Dokter Hantu yang Mempesona

Jaga Malam



Jaga Malam

0Hembusan angin segera mengarah pada badan Feng Jiu sehingga tubuhnya terdorong keluar. Feng Jiu bahkan belum bisa melihat apa yang sedang terjadi di dalam.     

Bukan hanya Feng Jiu yang terkejut, Bayangan Satu serta Pak Tua Lin juga merasa terkejut.     

"Tuan...?"     

"Suruh dia keluar!" ucap Tuan Neraka.     

Ketika melihatnya, Bayangan Satu segera keluar dan berbicara kepada Feng Jiu yang sedang tertegun.     

"Kamu harus keluar sekarang."     

"Bayangan Satu, lempar orang itu keluar!"     

Feng Jiu langsung menyelinap keluar setelah mendengar ucapannya. Dia menggerutu dengan kesal. "Aku datang kesini bukan karena keinginanku sendiri. Kenapa dia harus berteriak seperti itu? Benar-benar aneh!"     

Pak Tua Lin bergegas masuk dan bertanya. "Bagian mana yang terluka, Tuan?"     

"Dia digigit ular berbisa di bagian belakang pahanya. Aku telah membersihkan racun itu dan merawat luka Tuan. Aku juga sudah mengeluarkan racun itu. Tuan telah meminum Elixir Pembersih Racun. Sepertinya, dia akan baik-baik saja sekarang. Namun luka pedang yang ada di tangannya membuat tangan Tuan tidak bisa bergerak selama beberapa hari."     

Setelah Bayangan Satu selesai berbicara, Tuan Neraka membuka selimut untuk melihat bagian belakang pahanya.     

Karena luka itu disebabkan oleh gigitan ular berbisa, maka Bayangan Satu telah memotong sebagian kulit yang ada di atas luka dan membersihkan racun dengan kekuatan Qi yang dia miliki. Dia baru saja selesai mengoleskan obat ketika mereka berdua bergegas datang.     

Tapi, mereka adalah laki-laki. Kenapa Tuan mengusir Dokter Hantu?     

Meskipun Bayangan Satu merasa ragu, tetapi dia tidak berani menanyakan hal ini kepada Tuan. Dia mundur agar Pak Tua Lin bisa melihat kondisi Tuan. Setelah mengoleskan obat, Pak Tua Lin membalut luka itu. Tuan Neraka memakai kembali celananya dan mengencangkan ikat pinggangnya ketika Pak Tua Lin mengobati luka yang ada di tangannya.     

Di luar halaman, Feng Jiu duduk sambil merasa bosan. Dia memandangi bintang-bintang yang ada di langit dan memikirkan nasib Leng Shuang. Leng Shuang mungkin sedang mengkhawatirkan dirinya setengah mati karena tidak bisa menemukan Feng Jiu!     

Ketika Feng Jiu memikirkan hal itu, dia merasa bahwa ini adalah saatnya untuk menyelinap keluar dari tempat ini.     

Namun setelah berada di tempat ini selama beberapa hari, dia masih belum bisa menebak siapakah Tuan Neraka itu.     

Tuan Neraka pergi ke Jurang Racun untuk mencuri Teratai Api Hati Surgawi. Itu adalah salah satu tanaman obat ajaib yang berharga dan paling penting untuk mengobati Racun Pembekuan Seribu Tahun. Racun Pembekuan Seribu Tahun? Tuan Neraka? Paman berjenggot lebat? Bagaimana ketiga hal tersebut bisa saling berhubungan?     

Feng Jiu memikirkannya dengan baik. Saat itu, dia mendengar suara Pak Tua Lin.     

"Hantu, kenapa kamu masih di sini? Kamu bisa kembali dan tidur sekarang! Tuan sudah baik-baik saja," ucap Pak Tua Lin dengan wajah yang merasa bersalah. Dia mengira bahwa Tuan terluka parah dan menyuruh si Hantu datang menemuinya. Tapi dia tidak menyangka bahwa si Hantu akan diusir oleh Tuan.     

"Pak Tua Lin, Teratai Api Hati Surgawi adalah tanaman obat yang harus ada ketika mengobati Racun Pembekuan. Tuan Neraka telah mengalami begitu banyak rintangan untuk mencurinya dari Jurang Racun. Siapakah kerabat atau teman Tuan Neraka yang telah menderita Racun Pembekuan?"     

"Ini... Haha. Kamu pasti akan mengetahuinya nanti."     

Pak Tua Lin tertawa gembira sambil berkata.     

"Ini sudah larut malam. Meskipun kamu tidak ingin tidur, aku harus istirahat. Aku sudah mulai tua dan tidak bisa dibandingkan dengan anak muda sepertimu." Setelah itu, Pak Tua Lin melambaikan tangan dan berjalan keluar.     

Feng Jiu berdiri dan bersiap-siap untuk tidur di halaman kecilnya. Tanpa diduga, seseorang memanggil Feng Jiu dari belakang.     

"Dokter Hantu, aku harus jaga malam."     

Ketika mendengar hal itu, Feng Jiu menoleh ke belakang. Dia bertanya sambil merasa bingung.     

"Jaga malam? Untuk apa?"     

Bayangan Satu menatap Feng Jiu. Kemudian dia berkata. "Tidak perlu mempertanyakan perintah Tuan. Kaki dan tangan Tuan sedang tidak baik. Kamu hanya perlu melakukan apa yang diperintahkan oleh Tuan."     

Kedua mata Feng Jiu terbelalak ketika menatap Bayangan Satu yang segera pergi setelah selesai bicara.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.