Dokter Hantu yang Mempesona

Pasar Gelap di Negeri Green Gallop



Pasar Gelap di Negeri Green Gallop

0Wajah Ling Mo Han benar-benar suram. Dia menoleh pada pria dengan rambut acak-acakan. Pria itu sedang menatap celana dalamnya sambil terkejut. Mulutnya menganga dan tangannya masih memegang celana Ling Mo Han yang sobek.     

Saat melihat hal itu, Ling Mo Han langsung menendangnya.     

"Lepaskan!"     

'Splashh!'     

Feng Jiu yang sedang tertegun ketika ditendang ke kolam mata air panas. Setelah meneguk beberapa air yang tidak sengaja masuk ke dalam mulutnya, dia menjulurkan kepala ke permukaan air dan melihat Ling Mo Han sudah menghilang.     

"Oww! Dia menendangku lagi! Tunggu dan lihat saja nanti!"     

Feng Jiu memukul air dengan marah. Kemudian dia keluar dari kolam mata air panas. Dia segera mengenakan pakaian kering ketika mendengar suara keributan dari luar. Dia memijat bahunya sambil mengenakan topeng di wajahnya. Lalu dia berjalan keluar dengan wajah suram.     

"Keributan macam apa ini?!"     

Suara Feng Jiu terdengar sangat tajam saat berteriak dengan penuh amarah.     

"Nona."     

Leng Shuang menghampirinya dan berkata.     

"Mereka bilang ada seseorang yang menyelinap ke gudang pasar gelap dan mencuri beberapa jenis obat ajaib. Mereka mengejar orang itu ke sini dan bersikeras masuk ke mata air panas untuk melihatnya."     

Tatapan Feng Jiu mengarah pada penjaga dari pasar gelap. Kedua matanya kemudian tertuju pada pria paruh baya yang memimpin mereka. Dia pun mengangkat kakinya dan menendang pria itu.     

Pria paruh baya itu lengah saat perutnya ditendang oleh Feng Jiu. Seluruh tubuhnya terlempar cukup jauh. Dia tersentak kesakitan dan berteriak dengan marah. "Apa yang kamu lakukan?!"     

Feng Jiu berjalan maju. Tatapannya yang tajam dipenuhi dengan aura yang mengerikan. Dia menatap pria itu sambil berkata.     

"Siapa kamu sehingga bertindak kurang ajar di hadapanku?! Bukankah pelayanku memberitahumu kalau aku sedang mandi di dalam?!"     

"Kamu!" Pria paruh baya itu menatapnya dengan penuh amarah. Namun dia tidak berani melakukan apa pun pada Feng Jiu.     

"Kenapa kamu masih menatapku seperti itu? Apa kamu mau matamu dicongkel?"     

Suara dan tatapan Feng Jiu sangat tajam. Ditambah dengan ucapannya, pria paruh baya itu langsung gemetar ketakutan. Pria itu menundukkan kepalanya dan tidak berani menatap Feng Jiu lagi.     

"Hmph!"     

Feng Jiu mendengus dengan nada mengejek. Dia mengibaskan lengan bajunya dan masuk ke dalam.     

Setelah Feng Jiu dan Leng Shuang pergi, pria paruh baya itu mengangkat kepalanya. Tatapan matanya sangat ganas. Dia mengepal tangannya dengan erat di balik lengan bajunya. Dan dia pun berkata dengan jijik.     

"Orang yang datang dari negeri rendahan berani-beraninya berpikir kalau dia adalah orang penting. Ketika besok kamu mempermalukan dirimu sendiri, aku sangat ingin melihat bagaimana kamu masih bisa sombong seperti itu!"     

Sesampainya di kamar, Leng Shuang melihat bahwa Feng Jiu masih marah. Dia mengingat suara-suara yang terdengar dari sumber air panas sebelumnya. Kemudian, Leng Shuang segera berlutut dan berkata.     

"Bawahan anda telah gagal dalam menjalankan tugasnya. Saya mohon agar Nona menjatuhkan hukuman!"     

Feng Jiu duduk di samping meja sambil menuangkan secangkir air. Dia meneguk air itu, kemudian melambaikan tangan dengan acuh tak acuh. "Bangunlah! Itu semua tidak ada hubungannya denganmu."     

Leng Shuang menundukkan kepalanya dan berkata. "Tidak. Bawahan anda gagal saat berjaga dan membiarkan penyusup menyelinap masuk sehingga mengganggu Nona."     

"Bahkan aku bukan tandingan orang itu, apalagi kamu."     

Feng Jiu melanjutkan ucapannya dengan nada tidak peduli.     

"Lagipula... Aku sama sekali tidak dirugikan. Hehe. Justru aku berhasil mengambil celananya."     

Wajah Feng jiu berubah menjadi aneh setelah mengatakannya. Sudut bibirnya berkedut memikirkan celana dalam berwarna merah itu.     

Leng Shuang sedang berlutut di lantai. Dia mengangkat kepala karena terkejut mendengar ucapan Feng Jiu.     

"Baiklah. Istirahatlah dengan baik malam ini!" Feng Jiu menunjukkan bahwa dia akan segera beristirahat. Dia menuangkan beberapa cangkir air minum sambil memikirkan banyak hal.     

Akhirnya, Leng Shuang keluar dari kamar Feng Jiu.     

Keesokan harinya.     

Pria paruh baya yang menjemput Feng Jiu di Negeri Sun Glory datang ke halaman di mata air panas. Ketika dia melihat sosok berpakaian merah yang duduk di meja sambil sarapan, dia menghampirinya sambil tersenyum lebar. Dia berkata sambil menundukkan badan. "Dokter Hantu yang sangat terhormat, Tuan kami ingin bertemu dengan anda."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.