Dokter Hantu yang Mempesona

Memikirkan Tuan Neraka



Memikirkan Tuan Neraka

0Para penjaga berjubah hitam yang mengawasi halaman mendengar suara di belakang mereka. Mereka membalikkan badan untuk memeriksa apa yang sedang terjadi. Mereka melihat seorang pemuda memanjat pohon. Salah satu penjaga berteriak.     

"Apa yang kamu lakukan? Turun sekarang!"     

Feng Jiu melirik mereka berdua sambil berkata.     

"Tetaplah di sana. Kalian tidak usah ikut campur."     

"Kamu...!" Pria berjubah hitam itu ingin menghampirinya, namun dia ditahan oleh seorang pria di sampingnya.     

"Bocah itu pembawa sial. Kamu tidak usah mengganggunya. Lagipula, dia tidak berlarian kemana-mana. Biarkan saja dia melakukan apa yang dia inginkan."     

Saat melihat Feng Jiu bersandar di atas pohon dengan nyaman, penjaga itu pun langsung berkomentar.     

"Kamu meninggalkan tempat tidur yang nyaman dan memilih tidur di atas pohon? Sepertinya bocah itu agak sakit!"     

Feng Jiu tidak memperdulikan mereka. Sejak dibawa ke sini, dia belum cukup istirahat. Meskipun udara di atas pohon cukup dingin, namun itu lebih baik daripada berdesakan dengan puluhan pria di dalam.     

Setelah berkeliaran di halaman selama dua hari, Feng Jiu agak memahami peraturan di Menara Medis. Hanya Kultivator Medis yang diizinkan masuk ke dalam menara. Kultivator Medis yang mampu meracik obat-obatan tingkat tinggi bisa mendapatkan posisi yang lebih tinggi dan diperlakukan lebih baik di Istana Neraka.     

Selain itu, meskipun banyak Kultivator Medis yang ditangkap, maka mereka sudah menyerah dan tidak ingin melarikan diri. Mereka menetap di Menara Medis karena selalu mendapatkan perlakuan yang baik. Seseorang yang bisa menghasilkan obat-obatan yang sangat berharga, selain mendapatkan hadiah, mereka juga bisa mengunjungi Menara Keindahan. Di sana, mereka bisa menikmati malam bersama dengan gadis-gadis cantik sambil berpesta pora. Selama mereka setia pada Istana Neraka, mereka juga diizinkan untuk pulang ke rumah pada waktu tertentu.     

Sedangkan untuk Menara Keindahan, itu adalah jaringan informasi yang dikembangkan oleh Istana Neraka. Mereka memiliki banyak Menara Keindahan yang tersebar. Seperti rumah pelacuran, Menara Keindahan memiliki banyak gadis dari berbagai belahan dunia. Para gadis itu memiliki tubuh yang seksi dan menggoda serta paras yang amat menggairahkan dan tidak tertandingi.     

Bahkan ketika Kultivator Medis mengunjungi menara itu satu kali saja, maka mereka akan mabuk dengan belaian lembut para pekerja dan tidak mampu melepaskan diri dari daya pikat mereka.     

Untuk pertama kali, Feng Jiu ingin mengetahui siapa sebenarnya Tuan Neraka. Orang seperti apa dia?     

"Apa yang sedang kamu pikirkan?"     

Suara yang sangat memikat terdengar dari samping telinganya. Feng Jiu yang sedang termenung menjawab tanpa pikir panjang.     

"Aku sedang memikirkan seperti apa Tuan Neraka yang sebenarnya."     

Ketika dia berbicara, seorang Penjaga Bayangan yang menjaga Menara Medis merasa sudut bibirnya berkedut.     

[Bocah itu bahkan memimpikan Tuan Neraka di siang bolong begini?! Sungguh bocah yang berani!]     

Halaman yang ramai tiba-tiba menjadi sunyi. Seluruh pasang mata tertuju pada bocah itu. Mereka juga melirik pria tegas yang berdiri di sampingnya. Kemudian, mereka segera mengalihkan pandangan dan segera melanjutkan tugas.     

"Hah?"     

Akhirnya Feng Jiu kembali sadar. Dia melihat pria yang berdiri di sampingnya. Kedua matanya berbinar. Dia tersenyum malu.     

"Hehehe. Ternyata ada Tuan Neraka di sini! Saya tidak bertemu dengan anda selama beberapa hari. Anda terlihat semakin tampan!"     

Tatapan Tuan Neraka yang tajam tertuju pada wajah Feng Jiu yang rusak. Dia melihat senyuman yang nampak dipaksakan dan benar-benar tidak tulus.     

Tuan Neraka berkedip sejenak, kemudian dia berkata. "Ikuti aku ke dalam!" Setelah mengatakan hal itu, dia berjalan ke dalam menara sambil menekuk kedua tangan di belakang punggungnya.     

Feng Jiu segera menyusul. Ketika dia melihat Serigala Abu-abu yang nampak bingung, tanpa sadar Feng Jiu tersenyum.     

Serigala Abu-abu sama sekali tidak mendengar ucapan Feng Jiu sebelumnya. Wajahnya terlihat bingung. Kedua matanya menunjukkan kecemasan dan kekhawatiran. Ada dua kantong mata berwarna hitam di bawah matanya. Wajahnya terlihat sangat pucat.     

Ketika melihat Tuan Neraka telah masuk ke dalam gedung, Serigala Abu-abu segera mengikutinya. Dia ingin mencari tabib di Menara Medis dan mencari tahu situasi yang sedang dia hadapi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.