Dokter Hantu yang Mempesona

Terjatuh ke Bawah!



Terjatuh ke Bawah!

0Di gedung utama. Tuan Neraka baru saja selesai mandi. Di ujung rambutnya, masih ada butiran air yang menggantung. Dia pergi ke meja untuk duduk dan menuangkan segelas air. Kemudian, dia mendengar suara Bayangan Satu yang datang dari luar.     

"Tuan."     

"Masuklah." Suara Tuan Neraka terdengar dari dalam.     

Bayangan Satu masuk setelah mendengar suara itu. Dia melihat Tuan sedang duduk di meja. Dia langsung maju untuk bertanya. "Tuan, saya telah membawa para wanita itu untuk datang ke sini. Apakah saya bisa mengizinkan mereka masuk sekarang?"     

"Suruh mereka masuk."     

"Baik!" Suara Bayangan Satu terdengar gembira. Dia langsung keluar untuk menyuruh para wanita itu agar mereka masuk ke dalam.     

Tuan Neraka menatap Bayangan satu dengan wajah bingung. Dia tidak mengerti apa yang membuat Bayangan Satu merasa begitu gembira.     

Dia juga tidak tahu jika seorang anak nakal sedang memanjat atap melalui pohon. Anak itu diam-diam merayap di atap gedung utama.     

Hanya ada dua penjaga di halaman gedung utama Tuan Neraka. Tidak ada orang yang bersembunyi dan tidak ada yang bisa melihat sosok berbaju serba merah diam-diam merayap di atas atap.     

Bayangan Satu langsung keluar setelah mengantarkan dua wanita masuk. Dia menutup pintu dengan erat lalu berjaga di luar halaman. Dia tersenyum sangat lebar.     

Di dalam kamar, Tuan Neraka menatap dua wanita yang sangat cantik itu. Namun pikirannya justru tertuju pada wajah gadis itu. Itu adalah wajah yang hancur. Kedua matanya terlihat tidak fokus.     

"Tuan, biarkan pelayan anda mengeringkan rambut!" Salah satu wanita berkata dengan lembut. Dia menatap pria yang sangat tampan seperti dewa. Kedua matanya berbinar dan terpesona.     

Tuan Neraka tersadar dari lamunannya. Ketika dia melihat wanita itu berpakaian serba merah, dia mengerutkan alisnya. Kemudian dia berkata dengan suara yang kesal.     

"Siapa yang mengizinkan kamu menggunakan pakaian warna merah?"     

Tuan Neraka memancarkan aura yang sangat mengesankan sehingga dua wanita di hadapannya ketakutan hingga mereka berlutut.     

"Tuan! Ma... Maafkan aku."     

Saat itu juga, Feng Jiu yang berada di atas atap sedang berusaha agar keberadaannya tidak terdeteksi. Dia diam-diam membuka salah satu genteng agar dia bisa mengintip ke dalam. Dia melihat dua wanita yang sedang berlutut di lantai sambil gemetaran.     

Feng Jiu diam-diam berpikir dalam hati.     

[Dia benar-benar tidak tahu bagaimana memperlakukan lawan jenis dengan lembut.]     

"Bangunlah. Keringkan rambutku." Tuan Neraka berkata dengan raut wajah yang suram. Dia berusaha menahan auranya.     

"Baik, Tuan!" Wanita yang berpakaian merah menjawabnya dengan terburu-buru. Dia berdiri dan berjalan menuju sekat kamar kemudian mengambil handuk. Setelah itu, dia menghampiri Tuan Neraka dan mengusap air yang ada pada ujung rambutnya dengan hati-hati.     

Tuan Neraka menatap wanita cantik yang berdiri di hadapannya sambil menunduk. Dia mengerutkan alisnya sambil berkata. "Kamu, kesinilah."     

"Baik, Tuan!"     

Wanita itu menjawabnya dengan patuh. Dia mengangkat kepalanya dengan agak malu-malu. Dia melirik Tuan Neraka lalu mendekatinya.     

Tuan Neraka menatap pinggang wanita itu. Dia segera memeluknya. Namun ketika tangannya melingkar di pinggang itu, dia merasa ada yang aneh. Mereka berdua sama-sama wanita, dia juga memegang pinggang wanita. Jadi, kenapa perasaannya ketika memeluk pinggang gadis itu sangat berbeda dengan perasaannya sekarang?     

Wanita itu melihat Tuan Neraka memeluk pinggangnya. Pelukan itu terkadang longgar dan terkadang juga menjadi lebih erat. Dia bahagia dan menyandarkan seluruh tubuhnya untuk berbisik. "Tuan..."     

Suaranya baru saja terdengar, namun seluruh tubuhnya langsung didorong sekuat tenaga. Wanita itu pun segera terjatuh ke lantai dengan cara yang menyedihkan.     

"Ahh!" Wanita itu berteriak terkejut. Kedua matanya dipenuhi oleh air mata karena dia terjatuh dengan keras. Wajahnya tampak tersipu malu saat menatap pria yang sikapnya tiba-tiba berubah.     

Bayangan Satu langsung membuka pintu setelah mendengar teriakan itu. Dia bergegas lari ke dalam kamar. "Apa yang terjadi?"     

Namun dia tertegun ketika melihat apa yang terjadi di dalam.     

"Siapa yang mengizinkan kamu bersandar pada tubuh Tuanmu?"     

Tuan Neraka tiba-tiba berdiri. Auranya yang tajam memancar dan terlihat sangat mengerikan. Hal itu membuat kedua wanita itu terkejut dan gemetar sambil berlutut. Mereka tidak berani mengangkat kepala.     

Suara samar-samar terdengar dari atap. Tatapan Tuan Neraka langsung menjadi tajam. Dia pun berteriak. "Siapa di sana?!" Dia mengumpulkan energi di tangannya lalu melemparkannya tepat ke atap.     

"Ahhh!"     

Feng Jiu berteriak kaget. Dia sedang lengah dan seluruh tubuhnya langsung terjatuh.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.