Dokter Hantu yang Mempesona

Mandi Bersama di Malam Hari



Mandi Bersama di Malam Hari

0Setelah kembali ke kamarnya, Feng Jiu berbaring di atas tempat tidur dan berpikir bahwa ini adalah saat yang tepat untuk melarikan diri.     

Kondisi Tuan Neraka agak tidak normal dan wajah Feng Jiu juga hampir pulih. Oleh karena itu, dia lebih baik mencari waktu yang tepat untuk melarikan diri. Entah bahaya apa yang akan dia hadapi jika Feng Jiu masih tetap berada di sini.     

Keesokan harinya, Feng Jiu membawa obat yang dia racik untuk Pak Tua Lin. Kemudian dia mengambil beberapa tanaman obat ajaib dari Menara Medis. Ketika Feng Jiu akan keluar dari Menara Medis, dia melihat Pak Tua Lin membawa kotak besar. Dia bertanya.     

"Pak Tua Lin, apa yang sedang kamu bawa?"     

"Hoho, ini adalah ginseng seribu tahun. Ini adalah tanaman langka yang jarang terlihat ratusan tahun. Coba lihat, ini adalah harta tingkat tinggi!"     

Pak Tua Lin membuka kotak itu. Kedua matanya berbinar dan sangat bersemangat.     

"Hanya dengan satu irisan kecil ginseng ini maka nyawa seseorang bisa terselamatkan. Ginseng ini sering digunakan untuk obat penyelamat."     

"Ginseng ini sangat besar! Akar-akarnya utuh dan garisnya juga cukup jelas. Ini benar-benar harta yang langka." Kedua mata Feng Jiu berbinar. Dia mengulurkan tangannya dan meraba gingseng itu, tapi Pak Tua Lin langsung menutup kotaknya.     

Pak Tua Lin memandang Feng Jiu dengan hati-hati. Dia mencengkram kotak itu dengan erat dan berkata. "Ini adalah harta karun. Kamu sebaiknya jangan mengharapkan gingseng seribu tahun ini. Ini harus disimpan untuk menyelamatkan nyawa seseorang."     

"Aku tahu, aku tahu. Aku hanya ingin melihatnya saja." Feng Jiu tersenyum. Dia berpikir bahwa dia ingin membawa ginseng itu ketika dia melarikan diri. .     

Feng Jiu menghindari Tuan Neraka sepanjang hari. Dia berusaha untuk tidak bertemu dengannya. Ketika langit perlahan menjadi gelap, Feng Jiu memperhatikan waktu sejenak. Kemudian, dia berjalan menuju mata air panas di gunung belakang. Dia ingin berendam dengan tenang malam ini. Dia juga akan menunggu Tuan Neraka keluar selama beberapa hari, lalu akan pergi dari sini diam-diam.     

Feng Jiu melepas pakaiannya dan mengikat kain tipis di tubuhnya. Dia melangkah ke mata air panas dengan hati-hati. Mata air panas di gunung ini cukup dalam. Dia hanya bisa berjalan di samping mata air panas dan duduk di tepian untuk berendam.     

Dia menghela nafas sambil bersandar di tepian mata air. "Menyenangkan sekali!"     

Malam semakin larut dan langit dipenuhi dengan bintang yang berkelap-kelip. Pemandangan itu sangatlah indah.     

"Kenapa kamu tidak mengajak Tuan untuk pergi ke mata air panas ini. Tapi malah datang sendirian?"     

Suara itu membuat Feng Jiu terkejut. Dia hampir melompat dari mata air panas. Namun, dia ingat bahwa dia hanya mengenakan kain tipis yang menutupi tubuhnya. Dia segera menenggelamkan dirinya di dalam air. Tatapannya tertuju pada sosok yang dipenuhi dengan kemarahan.     

"Kenapa kamu ada di sini?"     

Tuan Neraka berjalan dengan kedua tangan yang ditekuk di balik punggungnya. Dia tidak mengenakan topeng dan memperlihatkan wajah yang tampan seperti dewa. Saat itu juga, tatapannya yang tajam tertuju pada Feng Jiu. Dia melihat bahu halus wanita itu dan tidak berniat untuk memalingkan wajah. Sebaliknya, dia justru mengagumi Feng Jiu.     

Ini kedua kalinya Tuan Neraka melihat Feng Jiu sedang berendam di dalam air. Sebelumnya, dia tidak terlalu memikirkannya. Dia tidak pernah memperhatikannya.     

Namun setelah melihatnya lagi hari ini, dia merasa bahwa Feng Jiu lebih indah daripada sebuah lukisan. Wajahnya yang masih menggunakan salep tidak membuat pesonanya pudar di mata Tuan Neraka.     

Tuan Neraka berdiri di ujung kolam sambil menatap wanita yang sedang meringkuk di dalam air. Wajahnya yang sangat tampan menunjukkan senyuman tipis.     

"Tempat ini milik Tuan. Apakah salah jika Tuan ini muncul?"     

Tuan Neraka melepaskan sepatu bot, ikat pinggang giok, jubah bagian luar dan juga pakaian dalamnya. Dia memperlihatkan tubuhnya yang seksi dan berotot...     

Ketika Tuan Neraka akan melepas celananya, Feng Jiu menjadi sangat gugup dan berbicara dengan gagap.     

"Apa... Apa... Apa yang sedang kamu lakukan?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.