Dokter Hantu yang Mempesona

0[Bukankah semua orang sudah datang di sini? Kenapa ada kereta kuda lain yang datang? Siapa yang ada di dalamnya?]     

Semua orang menjadi bingung. Langkah mereka terhenti sejenak ketika mereka melihat kereta kuda yang berhenti di depan pintu gerbang.     

Murong Yi Xuan baru saja akan masuk ke dalam. Dia juga menghentikan langkahnya ketika melihat kereta kuda itu. Dia tidak hanya mengenali kereta kuda itu, tapi dia juga mengenali gadis yang mengendarainya. [Bukankah dia adalah gadis yang menemani wanita itu sebelumnya...]     

"Jiu Kecil, biar aku bantu." Guan Xi Lin mengenakan pakaian hitam. Dia melompat keluar dari kereta kuda. Kemudian, dia mengulurkan tangan pada seseorang yang akan keluar dari kereta.     

Ketika Murong Yi Xuan mendengar nama panggilan 'Jiu Kecil', jantungnya berhenti berdetak. Kedua matanya tampak terkejut. Kakinya tidak bisa bergerak. Dia berdiri di sana dengan tegang sambil menatap orang yang keluar dari kereta kuda.     

Saat itu, Su Ruo Yun tidak melihat orang yang turun dari kereta kuda karena dia harus mengawal sang raja yang masuk ke dalam. Oleh karena itu, dia tidak hanya gagal melihat Guan Xi Lin dan Feng Jiu, dia juga tidak bisa melihat orang terakhir yang turun dari kereta kuda. Kalau tidak, wajahnya pasti menjadi pucat karena ketakutan.     

"Hei! Bukankah itu adalah Kepala Keluarga Feng?"     

Beberapa Ketua Keluarga melihat pemuda dan wanita yang membantu pria tua itu turun dari kereta kuda. Mereka langsung bisa mengenali Kepala Keluarga Feng yang hilang!     

Sikapnya tak terlihat seperti orang yang mengalami penyakit mental! Saat itu, semua orang berjalan maju dan berkumpul di sekitarnya.     

"Kepala Keluarga Feng! Akhirnya kamu kembali!"     

"Kepala Keluarga Feng, selama kamu tidak ada di kediaman, Jenderal Feng jatuh sakit karena khawatir!"     

"Kepala Keluarga Feng, kemana saja kamu selama ini?"     

Semua orang berkumpul di sekitar pria tua itu sambil memberikan banyak pertanyaan. Suara mereka terdengar agak khawatir. Semua orang yang datang ke sini berasal dari klan besar dan keluarga berstatus tinggi di kota Cloudy Moon. Tidak ada orang yang berasal dari keluarga tingkat menengah. Oleh karena itu, mereka tidak kenal dengan Guan Xi Lin dan Feng Jiu.     

"Haha, aku membuat semua orang khawatir. Pria tua ini baik-baik saja!" Kepala Keluarga Feng berbicara sambil tertawa. Dia mengangguk untuk menghargai kekhawatiran orang-orang itu.     

"Kakek Feng." Murong Yi Xuan berjalan mendekat. Ketika melihat kondisi Kepala Keluarga Feng baik-baik saja, dia merasa cukup bingung. [Kenapa dia bersama Guan Xi Lin dan adiknya?]     

Tatapan Murong Yi Xuan mengarah pada Feng Jiu.     

Ketika Kepala Keluarga Feng melihatnya, dia berbicara dengan suara yang ramah. "Oh, Yi Xuan! Kamu juga datang ke sini? Aku dengar bahwa sang raja sudah tiba." Ketika melihat Murong Yi Xuan menatap Feng Kecil dengan tajam, senyumannya menjadi semakin lebar.     

Dua orang itu benar-benar pasangan yang serasi. Sayangnya, wajah Feng Kecil...     

Ketika penjaga di Kediaman Feng melihat orang yang keluar dari kereta kuda adalah Kepala Keluarga Feng, mereka berlari sambil berteriak dengan semangat.     

"Kepala Keluarga! Kepala Keluarga Feng sudah kembali!"     

"Kakek. Ayo masuk ke dalam!"     

Feng Jiu sama sekali tidak melihat Murong Yi Xuan. Dia membantu Kakeknya berjalan masuk ke dalam kediaman. Guan Xi Lin berjalan di samping kiri Kepala Keluarga Feng. Sedangkan Leng Shuang ikut di belakang Feng Jiu.     

"...Apa? Apa yang kamu katakan?!"     

Su Ruo Yun menghibur sang raja yang sedang duduk di kursi utama di aula. Dia tiba-tiba terkejut dan wajahnya menjadi pucat setelah mendengar ucapan sang penjaga. Badannya mulai gemetar tak terkendali. Dia pun bertanya. "Siapa yang sudah kembali? Siapa?"     

"Kepala Keluarga! Kepala Keluarga Feng sudah kembali!" Penjaga itu menjawabnya dengan suara yang ceria.     

Sang raja yang sedang duduk sambil meneguk tehnya menyadari reaksi Su Ruo Yun. Dia mengangkat alisnya dan terkejut saat melihat Su Ruo Yun yang terlihat agak panik dan ketakutan.     

[Bukankah seharusnya dia bahagia karena Kakeknya telah kembali? Kenapa dia malah bereaksi seperti ini?]