Dokter Hantu yang Mempesona

Tuanku! Berhentilah Memukulku!



Tuanku! Berhentilah Memukulku!

0"Oww!"     

Pria berjubah biru itu lengah. Feng Jiu memukulnya tepat di mata kirinya. Pria itu pun mundur sambil menutupi matanya dengan tangannya.     

"Nona Muda, kenapa anda memukul saya??"     

Feng Jiu tersenyum jahat padanya. "Bukankah kalian suka menyelesaikan masalah dengan kekerasan? Kebetulan tanganku sedang gatal. Karena kamu menyerahkan dirimu, maka aku ingin menggaruk tanganku dengan memukulmu." Kemudian, Feng Jiu segera berlari ke depan.     

Pria berjubah biru itu segera menurunkan tangannya dan berkata. "Kalau begitu. Nona Muda tidak boleh menyalahkan saya karena bersikap tidak sopan!" Saat itu, dia tidak menghindari Feng Jiu. Dia segera berlari ke depan dan memukul Feng Jiu.     

Namun Feng Jiu berhasil menahan kepalan tangan pria itu dengan satu tangannya. Sedangkan tangan pria yang satunya masih saling pukul dengan Feng jiu. Suara pukulan terdengar keras dicampur dengan suara erangan kesakitan. Pria itu membuat kesalahan. Dia tiba-tiba merasa seluruh tubuhnya terangkat ke udara. Kemudian, dia terjatuh ke dengan keras . Tubuhnya pun langsung ditahan oleh seseorang.     

'Bam!'     

"Urghh!"     

Suara erangan kesakitan pria itu bercampur dengan suara dentuman keras ketika tubuhnya terjatuh di atas tanah. Seluruh badannya ditahan ke tanah oleh Feng Jiu. Dia bahkan tidak tahu bagaimana Feng Jiu bisa memutar lengannya. Pria itu merasa seluruh tubuhnya terkulai lemas. Akibat cengkeraman Feng Jiu, pria itu tidak bisa memberontak sedikitpun. Bahkan sebelum dia bisa mengatur nafasnya, dia melihat pukulan Feng Jiu kembali melesat ke arahnya. Dia terkejut dan benar-benar panik.     

"Jangan pukul wajah saya!"     

'Bam! bam! bam! bam!'     

"Arghhh! Kenapa Nona hanya memukul wajah saya?! Jangan pukuli wajah saya lagi! Ahhh...!"     

Ketika mendengar keributan itu, para penjaga Kediaman Feng berpikir bahwa sesuatu sedang terjadi. Mereka bergegas untuk pergi ke tempat suara itu berasal dan melihat situasinya. Namun siapa yang menyangka jika mereka akan melihat Penjaga Feng yang terhormat sedang ditahan di tanah dan dipukuli tanpa ampun?! Mata mereka terbelalak dan menatap adegan di hadapan mereka dengan penuh rasa tidak percaya.     

[Bagaimana mungkin Nona Muda bisa mengalahkan Penjaga Feng yang mahsyur itu? Penjaga Feng tersebut pasti sengaja mengalah di hadapan Nona Muda, kan??]     

"Oof! Perutku! Arghhh! Berhenti memukulku! Tuan! Tolong berhenti memukul saya! Aku menyerah!"     

Ketika suara jeritan itu berhenti, Feng Jiu akhirnya menarik lututnya yang sedang menendang perut pria itu. Pria berjubah biru itu menghela nafas lega dan merasa seluruh tubuhnya menjadi lebih baik. Namun ketika kewaspadaannya mulai lengah, perutnya kembali dipukul tanpa ampun. Tubuhnya meringkuk seperti udang. Nafasnya tiba-tiba terengah-engah dan wajahnya menjadi merah.     

"Aku... sudah... memanggil anda... Tuanku... Tapi kenapa... kenapa anda masih memukulku..."     

Feng jiu berdiri dan membersihkan pakaiannya. Dia menatap pria yang wajahnya lebam dan tubuhnya meringkuk di tanah.     

"Pukulan terakhir itu adalah pelajaran tambahan untukmu. Sebelum bahaya benar-benar musnah, kamu tidak boleh mengendurkan kewaspadaanmu. Pelajaran baru bisa masuk ke dalam pikiran ketika kamu merasakan sakitnya."     

Pria berjubah biru itu meringis sambil menggertakkan giginya ketika melihat Feng Jiu berjalan menuju kamar. Dia menahan rasa sakitnya dan berjuang keras untuk berdiri. Pria itu berjalan tertatih-tatih seorang diri.     

Ketika Penjaga Feng yang lain melihat kondisi pria berjubah biru sedang berjalan tertatih-tatih, mereka langsung terkejut. Salah satu pria berjalan maju dan bertanya dengan penuh rasa ingin tahu.     

"Apa yang terjadi? Kamu baru saja keluar. Sekarang kamu sudah kembali dengan kondisi lebam-lebam seperti ini?"     

"Siapa yang melakukannya? Di kediaman ini, siapa lagi selain Tuan Besar dan Ketua Keluarga yang bisa menghajarmu sampai seperti itu?"     

"Oww... bisakah kalian tidak menanyakan itu padaku? Apakah kalian tidak lihat tubuhku yang memar ini? Cepat bantu aku. Rasa sakit ini benar-benar membunuhku!"     

Pria berjubah biru itu memegang tangan pria yang ada di hadapannya. Seluruh tubuhnya bersandar pada tubuh pria itu. Dia pun berkata. "Pengorbananku hari ini sangat besar. Tapi itu semua benar-benar sepadan."     

"Apa yang sebenarnya terjadi?"     

Beberapa pria berkerumun di sekelilingnya. Wajah tampan yang selalu dibanggakan oleh pria berjubah biru itu kini terlihat memar. Salah satu Penjaga Feng tak bisa menahan tawanya setelah melihat wajah pria tersebut.     

"Serangan orang itu benar-benar kejam! Semuanya di arahkan ke wajahmu! Hehehe, luka-luka itu tidak akan pulih dalam tiga atau empat hari."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.