Dokter Hantu yang Mempesona

Terlalu Lemah untuk Digertak?



Terlalu Lemah untuk Digertak?

0"Adik!"     

Guan Xi Lin berteriak kaget. Karena dia sedang melawan beberapa orang sekaligus, dia tidak bisa mengikuti mereka. Wajah Guan Xi Lin mulai terlihat panik. Dia pun berteriak.     

"Biarkan dia pergi sekarang!"     

Pria berjubah hitam yang lainnya menghalangi jalan Guan Xi Lin. Ketika melihat pemimpin mereka sudah menghilang, wajah panik Guan Xi Lin langsung menghilang. Tatapannya yang tajam mengarah ke seluruh orang yang ada di hadapannya sambil mencibir. "Kalian pikir bisa menghentikanku? Kalian harus sadar diri dan lihat apakah kalian cukup kuat."     

Setelah Guan Xi Lin mengatakannya, dia langsung menghantam mereka seperti iblis. Aura mistis yang kuat keluar dari seluruh tubuhnya sehingga tubuhnya lebih kuat. Di mana pun pukulannya mendarat, aliran udara yang kuat terbentuk. Wajah beberapa pria yang berjubah hitam itu berubah menjadi pucat ketika melihatnya.     

"Sialan!"     

Mereka ingin melangkah mundur, tapi mereka terlalu lambat ketika melawan Guan Xi Lin. Mereka melihat dua pria yang dipukul olehnya. Suara retakan yang keras terdengar. Tubuh pria itu terlempar hingga terjatuh ke tanah dan menghembuskan nafas terakhirnya.     

Guan Xi Lin mencengkram leher pria yang lainya. Tubuh pria itu terangkat sambil meronta-ronta. Suara retakan kembali terdengar. Pria itu bahkan tidak bisa berteriak sama sekali sebelum lehernya terputus.     

"Bubar! Cepat bubar!"     

Salah satu dari mereka berteriak. Wajahnya terlihat pucat. Dia tidak berani meneruskan pertempuran dan segera membalikkan badan untuk pergi dari sana.     

"Karena kamu sudah datang, apakah kamu pikir bisa keluar dari sini?"     

Guan Xi Lin mencibir. Dia segera mengatasi mereka yang tersisa. Ketika melihat beberapa mayat yang tergeletak di jalanan, dia menoleh untuk berbicara pada Leng Shuang yang menjaga kamar Kepala Keluarga Feng. "Leng Shuang, aku titipkan tempat ini padamu. Aku akan mengikuti Feng Jiu untuk memeriksa keadaannya."     

"Baiklah." Leng Shuang membuka pintu kamar. Dia melihat halaman rumah yang dinodai darah. Matanya bahkan tidak berkedip sedikit pun.     

Di sisi lain, pemimpin dari kelompok pria berjubah hitam membawa Feng Jiu ke rumah lain. Ketika mereka masuk, tujuh sampai delapan pria berjubah hitam menemui mereka. Salah satu di antara mereka melihat pemimpin itu kembali sendirian. Dia merasa aneh.     

"Kenapa hanya kamu yang datang ke sini? Di mana yang lain?"     

"Guan Xi Lin ternyata lebih kuat daripada dugaanku. Pria yang lainnya sudah dia bunuh. Tapi tidak masalah. Aku sudah berhasil membawa wanita ini kembali."     

Pemimpin yang menangkap Feng Jiu mendorongnyake depan. Feng Jiu pun terjatuh ke tanah.     

"Kamu... Siapa kalian? Kenapa kalian membawaku ke sini?" ucap Feng Jiu dengan suara yang agak gemetar. Kedua matanya dipenuhi ketakutan dan kepanikan saat melihat sekelompok pria di sekitarnya.     

"Setelah kehilangan beberapa saudara hanya demi menangkap wanita ini, aku benar-benar tidak tahu apa istimewanya dia." Salah satu pria berjubah hitam menatap Feng Jiu.     

Pria berjubah hitam yang lainnya hanya berbicara sambil tertawa dengan keji. "Buka saja tudungnya untuk melihat wajahnya! Kami bahkan belum pernah melihat wajahnya! Aku benar-benar ingin tahu seberapa menggairahkannya dia..."     

Pria itu baru akan membuka tudung wajah Feng Jiu ketika seorang pria paruh baya tiba di sana. Saat melihatnya, para pria berjubah hitam di halaman segera memberi hormat.     

"Salam untuk Pelindung Kiri."     

Feng Jiu mengangkat pandangannya yang tampak panik ke arah pria paruh baya itu. Setelah melihatnya, dia segera menundukkan kepala. Aura pembunuh yang mengerikan memancar dari matanya. Bibirnya menyeringai.     

[Kenalan lama!]     

Meskipun wajah Feng Jiu dirusak oleh Su Ruo Yun, tapi pria paruh baya ini memainkan peran yang besar. Dia tidak menyangka bahwa mereka akan bertemu hari ini.     

Pria paruh baya itu melihat Feng Jiu yang duduk di lantai sambil menunduk. Dia mengamatinya dan merasa seolah-olah mengenalinya. Kedua alisnya berkerut. Dia berbicara dengan suara pelan. "Lepaskan tudung itu darinya!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.