Dokter Hantu yang Mempesona

Menara Medis di Istana Neraka



Menara Medis di Istana Neraka

0"Tuan, bukan itu yang sebenarnya terjadi..." Serigala Abu-abu segera berbicara dengan cepat.     

"Lalu apa yang sebenarnya terjadi?"     

Feng Jiu melipat kedua tangan di dadanya sambil melirik Serigala Abu-abu.     

"Kamu berani mengaku bahwa kamu tidak menatapku ketika aku berganti pakaian? Kamu berani bicara bahwa tidak berusaha melucuti pakaianku?"     

"Kamu...!"     

"Aku? Ada apa denganku? Meskipun wajahku telah hancur seperti ini, aku masih pilih-pilih orang. Seseorang dengan badan seperti papan cuci dan wajah feminin sepertimu tidak cukup menyenangkan mata Tuan Muda ini."     

Wajah Feng Jiu benar-benar terlihat jijik. Namun nada bicaranya terdengar santai. Kata-kata yang dia ucapkan membuat semua orang terdiam. Mereka semua menatap Feng Jiu seperti sedang menatap monster. Serigala Abu-abu bahkan menatapnya dengan mata terbelalak. Wajahnya benar-benar tercengang.     

Sudut bibir Tuan Neraka berkedut. Dia melihat sikap berani pemuda yang tidak menunjukkan rasa malu itu. Akhirnya, dia sudah tidak tahan lagi dan pergi dari sana.     

Serigala Abu-abu memalingkan wajah dari Feng jiu. Dia berjalan keluar sambil berkata. "Cepat ganti pakaianmu!"     

Ketika orang-orang yang ada di sana melihatnya, mereka memandang Feng Jiu dengan tatapan yang berbeda. Mereka benar-benar terkejut dan tidak mengira bahwa Feng Jiu menyembunyikan kebiasaan memotong lengan pakaiannya[1][1]!     

Orang-orang pergi dari sana satu persatu. Feng jiu menutup pintu. Kemudian dia tersenyum lagi. Dia menatap jubah abu-abu yang ada di tangannya dan membawanya masuk ke dalam. Dia segera berganti baju sebelum keluar dari ruangan.     

"Ikuti kami di belakang!" ucap Serigala Abu-abu. Dia melirik Feng Jiu dengan kesal sebelum berjalan ke depan.     

Feng Jiu meliriknya sekilas. Dia melihat semua kultivator ada di sana. Sedangkan Tuan Neraka... Tidak ada tanda-tanda keberadaannya sama sekali.     

Tatapannya tertuju pada sosok Serigala Abu-abu di hadapannya. Kedua mata Feng Jiu terlihat agak gelap. Sudut bibirnya menjadi tegang ketika dia berjalan santai mengikuti Serigala Abu-abu. Hingga mereka sampai di sebuah menara setinggi tujuh lantai.     

Aroma tanaman obat bercampur dengan berbagai obat lain tercium olehnya. Di halaman yang cukup besar, banyak orang yang berdesakan. Beberapa orang membawa tanaman obat untuk dijemur. Sedangkan beberapa orang menggiling tanaman obat. Orang-orang yang lainnya memilah obat-obatan. Semua orang melakukan tugas yang berbeda.     

Selain itu, mereka sudah terbiasa dengan pendatang baru. Oleh karena itu, ketika seorang pemuda dengan wajah hancur datang ke sana, mereka hanya mendongak dan meliriknya sekilas. Kemudian, mereka melanjutkan tugas masing-masing. Beberapa orang bahkan sama sekali tidak meliriknya.     

"Pak Tua Lin, aku menyerahkan anak ini padamu." Serigala Abu-abu berteriak. Dia segera pergi setelah menyelesaikan tugasnya. Dia bahkan tidak melihat Feng Jiu sama sekali.     

Saat itu, seorang pria tua yang menggunakan pakaian hijau keluar dari menara. Dia berhenti di depan Feng jiu sambil mengawasinya dari atas ke bawah     

"Siapa namamu?"     

Feng Jiu menyeringai. Dia pun menjawabnya dengan ceria.     

"Hantu."     

"Hantu?" Pria tua itu agak terkejut. Dia mengerutkan alisnya ketika bertanya.     

"Apa saja yang kamu ketahui? Beritahukan padaku agar aku bisa mengatur pekerjaan untukmu."     

Feng Jiu tidak langsung menjawabnya. Dia justru memberikan pertanyaan lain.     

"Tempat apa ini? Apa yang kalian lakukan di sini?"     

"Jangan tanyakan apa yang tidak seharusnya kamu tanyakan atau hidupmu tidak akan lama"     

Ketika mendengar hal itu, Feng Jiu mengangkat alisnya. Dia berpikir sejenak.     

"Kalau begitu aturlah beberapa pekerjaan kecil untukku. Setidaknya aku masih tahu bagaimana menyelesaikan pekerjaan kecil di sini." Setelah mengatakannya, Feng Jiu melirik menara di sana. Dia juga melihat ada beberapa orang di dalam menara itu.     

"Tempat itu adalah tempat untuk meracik obat-obatan. Semua pendatang baru akan melakukan tugas-tugas kasar di halaman. Kalau begitu, kamu bisa pergi ke sebelah sana untuk memilah-milah tanaman obat!" Pria tua itu menjelaskan. Kemudian dia membalikkan badan dan berjalan menuju menara.     

Feng Jiu masuk ke halaman dan berjalan ke tempat tanaman obat. Dia memilah-milah tanaman obat sambil memperhatikan sekelilingnya.     

"Eh, bagaimana kamu bisa masuk?" Pemuda di sebelah Feng Jiu bertanya dengan suara lirih.     

[1] Memotong lengan pakaian: Eufemisme untuk homoseksualitas, yang berasal dari Sejarah Han Barat 漢書 | 汉书: Kaisar Han Aidi (nama asli Liu Xin) berada di tempat tidur bersama kekasihnya Dong Xian, dan harus menghadiri pengadilan pagi itu. Beliau tidak ingin membangunkan Dong Xian yang sedang tidur dengan kepala bersandar pada lengan jubah panjang kaisar, Aidi menggunakan pisau untuk memotong bagian bawah lengan jubahnya. (sumber: https://glosbe.com/zh/en/断袖之癖)     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.