lirih. Dia sangat ingin melihat wanita itu. Perasaan aneh dalam dirinya semakin tak terkendali. Pikirannya terseret ke dalam gejolak perasaannya...     

Namun, emosi lain muncul di dalam hatinya. Tuan Neraka tiba-tiba merasa bahwa anak buah yang dia kirimkan tidak akan bisa menyusul wanita itu. Bagaimanapun, dia adalah wanita licik dan eksentrik. Setelah dia berhasil lolos, mereka pasti akan kesulitan mengejarnya.     

Saat itu, Tuan Neraka baru tersadar bahwa dia tidak mengetahui namanya. Dia hanya mengenalnya sebagai Dokter Hantu. Jika Serigala Abu-abu dan anak buahnya tidak bisa membawanya kembali, maka dia akan sulit mencarinya nanti...     

Seperti dugaan Tuan Neraka, ketika fajar, Serigala Abu-abu membawa anak buahnya kembali. Dia menguatkan diri ketika memberi laporan. "Tuan, anak buah anda telah mencari sepanjang malam. Tapi kami tidak dapat menemukan Dokter Hantu. Saya khawatir jika dia... sudah lolos."     

Tatapan Tuan Neraka semakin tajam. Dia sudah menduga jawaban Serigala Abu-abu akan seperti ini.     

"Perintahkan semua orang di Istana Neraka untuk memperhatikan apa yang sedang terjadi di luar. Jika mereka menemukan kabar dari Dokter Hantu, kembalilah dan segera laporkan."     

"Baik, Tuan!" Serigala Abu-abu menjawabnya dengan hormat. Dia lalu mengumumkan perintah dari Tuan.     

Tuan Neraka sedang berdiri di dalam halaman sambil menekuk tangannya ke belakang punggung. Dia menatap langit, suaranya berbisik lirih. "Kita pasti akan bertemu lagi."     

Sementara itu, Feng Jiu yang telah membuat orang-orang dari Istana Neraka mencarinya semalaman sedang mendaki lereng bukit yang penuh dengan tanah dan lumpur. Dia menatap hutan yang ada di depannya sambil tertawa keras. Dia benar-benar gembira.     

"Hahaha! Akhirnya aku bisa keluar dari sana!"     

"Aaahhh!"     

Tawanya tiba-tiba berhenti. Dia ternyata salah langkah sehingga seluruh tubuhnya berguling ke bawah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.