Dokter Hantu yang Mempesona

Terlalu Licik



Terlalu Licik

0Feng Jiu menatap pemuda itu. Dia menumpuk beberapa tanaman obat yang sejenis sambil berkata.     

"Aku ditangkap dan dibawa kesini."     

"Ditangkap? Apakah kamu adalah seorang Kultivator Medis?" Pemuda itu bertanya dengan heran.     

"Mengapa kamu bertanya begitu?" Feng Jiu mengangkat alisnya.     

Pemuda itu sekilas melirik bagian dalam menara. Kemudian dia berbisik pada Feng jiu.     

"Setelah periode waktu tertentu, seseorang akan ditangkap dan dibawa kesini. Tapi mereka adalah Kultivator Medis. Mereka sedang berada di dalam menara. Kita hanya bisa dianggap sebagai anak buah Medis dan melakukan pekerjaan kasar."     

"JIka mereka semua ada di dalam, bagaimana kamu tahu bahwa mereka adalah Kultivator Medis?"     

"Itu karena ada seorang pria yang membuat kekacauan terakhir kali sehingga kami semua mengetahuinya."     

"Ohh..." Feng Jiu mengangguk. Dia tidak bertanya lebih detail dan hanya berpikir sejenak.     

[Istana Neraka membuat Menara Medis dan menculik banyak Kultivator Medis. Apakah yang ingin mereka dapatkan?]     

Di sisi lain, Area Utama, Ruang Studi.     

"Tuan, yang lainnya sudah menunggu di aula utama." Serigala Abu-abu memberikan laporan dengan hormat.     

Tuan Neraka duduk di meja sambil mengerjakan tugas-tugasnya. Dia melirik Serigala Abu-abu dan bertanya.     

"Apakah peraturan untuk bocah itu sudah dibuat?"     

Setelah mendengarnya, Serigala Abu-abu tidak bisa menahan diri dan mengangkat kepalanya untuk melirik Tuan Neraka. Namun dia langsung melihat tatapan Tuan Neraka yang tajam. Dia segera menundukkan kepalanya.     

"Benar, anak buah anda telah membawa bocah itu ke Menara Medis dan menyerahkannya kepada Pak Tua Lin."     

Kuas di tangan Tuan Neraka terhenti. Auranya yang sangat mendominasi memancar dari dalam tubuhnya. Suaranya terdengar sangat tajam ketika dia sedang berbicara.     

"Kemampuannya dalam meracik obat sangat penting. Obat yang keluar dari pasar gelap dalam beberapa bulan terakhir dibuat oleh dia. Sepertinya, aku telah memberitahumu mengenai hal ini."     

Serigala Abu-abu terkejut ketika merasakan aura yang menyerang tubuhnya. Udara di dalam ruangan terasa semakin dingin. Dia segera berlutut pada Tuan Neraka.     

"Saya mohon Tuan meredam amarah anda. Anak buah anda... hanya ingin bocah itu merasakan sedikit penderitaan. Anak buah anda akan segera pergi dan membawanya ke menara."     

Serigala Abu-abu berpikir karena Tuan Neraka hanya menyuruhnya membawa bocah itu ke Menara Medis tanpa mengatakan bahwa dia harus membawa bocah itu masuk, maka dia ingin mengerjai si bocah kecil itu agar dia tidak terlampau arogan. Siapa yang menduga bahwa Tuan Neraka akan menanyakan hal ini.     

"Kamu telah menjadi pengikutku selama bertahun-tahun. Kamu seharusnya mengerti bagaimana aku membenci orang yang berusaha menipuku. Jika masalah ini terjadi lagi, maka kamu bisa kembali ke Neraka Hitam untuk mendapatkan pelatihan!"     

Ketika mendengar suara yang sangat mengerikan itu, Serigala Abu-abu mengeluarkan keringat dingin. Dia buru-buru menjawab.     

"Baik, Tuanku! Anak buah anda akan mengingatnya dan tidak akan mengulanginya lagi!"     

Neraka Hitam adalah tempat yang sangat mengerikan. Dia tidak akan ingin pergi ke sana lagi.     

Kemudian, Tuan Neraka bersandar ke belakang. Tatapannya yang tajam tertuju pada Serigala Abu-abu yang sedang berlutut di lantai. Dia diam sejenak. Kemudian dia berkata.     

"Pemuda itu memang cukup licik. Kamu bisa meletakkan dia di menara selama beberapa hari ke depan."     

"Baik, Tuan!" jawab Serigala Abu-abu. Dia bahkan tidak berani menghela nafas lega.     

Ketika malam tiba, Feng Jiu dan para pekerja lainnya datang ke halaman yang disediakan untuk tempat istirahat. Ketika dia melihat tempat tidur yang besar, dia langsung terkejut.     

"Kita... Kita tidur di sini malam ini?"     

[Aduh! Ini tidak mungkin! Dia harus tidur bersama sekelompok pria di sini?! Jika Ayah dan Kakek mengetahuinya, maka mereka pasti akan marah besar!]     

"Apakah kamu berharap bahwa kamu bisa tidur di kamar pribadi?"     

Seorang lelaki bertubuh besar melirik Feng Jiu. Dia mulai melepas jubahnya sambil berkata.     

"Diizinkan untuk tidur saja sudah cukup bagus."     

Feng Jiu melihat dua puluh pria melepaskan jubah mereka. Beberapa orang melepas sepatu mereka. Bahkan ada yang tidur tanpa berpakaian sedikitpun. Feng Jiu mengerutkan alisnya dan keluar dari sana.     

[Lelucon apa ini! Membuangnya ke sini untuk tidur? Dia tidak akan mau tidur dengan cara seperti itu!]     

Feng Jiu keluar dari tempat tidur umum dan melirik sekeliling taman. Dia melihat beberapa penjaga di luar halaman. Dia tidak akan bisa keluar. Oleh karena itu, dia memalingkan tatapannya. Namun kedua matanya langsung berbinar ketika melihat pohon besar di dalam area.     

"Itu dia!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.