Dokter Hantu yang Mempesona

Seluruh Tubuhnya Terasa Tidak Nyaman



Seluruh Tubuhnya Terasa Tidak Nyaman

0"Kenapa kamu malah melamun?"     

Bayangan Satu mendengar suara Tuan Neraka yang sepertinya tidak merasa senang. Dia segera tersadar dari lamunannya dan melirik Feng Jiu yang sedang makan dengan rakus. Dia pun segera menjawab sang Tuan dengan patuh.     

"Baik, Tuan."     

Bayangan Satu keluar dan memerintahkan penjaga untuk pergi ke dapur dan membawakan sarapan lebih banyak lagi.     

Kedua mata Feng Jiu berbinar ketika melihat makanan yang masih hangat serta beberapa camilan. Dia mengambilkan beberapa bagian untuk Tuan Neraka agar Tuan Neraka tahu betapa enak makanan itu.     

"Tuan Neraka, kamu harus makan. Ambil ini." Setelah itu, Feng Jiu tidak tahu apakah Tuan Neraka memakannya atau tidak. Dia mengambil makanan secara acak dan segera makan.     

Ketika melihat pemuda itu membantu Tuan mengambil makanan, Bayangan Satu yang berdiri di samping menatapnya dan berkata. "Kamu bisa mengambil makananmu sendiri, kenapa kamu memilihkan makanan untuk Tuan? Tuanku tidak makan..."     

Kata-kata 'makanan yang diambilkan oleh orang lain' belum sempat terucap. Bayangan Satu melihat Tuan Neraka menatap makanan di mangkuknya sejenak lalu mengambil makanan itu dengan sumpitnya. Hal itu membuat Bayangan Satu merasa dadanya sesak. Dadanya terlihat naik turun. Dia benar-benar merasa tidak nyaman.     

Feng Jiu melihat Tuan Neraka yang sedang makan. Dia menyipitkan matanya sambil tersenyum dan menganggap bahwa dirinya adalah tuan rumah. Dia benar-benar lupa bahwa dia adalah tamu yang sedang menumpang sedangkan Tuan Neraka adalah sang tuan rumah. Feng Jiu mengambil makanan untuk dirinya sendiri lalu mengambilkan beberapa bagian untuk Tuan Neraka.     

"Tuan Neraka, kamu harus mencoba yang ini. Kamu sama sekali belum mencobanya!"     

Feng Jiu mengambil sepotong kudapan di piring kecil untuk Tuan Neraka. Setiap piring kecil memiliki empat bagian kudapan. Setelah Feng Jiu memakan tiga bagian, baru dia mengambil bagian terakhir untuk Tuan Neraka. Perhatian yang ditunjukkan oleh Feng Jiu membuat Tuan Neraka mengangkat alisnya.     

Bayangan Satu sedang menyaksikan mereka dari samping. Dia hampir menangis dan ingin sekali berteriak.     

[Tuan, tidak bisakah anda bersikap dingin seperti biasanya? Kenapa anda menerima perlakuan seperti itu? Kenapa anda memakan apapun yang dia pilih? Orang di depan anda adalah seorang pria! Dimanakah integritas anda?]     

Suasana hati Feng Jiu menjadi gembira setelah sarapan. Dia mengelus perutnya yang bulat dan bersendawa. Kemudian dia berdiri sambil berkata.     

"Aku harus kembali sekarang! Wahh, kenyang sekali..."     

Tuan Neraka melihat Feng Jiu yang baru saja berdiri dan langsung pergi setelah sarapan. Kemudian, dia melihat makanan yang benar-benar bersih di hadapannya. Dia pun bertanya.     

"Bukankah dia diberi makan?"     

Bayangan Satu menundukkan kepala dan menjawab. "Benar, Tuan. Namun apa yang dimakan orang lain tidak seenak makanan untuk Tuan." Makanan yang dimakan Tuan Neraka disiapkan secara khusus oleh koki kelas atas. Setiap makanan terasa lezat. Makanan itu tentu saja tidak bisa dibandingkan dengan makanan orang lain.     

Setelah mendengar ucapannya, Tuan Neraka mengangguk. Dia berdiri dan berjalan keluar.     

Bayangan Satu langsung mengikuti Tuan Neraka. Dia memberikan perintah kepada para penjaga yang sedang ada di sana. "Suruh orang-orang itu membersihkan meja."     

Kemudian, dia segera mengejar Tuannya yang ada di depan.     

Feng Jiu kembali ke halaman kecilnya. Dia mencuci bekas salep yang ada di wajahnya sampai bersih. Dia kemudian melihat bekas lukanya yang semakin memudar. Wajahnya menunjukkan senyuman yang bahagia. "Datang ke tempat ini adalah keberuntungan bagiku."     

Feng Jiu mengoleskan lebih banyak salep di wajahnya. Kemudian, dia keluar dengan wajah yang tertutup oleh salep. Semula, dia hanya ingin berjalan-jalan sebentar. Namun setelah datang ke gunung batu buatan, dia melihat sosok berpakaian hitam yang sedang berdiri di tepi kolam sambil menekuk tangannya ke belakang punggung.     

Sosok berpakaian hitam itu berdiri sambil menekuk tangan ke belakang punggung. Sebagian wajahnya terlihat sangat tampan dan topeng perak yang dia kenakan berkilauan akibat terkena pantulan sinar matahari. Feng Jiu diam-diam menggelengkan kepalanya sambil mengejek sosok itu. [Dasar iblis.]     

Feng Jiu ingin pergi. Tapi saat dia mengingat makanan yang dia minta tadi pagi. Dia kembali memikirkannya. Akhirnya, dia berjalan menghampiri sosok berpakaian hitam itu.     

"Tuan Neraka, kamu... Wahh!"     

Feng Jiu baru saja bicara. Tetapi, kakinya tiba-tiba terpeleset. Seluruh tubuhnya tersungkur ke depan.     

Bayangan Satu berdiri tidak jauh dari sana. Dia melihat Feng Jiu terpeleset dan tubuhnya kehilangan keseimbangan. Saat Feng Jiu hampir jatuh ke dalam kolam, Bayangan Satu diam-diam tertawa.     

[Kamu pantas mendapatkannya, bocah!]     

Tetapi apa yang dia lihat selanjutnya membuat tubuhnya terasa tidak nyaman.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.