Dokter Hantu yang Mempesona

Selalu Menggantung dan Tidak Pernah Kering



Selalu Menggantung dan Tidak Pernah Kering

0Feng Jiu sedang menatap Serigala Abu-Abu yang berwajah suram sambil berdiri di depan pintu. Alis Feng Jiu terangkat. Dia melipat kedua tangannya di depan dada. Dia mengangkat dagunya, kemudian bertanya. "Apakah kamu ada urusan dengan aku?"     

"Aku datang untuk berobat." Serigala Abu-abu berusaha berbicara dengan tenang dan menahan keinginannya untuk membunuh Feng Jiu.     

Namun suara yang sangat tegang dan aura pembunuh di sekujur tubuhnya masih menunjukkan apa yang sedang dia rasakan.     

"Aku mungkin seorang Dokter Hantu, tapi bukan berarti bahwa aku bisa mengobati penyakit seseorang begitu saja," ucap Feng Jiu dengan santai. Senyuman yang licik dan kejam terlihat di wajahnya. "Lagipula, bukankah kamu telah menunjukkan padaku seberapa hebat dirimu? Kenapa kamu membutuhkan aku untuk mengobati penyakitmu?"     

Serigala Abu-abu menggertakkan giginya. Dia menatap pemuda di hadapannya dengan penuh amarah sambil berkata.     

"Jika bukan karena kamu, kenapa aku bisa menjadi seperti ini?!"     

"Hei! Tutup mulutmu!"     

Feng Jiu melirik Serigala Abu-abu dan berkata.     

"Kamu sebaiknya tidak mengatakan omong kosong seperti itu! Kamu sendiri yang tertarik dengan laki-laki, tapi kamu justru menyalahkan aku? Itu tidak masuk akal!"     

Setelah mengatakan hal itu, sudut bibir Feng Jiu melengkung ke atas. Dia mengarahkan pandangannya mulai dari ujung kepala hingga ujung kaki Serigala Abu-abu. Kemudian, Feng Jiu tersenyum dengan sinis.     

"Sebenarnya... aku berpikir bahwa tidak masalah jika kamu terus seperti ini! Karena kamu cenderung lebih menyukai laki-laki, maka kamu tinggal menurut dan mengambil posisi di bawah jika tidak bisa membuat 'itu'-mu tegang! Kenapa kamu justru ingin menyia-nyiakan usahamu untuk mengobatinya?"     

"Kamu..!"     

Serigala Abu-abu sangat malu akibat ucapan Feng Jiu yang terlalu gamblang. Namun dia tidak bisa berbuat apa-apa terhadapnya. Dia hanya bisa menggertakkan giginya sambil merasa tidak berdaya.     

"Apa yang harus aku lakukan agar kamu mau mengobatiku?!"     

Ketika melihat kedua mata Serigala Abu-abu yang merah karena cemas, Feng Jiu menjawab dengan licik.     

"Sebagai seorang pria, bukan berarti 'itu'-mu harus tetap kuat sepanjang waktu! Kamu lebih baik membiarkannya lemas. Apakah kamu mengerti?"     

Feng Jiu mengusap dagunya dengan serius ketika melihat wajah Serigala Abu-abu yang mulai memerah karena menahan amarah. Tiba-tiba, wajah Feng Jiu menjadi ceria ketika menyadari sesuatu.     

"Aku tahu! Tidak masalah! Kamu bisa menyerahkan nasibmu di tanganku. Aku bisa jamin bahwa kamu akan sangat puas. Tapi... bukankah kita seharusnya mulai membicarakan biaya perawatan?"     

Ketika melihat pemuda itu akhirnya mengalah, Serigala Abu-abu diam-diam menghela nafas lega. "Apa yang kamu inginkan?"     

"Aku dengar dari Pak Tua Lin bahwa kamu berhasil mendapatkan dua mutiara sebesar telur ayam?"     

"Tuan yang memberikannya padaku!"     

Serigala Abu-abu menatap Feng Jiu dengan tajam. Itu adalah harta karun miliknya yang paling berharga!     

Setelah mendengar ucapannya, Feng Jiu hanya mengangkat alis sambil berkata.     

"Apakah itu artinya bahwa kamu ingin membiarkan benda kecilmu selalu menggantung dan tidak pernah kering?"     

Serigala Abu-abu merasa putus asa. Dia menatap pemuda di hadapannya dengan kejam. Kemudian, dia mengeluarkan dua mutiara tingkat tinggi dari Cincin Spasial yang dia kenakan. Dia pun menyerahkan mutiara itu pada Feng Jiu.     

"Peganglah dengan benar!"     

Feng Jiu mengangkat kedua mutiara tingkat tertinggi di tangannya. Setelah itu, dia berbalik dan berjalan masuk ke kamar sambil menyipitkan kedua matanya.     

"Ayo masuk! Lepaskan bagian atas pakaianmu dan duduklah di kursi."     

Serigala Abu-abu segera melepaskan bagian luar jubahnya setelah masuk ke dalam. Kemudian dia duduk di kursi.     

"Wow, siapa sangka tubuhmu tidak terlalu lusuh!" Feng Jiu berdiri dengan tenang di belakang Serigala Abu-abu dan menatap otot-otot tubuhnya yang menonjol. Dia mengambil dua jarum perak. Kemudian, dia menusukkan jarum itu ke beberapa titik akupuntur di pinggangnya.     

"Selesai!"     

"Aku... Aku sudah sembuh?" Serigala Abu-abu agak terkejut.     

Dia langsung sembuh hanya dengan beberapa tusukan jarum?     

"Apakah kamu tidak percaya padaku?"     

Feng Jiu melirik Serigala Abu-abu, kemudian dia menyeringai sambil berkata. "Heheh. Tidak perlu terburu-buru. Kamu bisa kembali sekarang! Aku jamin bahwa kamu akan melihat hasilnya ketika kamu bangun besok pagi."     

Saat itu, Serigala Abu-abu tidak melihat senyuman licik di wajah Feng Jiu. Jika tidak, pria itu tidak akan mempercayai kata-katanya begitu saja.     

Serigala Abu-abu masih agak ragu ketika mengenakan pakaiannya kembali. Saat dia mempererat ikat pinggangnya, ada satu sosok yang masuk ke dalam ruangan.     

Tatapan yang tajam dan mengerikan itu sangat dingin seperti es ketika tertuju pada tubuhnya sehingga Serigala Abu-abu tidak berani bergerak sedikitpun. Bahkan suaranya menjadi sedikit gemetar karena aura yang benar-benar mengesankan.     

"Tuan... Tuanku?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.