Dokter Hantu yang Mempesona

Pencarian oleh Kediaman Feng



Pencarian oleh Kediaman Feng

0Sebuah tangan yang kurus terulur sambil gemetar. Tangan itu berusaha menyentuh wajah yang dipenuhi oleh bekas luka dengan lembut. Tanpa diduga, sebelum dia bisa menyentuh wajah itu, Feng Jiu terbangun.     

Feng Jiu terbangun dan merasa terkejut. Dia segera duduk.     

Saat dia melihat bahwa Kepala Keluarga Feng sudah bangun dan sedang mengulurkan tangannya yang gemetar, Feng Jiu langsung mengurangi kewaspadaannya. Dia melihat Kepala Keluarga Feng menangis tanpa suara. Dia pun tiba-tiba terkejut.     

"Kakek, kenapa kamu menangis?"     

Feng Jiu menghapus air mata Kakeknya. Dia terus berkata. "Apakah kamu sakit? Ayo aku bantu duduk sebentar."     

Kewaspadaan Feng Jiu membuat hati pria itu teriris. Berapa banyak penderitaan yang dia alami sampai dia memiliki kewaspadaan seperti itu? Apakah dia selalu merasa takut dengan bahaya dan bahkan dia tidak bisa tidur nyenyak?     

"Feng Kecil, Kakek... Kakek benar-benar mengecewakanmu."     

Air mata Kepala Keluarga Feng mengalir. Dia menyesal dan menderita. Jika dia tahu bahwa hal seperti itu akan terjadi dalam waktu beberapa bulan setelah kepergiannya, dia tidak akan pergi ke pengasingan untuk berlatih kultivasi.     

Ketika mendengar hal itu, Feng Jiu tersenyum. Dia membantu Kepala Keluarga Feng untuk duduk di tempat tidur sebentar. Feng Jiu berbicara dengan lembut.     

"Kakek, jangan begitu. Aku baik-baik saja saat ini."     

Untuk mengalihkan perhatian Kepala Keluarga Feng agar tidak menyesal, Feng Jiu pun bertanya. "Kakek, apa yang sebenarnya terjadi setelah Kakek kembali? Kakek menelan obat stimulan yang membuat Kakek sangat gelisah bahkan Kakek juga diracuni."     

"Sangat gelisah?"     

Pria tua itu menyeka air matanya. Dia berpikir sejenak kemudian berbicara dengan suara yang penuh dengan kebencian.     

"Pasti ulah wanita itu. Aku pergi ke halamannya untuk menangkapnya, tapi dia melempar sebuah bubuk tanpa aku sadari. Aku menghirupnya dan dia berkata..."     

Ketika berbicara sampai titik itu, Kepala Keluarga Feng berhenti berbicara. Dia merasa ragu.     

"Dia bilang bahwa wajahku dirusak olehnya? Dan siksaan yang dia lakukan padaku membuat kakek sangat marah?" Hanya itu satu-satunya dugaan yang masuk akal. Kalau tidak, Kepala Keluarga Feng tidak akan jatuh dengan mudah.     

Kepala Keluarga Feng mengangguk. Dia berkata. "Kamu benar. Ketika aku mendengarnya, aku benar-benar marah. Aku merasakan amarah yang menggebu-nggebu. Aku tiba-tiba tidak bisa mengendalikan emosi."     

Kepala Keluarga Feng tampak menyadari sesuatu setelah membicarakannya. Dia bertanya pada Feng Jiu dengan wajah yang agak bingung. "Oh, iya. Kenapa aku di sini? Bukankah aku sedang dirantai?"     

Meskipun pikiran pria tua itu telah kehilangan kendali, tetapi sebagian kesadarannya masih tersisa. Tapi dia benar-benar tidak tahu bagaimana dia bisa sampai di sini     

Setelah mendengarnya, Feng Jiu menyeringai. Kedua matanya berbinar. Dia terlihat sangat cerdas dan licik. Dia pun berbicara. "Aku yang membawa Kakek keluar dari sana!"     

"Tapi..."     

Saat melihat bahwa Kakeknya akan bertanya lebih banyak, Feng Jiu menyela kata-katanya. Dia berbicara sambil tertawa. "Tidak apa-apa, Kakek. Jangan terlalu dipikirkan karena Kakek sudah bebas sekarang. Ada sisa racun dalam tubuh Kakek. Kita akan bahas itu setelah Kakek sudah sehat. Kalau begitu, aku akan mengambilkan semangkuk bubur untuk Kakek makan."     

Kepala Keluarga Feng melihat Feng Jiu yang berjalan ke luar, dia tiba-tiba terkejut.     

[Membawanya keluar dari Kediaman Feng? Bukankah itu mustahil? Dia sangat paham bagaimana ketatnya keamanan di Kediaman Feng.]     

Leng Shuang sedang berada di halaman depan. Dia melihat Feng Jiu keluar dari kamar, kemudian segera pergi untuk menyambutnya.     

"Nona."     

"Leng Shuang, pergi ke dapur dan lihat apakah Ibu Qing sudah menyiapkan bubur. Bawa bubur itu kemari."     

"Baik." Leng Shaung menjawab dengan patuh. Dia pun segera pergi ke dapur.     

Setelah Leng Shuang pergi, Guan Xi Lin datang. "Jiu Kecil, aku sudah membawa tanaman obat. Aku juga sudah memberi perintah pada Ibu Qing untuk menyeduhnya dengan baik. Oh iya, ketika aku keluar untuk membeli tanaman obat pagi ini, aku melihat orang-orang dari Kediaman Feng mencari kemana-mana! Apakah kamu pikir mereka akan ke sini?"     

"Jangan khawatir. Bahkan jika mereka mencari sampai ke sini, tidak ada masalah. Tapi, perhatikan gerak gerik mereka selama beberapa hari terakhir."     

"Mm. Tenang saja. Aku tahu apa yang harus dilakukan." Guan Xi Lin menangguk. Dia melihat ke dalam kamar, kemudian bertanya. "Apakah kakekmu sudah bangun?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.