Dokter Hantu yang Mempesona

Seekor Naga dan Dua Phoenix



Seekor Naga dan Dua Phoenix

0Tuan Neraka melirik Bayangan Satu. Dia berbicara dengan suara yang berat.     

"Pergilah jika aku memang menyuruhmu pergi. Kenapa kamu harus banyak bertanya seperti itu?"     

"Baiklah, baiklah, saya akan memberitahu mereka sekarang." Bayangan Satu menjawabnya dengan patuh. Dia merasa sangat bahagia. Dia ingin segera keluar.     

[Surga telah membuka mata Tuan. Dia akhirnya tertarik pada wanita! Selama dua hari terakhir, dia khawatir jika Tuan benar-benar menyukai sesama jenis...]     

Setelah berada di Menara Angin Jernih selama beberapa hari, Serigala Abu-abu baru keluar dari sana. Dia tiba-tiba melihat Bayangan Satu tersenyum konyol. Itu membuat dia bingung dan segera menghentikan langkah Bayangan Satu lalu bertanya.     

"Ada apa? Apa yang membuat kamu begitu senang?"     

"Eh? Apakah kamu sudah kembali? Apakah kamu bersikap baik selama di Menara Angin Jernih?" Bayangan Satu menggodanya sambil tertawa.     

Ketika Serigala Abu-abu mendengarnya mengungkit masalah itu, raut wajahnya menjadi suram.     

"Jangan pernah menyebut Menara Angin Jernih di hadapanku." Setelah berbicara, Serigala Abu-abu melirik Bayangan Satu dan berkata. "Kamu belum memberitahuku. Kenapa kamu begitu senang?"     

"Hehehe. Biar aku beritahu... Tuan memberikan perintah padaku agar aku pergi ke Menara Keindahan dan mengirimkan dua wanita cantik untuknya malam ini." Bayangan Satu berkata sambil tersenyum. Wajahnya dipenuhi dengan kebahagiaan.     

"Wa... Wanita?" Serigala Abu-abu bertanya sambil menatapnya dengan terkejut.     

"Apakah Tuan menyuruhmu memanggil dua wanita untuk melayaninya malam ini? Apakah aku salah dengar?"     

"Itu benar. Sepertinya Tuan akhirnya sudah tercerahkan."     

Serigala Abu-abu terlihat tidak percaya. Dia lanjut bertanya.     

" Hanya beberapa hari aku tidak ada di sini, apakah ada sesuatu yang terjadi? Apakah... Tuan merasa tidak tenang karena suatu hal?"     

Tuan Neraka biasanya tidak tahan jika ada wanita yang mendekatinya. Bagaimana mungkin dia memerintahkan Bayangan Satu menyiapkan dua wanita untuk melayaninya? Apakah kebencian Tuan pada wanita sudah hilang?     

"Kita bisa membicarakan hal ini setelah aku kembali. Aku harus pergi ke Menara Keindahan untuk memberitahu mereka tentang hal ini." Bayangan Satu berbicara sambil menepuk Serigala Abu-abu. Kemudian, dia segera berjalan menuju ke Menara Keindahan.     

Menurut pendapatnya, menyiapkan dua wanita untuk melayani Tuan pada malam ini adalah peristiwa yang besar. Dia tidak boleh ceroboh.     

Malam pun tiba. Feng Jiu keluar dan berjalan-jalan sebentar untuk melancarkan pencernaan. Ketika sampai di luar paviliun, dia melihat Bayangan Satu mengantar dua wanita. Wanita-wanita itu memiliki wajah yang sangat menggairahkan serta tubuh yang seksi. Mereka berjalan menuju kebun batu. Feng Jiu penasaran. Akhirnya Feng Jiu memanggilnya.     

"Bayangan Satu."     

Bayangan Satu mendengar suara Feng Jiu dan menoleh padanya. Dia melihat pemuda berpakaian serba merah lalu tersenyum lebar. "Ada Dokter Hantu. Kebetulan sekali."     

Feng Jiu menghampirinya. Dia menatap dua wanita yang sangat menggairahkan di belakang Bayangan Satu. Kemudian dia bertanya. "Kenapa ada dua wanita yang sangat menggoda di sini? Apakah mereka adalah wanita dari Menara Keindahan?"     

Berdasarkan informasi yang didapatkan oleh Feng Jiu, hanya Menara Keindahan yang menyediakan banyak wanita cantik di Istana Neraka. Orang-orang yang melayani Tuan Neraka biasanya adalah sekelompok penjaga bayangan. Jarang sekali ada wanita di sini.     

"Hehehe. Dokter Hantu memang hebat. Tebakanmu sangat tepat."     

Bayangan Satu tampaknya ingin menjelaskan lebih lanjut. Setelah melirik dua wanita yang sangat menggairahkan di belakangnya, dia berkata pada Feng jiu. "Mereka adalah wanita tambahan di Menara Keindahan. Tuan yang menyurih aku membawa mereka untuk menemani Tuan tidur."     

"Menemani... Menemaninya tidur?"     

Feng Jiu menatap Bayangan Satu sambil terbelalak. Raut wajahnya terlihat aneh. Lalu dia bertanya.     

"Dua wanita secara bersamaan? Apakah Tuan kuat melakukannya?"     

Setelah mendengar ucapan Feng Jiu, Bayangan Satu merasa tidak senang. Raut wajahnya menjadi suram. "Apanya yang tidak kuat? Kamu sudah lihat sendiri betapa kuatnya tubuh Tuan. Apakah kamu ingin berkata bahwa Tuan hanya terlihat kuat di luar tapi sebenarnya dia lemah?"     

Sudut bibir Feng Jiu berkedut setelah mendengarnya. Dia tidak bisa mengatakan sepatah kata pun.     

"Aku tidak akan menahan Dokter Hantu untuk jalan-jalan," ucap Bayangan Satu sambil mengantar kedua wanita itu menuju ke gedung utama.     

Kedua mata Feng Jiu berbinar ketika melihatnya. Dia tersenyum licik dan langsung mengikuti mereka.     

Seekor naga melawan dua phoenix. Bagaimana mungkin Feng Jiu tidak ingin melihat dan mempelajarinya?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.